Mercy Barends, S.T, anggota DPR RI Komisi VII dari fraksi partai PDI.P, menghadirkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM pengguna riset dan inovasi bagi masyarakat.

Kegiatan yang diselenggarakan di gedung Natar Kaumpu Saumlaki, Selasa (08/08/2023), adalah pelatihan penulisan karya ilmiah kepada sekitar 200an para dosen, guru dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Forum ini bertujuan membangun budaya riset dan kesadaran kritis bersama, di tengah berbagai masalah kontemporer.

Pelatihan penyusunan karya ilmiah, tidak semata untuk menjawab kebutuhan para guru melengkapi syarat kenaikan pangkat/golongan, atau mahasiswa bisa menulis karya ilmiah semata.

Yang jauh lebih substansi, forum pelatihan ini tujuannya mendesain masa depan Tanimbar, mau dibawa kemana”, ungkap anggota DPR RI DAPIL Maluku ini.

Mengutip karya tulis Alvin Toffler dalam buku Future Shock dan Gelombang ketiga, Barends mengingatkan para dosen, guru dan mahasiswa agar hati-hati terhadap masalah Buta Huruf Literasi Abad 21, yaitu tidak mau belajar, tidak belajar dari apa yang sudah terjadi sebelumnya dan tidak belajar mengadopsi best practicism kerja-kerja cerdas untuk kemajuan daerah ini.

Kita, lanjutnya, ada ditengah 2 tantangan besar yakni, globalisasi dan disrupsi IPTEK yang masuk lewat proses digital. Ini menjadi ancaman besar bila kita tidak memiliki fondasi knowledge base dan tekhnologi yang kuat.

Struktur perubahan dunia, bisnis, ekonomi, pemerintahan berbasis kemajuan knowledge & teknologi.

Bila tidak antisipasi, terjadi kegagalan membentuk masyarakat Tanimbar yang tanggap terhadap kemajuan pengetahuan dan tekhnologi.

Jika kita tidak siap, jangan sampai suatu saat kita akan ribut seperti di Papua. Buah merah dihasilkan disana, tetapi diteliti oleh Jepang yang kemudian mengklaim penelitian buah merah sebagai hak cipta negeri matahari.

Tujuan karya ilmiah ini, kata Barends, membentuk SDM Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang berkualitas, kompeten dan tangguh terhadap kemajuan IPTEK. Dan ini sejalan dengan strategi pembangunan Nasional Era Presiden Jokowi.

Menciptakan kultur budaya riset dan development. Di negara-negara maju, pembangunan, pemerintahan, ekonomi dan lain-lain dasarnya adalah budaya IPTEK.

Latihan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini agar semua potensi Tanimbar dikaji dan ditulis menurut kaidah-kaidah ilmiah. Penguasaan ilmu dan teknologi terlalu besar untuk Tanimbar. Ini perlu didesain dan dibangun dalam suatu sistem.

Rekomendasi karya ilmiah harus teruji, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan atau akuntabilitas publiknya.

Panggung science dan teknologi terlalu besar untuk Tanimbar. Jangan kecilkan ini. Manfaatkanlah ruang, kesempatan, waktu dan lingkungan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sistem science dan teknologi, SDM, lingkungan science dan teknologi kita siapkan. Butuh Peraturan Daerah untuk ini.

Science dan tekhnologi butuh kearifan lokal dan etika publik. Jangan plagiat dalam karya ilmiah. Harus original, ada fondasi ilmu dan metodologi yang digunakan. Pengetahuan tidak bebas nilai. Ilmu pengetahuan tanpa agama akan sangat berbahaya.

Pada kesempatan yang sama, mewakili penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Plt Sekda KKT, Drs. Butje Kelwulan, atas nama Pemda dan masyarakat Tanimbar mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Mercy Barends, S.T yang turut membantu meningkatkan kualitas SDM Tanimbar.

Di Tanimbar harus belajar bagaimana menulis, gunakan kata-kata yang baik secara ilmiah.

Diharapkan, para dosen, guru dan mahasiswa setelah mengikuti pelatihan ini, dapat menulis karya-karya ilmiah dan menunjukkan bahwa Tanimbar siap membuat karya-karya terbaik bagi Indonesia.

“Mudah-mudahan di bidang ilmiah lewat pelatihan ini, bisa melahirkan penulis-penulis yang baik.

Ucapan terima kasih sekali lagi buat Ibu Mercy anggota DPR RI perwakilan Maluku, karena konsern memperhatikan Universitas Negeri Saumlaki (Unlesa), Universitas satu-satunya di Tanimbar.

 

Anis Labobar