Dilaporkan oleh: Paulus Laratmase

Tulisan ini merupakan bagian pertama dari tiga tulisan yang bertujuan melaporkan fenomena Penerimaan Peserta Dididik Baru (PPDB) SMA Negeri 1 Biak Tahun Ajaran 2024/2025 di Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua.

Senin 24 Juni 2024, setelah dilaksanakan breefing di ruang IT SMA Negeri 1 Biak oleh Kepala Sekolah Rudolf A. Randongkir, S.Sos dihadiri, Ketua Panitia Drs. Yan Piet Rumbrapuk, Sekretaris Panitia Totok Wage, S.Pd.,M.M.Pd, Koordinator Tim Verifikator Abdul Rahman, S.Pd yang juga Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan dan Koordinator Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan Drs. Ferry Lembong, M.M.Pd, Wakasek Kesiswaan Fitriani Nur, S.Pd, Wakasek Sarpras Eko Hermanto, SE dan Panitia Hari Pertama yang wajib melaksanakan tugas PPDB, mulailah setiap seksi melaksanakan tugas sesuai tupoksinya.

Langkah Dinas Pendidikan Yang Tepat

Ketua Panitia Drs. Yan Piet Rumbrapuk menggambarkan situasi PPDP 2024/2025 sebagai langkah maju dan sebuah terobosan baru dari Kamarudin, S.Pd.,M.M selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor.

“Fenomena orangtua dan siswa datang ke sekolah setiap penerimaan siswa baru setiap tahun menjadi bahan evaluasi dan dicarikan solusi yang tepat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor. SMA Negeri 1 Biak menjadi tumpuan dan harapan sebagian besar orangtua murid. Itu sebabnya, PPDB Tahun Ajaran 2024/2025, langkah strategis dengan pendaftaran online, selain menghindari konflic of interest, kebijakan pendaftaran online juga mau menunjukkan kepada orangtua siswa bahwa Lembaga Pendidikan  Formal seperti SMA/ SMK di Biak Numfor sejatinya memiliki kualitas yang sama,” tegas Drs. Yan Piet Rumbrapuk.

Yan Rumbrapuk menjelaskan, “Langkah Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor sangat tepat membuat regulasi penerimaan peserta didik baru dengan membatasi kuota dari SMA Negeri 1 Biak. Dengan demikian distribusi siswa baru akan merata di semua sekolah. Keputusan final penetapan jumlah siswa baru sesuai rombel yang tersedia di SMA Negei 1 Biak, akan menutup kemungkinan intervensi luar yang bisa saja mengurangi hak sekolah lain.”

Kisah Mama Persila Akobiarek

Adalah mama Persila Akobiarek, berdiri dengan anak gadisnya di sudut lobby sekolah SMA Negeri 1 Biak. Mengamati orangtua yang bergantian mendapat pencerahan dari para guru yang sedang bertugas memberi penjelasan bagaimana caranya mendaftar secara online.

Melihat kondisi itu, wartawan mencoba mendekati mama Persila dan bertanya, “Mama… Apa yang bisa dibantu?” Jawab mama Persila, “Kami penduduk Yafdas. Menurut cerita orang, anak kami bisa mendaftar di SMA Negeri 1 Biak, tetapi katanya harus mendaftar online, bagaimana caranya?” Sang jurnalis menuntun mama Persila Akobiarek langsung mendapatkan penjelasan dari panitia dan bisa mendapatkan solusi yang diharapkan.

Konsekuensi Era digital

“Fenomena mama Persila Akobiarek adalah salah satu dari sekian banyak orangtua siswa yang mengeluh dikarenakan tidak memahami sistem pendaftaran secara online. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan entah itu siswa dan orangtua pun perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan,” Ungkap Drs. Yan Piet Rumbrapuk.

Baginya Yan Piet, “Fungsi handphone tidak saja sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai sarana belajar dalam perbagai aspek ilmu pengetahuan dalam mana siswa diajar secara positif mengetahui berbagai fitur yang ada demi pengembangan ilmu pengetahuan termasuk bagaimana melakukan pendaftaran online sebagai bagian terkecil dari pemanfaatan teknologi.”

“Sejak dini para siswa diajari bagaimana mengetahui pemanfaatan teknologi dengan mengajarkan computer di sekolah, berbagai fitur yang sederhana diajari baik di sekolah atau di rumah. Dengan demikian cepat atau lambat, pengetahuan itu tertular dari anak kepada orangtua sekalipun. Memang harus diakui banyak memiliki keterbatasan pengetahuan IT dan kondisi ini siapapun wajib mengetahui dan memahami kondisi orangtua dan anak yang mengalami kesulitan,” ungkap Drs. Yan Piet Rumbrapuk.

Progres Pendaftar Yang Mengakses

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Biak, Rudolf A. Randongkir, S.Sos, para Wakasek dan Panitia PPDB sejak pagi hingga jam 22.30 Waktu Papua masih bekerja. Drs. Yan Piet Rumbrapuk didampingi Sekretaris Panitia PPDB Totok Wage, S.Pd.,M.M.Pd melaporkan hasil PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 hari pertama:

  • Jalur Zonasi dengan kuota 136 yang mendaftar 302 siswa, yang diterima 60 siswa
  • Jalur Afirmasi dengan kuota 170 yang mendaftar 16 siswa. Untuk jalur afirmasi belum ada yang diterima.
  • Jalur Perpindahan dengan kuota 17 siswa, yang mendaftar 16 siswa yang diterima 7 siswa.
  • Jalur Prestasi dengan kuota 17, yang mendaftar 73, yang diterima 8 siswa.

 

Dok. Foto