Pada bagian ketiga tulisan dengan judul di atas, kali ini Suara Anak Negeri mengunjungi Kepala Sekolah SMA YPK 1 Biak, Ruth Yawan, S.Pd.M.Pd.  SMA YPK 1 merupakan sebuah sekolah  milik Yayasan Pendidikan Kristen  Pertama di Tanah Papua.  SMA Negeri 1 Biak baru  didirikan oleh Almarhum Bapak J. Siwabessy, BA  pada tahun 1983 dan  merangkap jabatan Kepala SMA YPK 1 sekaligus Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Biak kala itu.

Ibu Kepala Sekolah Ruth Yawan, S. Pd.,M.Pd sedang bersama para guru melakukan tes akademik siswa baru yang telah dinyatakan dengan pasti diterima menjadi siswa SMA YPK 1 Biak Tahun Ajaran 2023/2024.

Guru-guru pada sibuk membagi soal untuk dikerjakan siswa. Ketika melihat kedatangan wartawan, Ibu Kepala Sekolah langsung meninggalkan ruang ujian dan mengajak masuk ke ruang guru untuk diwawancarai terkait fenomena penerimaan  siswa baru di SMA YPK 1 Biak.

Baru 40  Yang Mendaftar dari 138 Formulir Yang Diambil Orangtua  Siswa

Ketika ditanya, bagaimana kondisi penerimaan siswa baru di SMA YPK 1 Biak, Ibu Kepla Sekolah Ruth Yawan, S. Pd.,M. Pd mengatakan, “Sejak penerimaan siswa baru, orangtua siswa ke sekolah  mengambil formulir untuk dibawa pulang. Jumlah formulir yang keluar sebanyak 138 lembar, 83 formulir sudah dikembalikan ke panitia  dan sampai hari ini, kamis tanggal 6 Juli 2023 hanya 40 siswa mengikuti tes seleksi sekarang”.

Ruth Yawan melanjutkan,  “Jika Pemerintah Daerah tidak mengantisipasi kondisi ini, maka sudah pasti sekolah sekolah milik yayasan mengalami kesulitan mendapatkan siswa baru. Kemarin tanggal 5 Juli 2023, kami para kepala sekolah dikumpulkan di SMA Negeri 1 Biak, dan Bapak Bupati sudah menyampaikan kepada pihak SMA SPK Imanuel Agung Samofa, SMA YAPIS dan SMA Sup Biyaki bahwa akan diberikan kebijakan subsidi  melalui pertemuan yang akan dilaksakan pada tanggal 7 Juli 2023 di SMA negeri 1 Biak, dengan agenda mendengar kebijakan Pemerintah Daerah terkait fenomena ini. Saya berharap Bapak Bupati Biak Numfor melirik juga SMA YPK 1 yang menjadi icon sekolah swasta di Tanah Papua yang telah menelorkan Sumber Daya Manusia berkualitas yang kini menjadi pejabat di seantero Tanah Papua”.

“Ada 6 rombongan belajar yang siap menampung  minimal 216 siswa baru. Sekarang kami baru mendapatkan jumlah siswa 40 orang berarti masih membutuhkan 4 rombongan belajar lagi. Bapak Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd, dengan kebijakan baru nanti, kami semua berharap bukan saja tiga sekolah (SMA IAS Samofa, SMA YAPIS DAN SMA Sub Biyaki Fyadi) tetapi kami SMA YPK 1 juga diperhatikan dalam pendistribusian siswa baru,” demikian harapan Rut Yawan.

Performance Sekolah

Penampilan sekolah turut menentukan pilihan siswa dalam memilih sekolah mana tempat dididik dan diajar. Salah satu contoh yang disampaikan Ibu Kepala Sekolah Ruth Yawan S.Pd.,M.Pd adalah penampilan gedung yang bagus, pagar mengelilingi areal sekolah sebagai rasa aman dan nyaman di sekolah selain fasilitas-fasilitas sekolah lain yang turut menentukan pilihan orangtua bahkan siswa merupakan faktor yang tidak boleh diabaikan.

“Fasilitas fasilitas sekolah sebagai penunjang proses belajar mengajar siswa di sekolah-sekolah swasta kalau boleh diperhatikan oleh pemerintah. Dengan demikian situasi penerimaan siswa baru seperti sekarang, sekolah-sekolah swasti tidak menjadi pilihan alternatif. Kondisi sekarang terkesan hanya sekolah negeri yang bermutu, padahal tidak seradikal kesan itu terhadap output sekolah swasta dalam menelorkan hasil didikannya. Artinya performance bukan saja dituntut kualitas tenaga kependidikan atau sistem manajerial dalam proses, tetapi juga fasilitas penunjang sebagi pendorong bagi bagaimana peningkatan kualitas, tetapi juga kesan luar terhadap bagaimana proses itu berlangsung sampai menghasilkan output yang diharapkan publik”.

Ruth berharap, pertemuan besok hari Jumat tanggal 7 Juli 2023 di SMA Negeri 1 Biak, Bapak Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd akan membawa angin segar bagi sekolah-sekolah swasta yang kini mengalami defisit penerimaan siswa baru.

 

Fenansus Ngoranmele