Refleksi. Semoga kesadaran akan kondisi ini menginspirasi perubahan yang lebih baik di masa depan.
***
Di dalam labirin organisasi modern, terdapat sekelompok individu yang menganggap diri mereka sebagai pemimpin. Namun, apa yang terjadi ketika mereka yang diberi kepercayaan untuk memandu dan menginspirasi malah memilih untuk menyeret organisasi ke dalam lubang kepentingan pribadi mereka sendiri?
Saya menyaksikan secara langsung bagaimana keberadaan pemimpin yang tidak bijak dan etis dalam memimpin telah menghancurkan semangat dan integritas organisasi. Mereka bukanlah penggerak perubahan yang dijanjikan, melainkan agen penghancur yang bersembunyi di balik tirai kepemimpinan.
Pemimpin yang terjebak dalam labirin ego mereka sendiri tidak hanya membawa kerusakan internal, tetapi juga membiarkan wabah kecurangan menyebar ke seluruh struktur organisasi. Mereka tidak terlihat peduli dengan visi atau misi; yang mereka pedulikan hanyalah keuntungan pribadi dan kekuasaan.
Dalam dunia yang diwarnai oleh ketidakpastian dan persaingan, pemimpin yang tidak menjalankan tanggung jawab mereka dengan benar hanya meningkatkan rasa tidak aman di antara karyawan. Mereka menciptakan atmosfer di mana ide-ide dan kritik-kritik yang konstruktif ditindas, dan di mana kejujuran dihukum sebagai pengkhianatan.
Apa yang disebut sebagai “kepemimpinan” oleh mereka sebenarnya hanya pengabdian kepada manipulasi dan kebohongan. Mereka memainkan peran mereka dengan keangkuhan yang tak terkendali, mengambil keputusan yang merugikan organisasi demi kepentingan pribadi mereka.
Untuk mengatasi wabah ini, tidak cukup hanya dengan memperbaiki aturan dan peraturan. Yang diperlukan adalah revolusi moral yang memaksa pemimpin untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Organisasi harus menyadari bahaya dari pemimpin yang tidak etis dan memperjuangkan budaya yang menempatkan kejujuran dan integritas di atas segalanya.
Dalam dunia yang diwarnai oleh kepentingan pribadi dan nafsu untuk kekuasaan, satu-satunya pilihan yang kami miliki adalah untuk menolak dan melawan tirani pemimpin yang memperbudak organisasi kita. Jika kita ingin melihat masa depan yang lebih baik, kita harus berani melawan arus dan menuntut keadilan di setiap langkah yang kita ambil.
Fenan Ngoranmele