Awal Desember dalam kalender Masehi, bagi sebagian besar orang kristiani adalah sesuatu yang spesial. Apalagi di kantong-kantong umat yang mempunyai tradisi menyambut Natal dalam suasana pesta, lebih dari sekedar perayaan. Pasalnya suasana penuh keharuan damai dan sukacita itu terkait iman akan peristiwa keselamatan bagi seluruh umat manusia, dalam dan melalui Yesus yang dikandung tanpa noda melalui perawan Maria, dan lahir di kandang Betlehem. Sang Firman menjadi Manusia, sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Dialah Allah sendiri yang menjadi penebus umat manusia dari kejatuhan dosa. Dialah gambaran Allah pencipta sendiri dan Roh pengibur yang terus membimbing dan membela manusia dalam peziarahan hidup sampai tiba kesudahannya.

Di Jakarta sebagai pusat ibukota negara dan pemerintahan, sebuah kelompok yang sehari-hari menjalankan pekerjaan dan profesi di dunia industri keuangan pasar modal, juga turut merayakan peristiwa besar ini. Pembawa firman dan kotbah Pdt. Dr. Leonardo Syiamsuri dan narasi natal serta doa syafaat dibawakan oleh Pastor Serfi Fangohoi, MSC, yang pernah berkarya di sebuah paroki di Jayapura, tanah Papua.

“Ya, pada hari yang berbahagia ini, tanggal 2 Desember 2023, Pelayanan Oikumene Pasar Modal atau POPM kembali mengadakan Perayaan Natal Bersama Pasar Modal, setelah vacuum 3 tahun (2020-2022) karena pandemi COVID-19 yang melanda pada akhir 2019 / awal 2020.” Demikian tegas Lily Widjaja di awal sambutannya sebagai Ketua Umum POPM.

Sebelum tahun 2023 ini, POPM masih sempat mengadakan Perayaan Natal Bersama Pasar Modal pada tanggal 14 Desember 2019, dengan Ketua Panitia Bapak Kristian Manullang, Direktur PT Bursa Efek Indonesia. Sesuai makna nama Oikumene, organisasi POPM diisi oleh saudara-saudari dari Kristen Katolik dan Kristen Protestan, dengan segala variasi denominasinya.

“Bagi saudara-saudari Kristen Katolik, sesungguhnya tanggal 2 Desember 2023 masih berada dalam masa liturgi Adven, yaitu masa empat minggu penantian kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Dalam kalendar liturgi Kristen Katolik, Natal dirayakan sampai Hari Raya Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan pada tanggal 6 Januari.” Demikian ungkap Lily yang pernah melayani 3 periode sebagai DPH Paroki, 3 tahun Sekretaris dan 6 tahun Bendahara DPP St. Krostoforus Grogol, Jakarta.

Pemilihan Perayaan Natal pada tanggal 2 Desember ini ternyata lebih atas pertimbangan praktis, yaitu suatu Sabtu sebelum libur panjang akhir tahun, dengan harapan Ibu/Bapak belum berlibur dan masih dapat hadir.

“So what! Terpenting dari semua ketentuan tanggal ini, adalah makna Natal sendiri! Natal adalah Damai. Damai Sejati. True Peace. Natal adalah sukacita. Natal adalah berkat dari Allah bagi semua manusia yang berkehendak baik, sebagaimana yang dinyanyikan para malaikat pada malam kudus kelahiran Sang Juruselamat: Kemuliaan kepada Allah di Surga, dan damai di bumi kepada semua orang yang berkenan kepadaNya.”

Maka, mantan Komisaris Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Indonesia ini, menegaskan bahwa terlepas dari perayaan yang meriah ini, penting bagi kita untuk senantiasa mengingat dan mengamalkan makna Natal, yaitu belas kasih dan bela rasa kepada saudara-saudari kita yang lemah dan terpinggirkan.

“Oleh sebab itu, dalam penyelenggaraan Perayaan ini, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Panitia tak lupa menggalang dana untuk berbagai kegiatan sosial. (Kecuali pada tahun transisi pimpinan POPM pada tahun 2016) Puji Tuhan, garis kebijakan POPM atas Anggaran Biaya Perayaan maksimal 40% dibanding Program Sosial minimal 60% yang ditetapkan sejak Natal 2017, telah terpenuhi sampai dengan Natal 2019.” Tegas Lily yang menjadi Bendahara Yayasan Diannanda milik paroki St Kristoforus Grogol yang membawahi lembaga persekolahan yang membina 200an guru dan karyawan serta 3000 lebih murid TK, SD, SMP, SMA, dari pelbagai latar belakang status sosial ekonomi, suku dan agama.

Ini tentu sebuah kebijakan yang luarbiasa yang patut menjadi refleksi kritis dari semua acara perayaan di mana-mana yang cenderung jatuh pada kemeriahan dan kemahalan yang tidak sesuai dengan realitas kehidupan sekitar yang masih miskin dan terbelakang dalam pendidikan, kesehatan, dan segala akses sosial ekonomi.

Sebagai senior yang lama di dunia pasar modal dan dijuluki oleh media sebagai “Kartini Pasar Modal”, Lily menegaskan lagi di hadapan semua pemangku kepentingan, “Atas nama POPM, saya mengucapkan limpah terima kasih kepada para donatur yang memungkinkan terselenggaranya Perayaan ini, dan yang telah sangat bermurah hati menyalurkan berkat melalui Pengurus POPM. Kami berjanji menjaga dan setia terhadap amanah ini.”

“Special thanks kepada Bursa Efek yang berkenan meminjamkan Main Hall IDX yang super ini untuk Perayaan ini. Sejak saya dipercaya sebagai sebagai Ketua Umum POPM pada tahun 2016, kecuali pada tahun 2016, sejak 2017 Perayaan Natal telah bertempat di Main Hall IDX. Selain jelas sangat menghemat biaya besar, tempat ini hangat dan akrab bagi kita semua. Betul?! Semoga berlanjut!”

“Ke depan, sesuai harapan OJK, Perayaan Natal ini mungkin diperluas ke industri keuangan lainnya, yang mungkin memerlukan tempat yang lebih luas, yang juga mungkin diadakan pada bulan Januari setelah orang-orang telah kembali dari cuti.” Demikian tegas Lily yang sekarang masih aktif sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), sebagai salah satu komunitas yang penting dalam dunia pasar modal sebagai bagian dari sekian industri keuangan yang menggerakkan perekonomian Indonesia bahkan di kancah global.

“Sebelum mengakhiri sambutan ini, penting kita sadari juga bahwa perayaan kali ini bertepatan dengan kampanye kontestasi Pemilu sedang berlangsung. Kita tentu turut peduli dengan proses demokrasi ini, dengan turut berdoa dan berupaya semoga semua baik-baik saja, aman dan damai, dalam situasi dan keadaan apapun yang penuh dinamika. Siapapun yang terpilih, kita berharap semua telah berjalan dengan motto luber dan jurdil.”

“Akhir kata, atas nama POPM, saya selaku Ketua Umum POPM, atas nama seluruh Pengurus POPM, mengucapkan limpah terima kasih kepada: Ibu/Bapak para undangan yang telah berkenan meluangkan waktu menghadiri perayaan ini, Panitia Natal Bersama Pasar Modal 2023 yang diketuai oleh Bapak Vincent Widjaja, beserta segenap Panitia yang telah bekerja selama berbulan-bulan membuat persiapan sehingga Perayaan ini dapat terselenggara dengan sangat baik pada malam ini. Selamat pesta. True Peace. Immanuel. Amin.”

 

Stefi Rengkuan,
Presidium PPM Ikatan Sarjana Katolik Indonesia
Pengurus Ikatan Alumni STF- Seminari Pineleng