Orangtua siswa yang sejak hari jumat tanggal 30 Juni 2023 belum bisa  menerima kenyataan bahwa anak-anak mereka tidak diterima menjadi siswa baru pada Tahun Ajaran 2023/ 2024 di SMA Negeri 1 Biak.

Gelombang tuntutan sejak hari jumad tanggal 30 Juni, tanggal 1 dan 2 Juli 2023 di pendopo dan halaman sekolah SMA Negeri 1 Biak dengan tegas mendesak Bupati dan Dinas Pendidikan Biak Numfor membuka peluang penambahan siswa baru berdasarkan berbagai argumen yang logis dan tak terbantahkan.

Tulisan ini merupakan bagian pertama Suara Anak Negeri menelusuri dampak penurunan jumlah siswa yang diterima di SMA Negeri 1 Biak atas kebijakan Pemerintah Daerah Biak Numfor memberikan dukungan konkret terhadap sekolah-sekolah Yayasan baik itu Yayasan Pendidikan Kristen, Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik dan Yayasan Pendidikan Islam yang merupakan lembaga pendidikan swasta yang memiliki andil besar dalam pembangunan manusia di Papua.

SMA YPK 2 Biak Sebuah Fenomena

Memasuki ruang kelas di mana dijadikan tempat penerimaan siswa baru SMA YPK 2 Biak, nampak wajah ceria para guru yang dengan setia meneliti administrasi siswa baru yang mendaftar pasca keputusan SMA Negeri 1 Biak hanya menerima 324 siswa disesuaikan dengan ruang kelas yang tersedia.

“Terima kasih kepada Bapak Bupati Biak Numfor, Bapak Kepala Dinas Pendidikan, Para Kepala Sekolah SMA/ SMK yang telah menaati kesepakatan bersama sehingga kami sekolah-sekolah swasta yang berdasarkan UUD 1945 dan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 mengamanatkan baik pemerintah maupun swasta memiliki tanggunjawab dalam mencerdaskan anak bangsa,” demikian Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Yohana Titi Payung, S. Pd menyampaikan kepada Suara Anak Negeri dan di hadapan Panitia Penerimaan Siswa Baru SMA YPK 2 Biak.

Lanjut Ibu Titi sapaan akrab Yohana Titi Payung, S. Pd, “Ketersediaan ruang belajar di SMA YPK 2 Biak sebanyak 5 ruangan kels. Artinya jika setiap kelas minimal 32 siswa maka kami membutuhkan 160 siswa. Puji Tuhan, sampai sore ini kami sudah menginput pendaftar siswa baru sebanyak 110 orang dengan asumsi sampai akhir pekan ini, kami bisa menggapai 130 atau jika Tuhan berkenan target bisa tercapai dengan 5 ruang belajar terpenuhi dengan jumlah siswa 160 orang”.

Dampak Kebijakan Pemerintah Daerah Biak Numfor

Titi Payung berpendapat, bahwa ada dampak positif dari kebijakan Pemerintah Daerah Biak Numfor dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan dan para Kepala Sekolah Baik Negeri maupun Swasta dalam mengantisipasi lonjakan pendaftar siswa baru di SMA Negeri 1 Biak pada Tahun Ajaran 2023/2024.

Menurut Titi Payung, “Adalah pemerataan persebaran siswa baru dalam memilih sekolah yang dianggap terbaik oleh orangtua siswa dan minat anak itu baik. Sayang sekali jika sekolah-sekolah swasta yang dulunya sebelum sekolah negeri dibuka, ujung tombak dunia pendidikan di Papua merupakan unsur terpenting. Sejarah mencatat, kualitas output pendidikan swasta tidak kalah saing dengan negeri. Pemerintah selama ini lebih condong memberikan dukungan finansial bahkan infra dan supra strukur  ke sekolah-sekolah negeri, itu sebabnya kecenderungan minat siswa pada negeri juga tinggi, namun tidak berarti kualita sekolah swasta kurang kompetitif”.

Harapan ke depan

Kebijakan Pemerintah Daerah Biak Numfor dan Dinas Pendidikan di awal Tahun Ajaran 2023/2024 merupakan sebuah terobosan baru. Artinya, kebijakan ini menandakan adanya rasa keadilan bagi sekolah-sekolah swasta milik Yayasan Pendidikan yang peduli dalam keterbatasannya memajukan dunia pendidikan di Biak Numfor, Papua, terutama minimnya minat siswa bersekolah di sekolah-sekolah swasta.

“Semoga bukan saja kebijakan pemerataan siswa baru, kebijakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Biak Numfor melalui Dinas Pendidika, sekolah-sekolah swasta diperhatikan layaknya sekolah negeri baik pendanaan, infra dan supra struktur yang tujuannya memajukan sumberdaya manausia di Biak,” tandas Titi Payung.

 

Paulus Laratmase