2 DPD Partai telah mendorong figur Cabup Fakfak lebih awal, 10/4/23 musda IV Fakfak dan ditindaklanjuti oleh Golkar PB mengeluarkan rekomendasi Cabup Fakfak pada Pilkada 2024 (dirumuskan di level DPP). Begitupun DPD PDIP dalam Rapat Konsolidasi DPD PDI-P PB dan DPC PDIP Fakfak 04/03/23, target 4 kursi dan siap mendukung kader Partai, dalam Pilkada Fakfak mendatang.
Sementara Partai Gerindra Fakfak sudah memastikan akan mengusung ๐๐๐๐๐ (๐๐๐๐๐๐๐๐๐) dan target 5 kursi. Meskipun demikian, cabup Gerindra belum mengantongi rekomendasi dukungan sekalipun setingkat DPD Gerindra PB.
Memang kepesertaan Cabup mostly masih menunggu hasil Pileg 2024. Hasil Pileg ikut menentukan apakah partainya dapat mengusung cabup atau memerlukan gabungan partai (Koalisi). Namun bisa dipastikan kandidat yang diusung partai Golkar sudah bersifat ๐๐๐๐๐๐๐ dan final. Jauh hari Golkar sudah punya kalkulasi politik yang sangat terukur, selain figurnya memiliki coat tail effect, juga sebagai peserta pillkada 2019/2020 dengan selisih suara 825 dan figur yang berpengalaman membentuk Koalisi.
Beberapa hari lalu DPP Partai Golkar menetapkan Ketua GOLKAR PB periode 2020-2025 sekaligus sebagai Cagup PB 2024-2029, penunjukan tersebut juga memberikan efek elektoral yang segaris dengan Cabup Golkar Fakfak 2024. Efek elektoral lainnya adalah Kinerja investasi misalnya Fakfak kini menjadi kawasan industri dan konektivitas (bandara) yang diakui atau tidak ini diprakarsai oleh elit Golkar.
Mesin PDIP Fakfak juga terus memaksimalkan kemampuan elektoral Cabup-nya secara natural terus menggerakkan instrumen sosial dan kerja struktural yang apik dan komunikatif.
Keuntungan Golkar dan PDIP Fakfak sama sama tidak terbiaskan oleh pernyataan pernyataan subyektif yang berdampak negatif pada partai maupun figur. Ini memudahkan mereka melakukan komunikasi eksternal (grassroot) dan trust building. Meskipun demikian kedua partai ini harus bekerja keras karena apple to apple dengan incumbent.
Sementara Cabup Gerindra selain masih menunggu hasil Pileg 2024. Di Pileg 2024, kepemimpinan Gerindra (saat ini) harus melampaui perolehan 2 kursi pileg 2019, at least 4 kursi (target 5 kursi). Target ini wajar guna memenuhi syarat threshold pengusungan calon Bupati (target ini harus tercapai untuk amankan calon bila tidak berpeluang membangun koasi dengan partai lain).
Bagaimana bila tidak mencapai 4 kursi? selain akan dinilai gagal dalam kinerja maksimal pasca dipimpin oleh Ketua sekaligus incumbent tentu berpengaruh pada bargaining position (terjadi disonansi) serta bisa saja ketidakberasilan tersebut berkorelasinya, apakah recommended atau tidak? Ini ranah DPP – artinya masih dinamis dan sangat cair), karena itu mesin Gerindra Fakfak butuh efforts, tidak sekadar hanya melakukan amplifikasi saja (seperti selama ini dilakukan).
Partai harus sadar bahwa bagasi mereka sangat berat. SDM partai harus menguasai dan bisa ๐๐๐jelaskan progres capaian visi misi dan janji politik minimal secara kongkrit, bagaimana air bersih, listrik, perumahan rakyat, struktur ekonomi, revitalisasi masyarakat adat, pendidikan kesehatan, kemiskinan dst serta menunjukkan program strategis berkelanjutan Fakfak Tersenyum jilid II (Incumbent tidak lagi bicara issue populis tapi issu menampilkan program strategis berkelanjutan), rekonsolidatif – me-manage perbedaan – rekonsolidatif ๐๐๐ tidak over confidence over serta mampu mengkonversi popularitas menjadi elektabilitas, menjawab pernyataan pernyataan subyektif secara proporsional dan menguasai kekuatan lawan.
Politik tidak hanya soal hitung hitungan apalagi merasa paling kuat, tidak pernah mau tahu kekuatan lawan seperti apa dan ini harus di pahami oleh masing-masing.
๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ฐ ๐ฃ๐ผ๐๐ฒ๐ป๐๐ถ ๐ฏ ๐ฃ๐ฎ๐๐น๐ผ๐ป
Bag II Probability Wabup (figur seperti apa – Partai atau Non Partai)
Foto : Figur Recommended Partai Masing-masing.
๐ ๐ฟ. ๐ญ๐๐
๐ฅ๐ฎ๐ธ๐๐ฎ๐ ๐๐ฒ๐น๐ฎ๐๐ฎ