Sabtu 16 Desember 2023, bertempat di Venue Utama Sail Teluk Cendrawasih, kampung Samau, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua dilaksanakan Perayaan Pra-Natal Keluarga Besar SMA Negeri 1 Biak.

Mentari mulai beranjak ke peraduannya, memancarkan cahaya dalam paduan eksotik kapal-kapal yang sandar di dermaga kampung Samau. Keteduhan laut dengan angin sepoi-sepoi dan nuansa lampu-lampu natal dan lampu pijar yang mengelilingi venue utama Sail Teluk Cendrawasih seakan mengesankan kesiapan para guru dan tenaga kependidikan dan para undangan benar-benar menyiapkan hati mengikuti Perayaan Pra-Natal menyambut kelahiran Yesus Kristus Juru Selamat Pembawa Damai.

Lantunan lagu “Slamat-slamat datang Yesus Tuhan-ku yang turun dari surga yang rumah-Mu, slamat-slamat datang-Mu di dalam dunia, Tuhan jadi sama dengan manusia. Salam… Salam… Bangunlah gembla lihat trang besar dengar berita surga dan bergemar sungguh malam ini Tuhan Yesus datanglah jadi kanak-kanan dalam palungan-Nya. Salam… Salam…” mengatar hadirin memaknai fenomena alam dalam hadirat keheningan diri menyambut kedatangan Sang Penyelamat Dunia.

Kekhusukan doa dalam keheningan itu, dilalui dengan penyulutan lilin pertama oleh pembawa firman, Pendeta  Debora Parubak, S.Th dan kepala sekolah SMA Negeri 1 Biak, Rudolf Randongkir, S. Sos disusul para wakasek dan undangan pertanda “Emanuel” Allah yang adalah terang itu dulu-kini dan akan selalu menyertai dunia ciptaan-Nya dalam terang kasih-Nya.

Refleksi Natal pun tiba, dengan bertolak dari thema: Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi (Lukas 2:14) dan sub thema, Dengan Kemuliaan Allah, Keluarga Besar SMA Negeri 1 Biak Dapat Menghadirkan Damai Natal Untuk Semua, Pendeta Debora Parubak, S.Th mereferensi Filipi 4:9 pada rujukan renungan natalnya.

Yesus yang hadir ke dunia adalah Raja Damai. Semasa hidup-Nya, Yesus membawa kedamaian pada mereka yang berselisih karena perbedaan suku dan agama. Yesus yang adalah orang Yahudi memuji kualitas orang-orang bukan Yahudi. Bagi Yesus, orang Samaria yang notabene adalah musuh bangsa Yahudi saat itu justru dijadikan contoh kebaikan hati.

Yesus mengajarkan perintah kasih kepada Allah dan sesama manusia. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat 22:37-39).

Demikian korelasi inti refleksi Pra-Natal Pendeta  Debora Parubak, S.Th, “Perintah Kasih inilah yang telah mengubah wajah dunia sejak kelahiran-Nya hingga detik ini. Tak terbilang sudah berapa juta orang mengalami kasih Allah berkat ajaran kasih yang universal. Kasih itu wajib diwudkan dalam relasi inter dan antar para guru satu sama lain, demikian halnya para guru dan siswa SMA Negeri 1 Biak.”

Nuansa pluralitas dalam malam yang penuh syaduh. Mereka kaum berjilbab pun hadir menambah suasana religi yang lain dari lain. Para sahabat guru SMA Negeri 1 Biak dan tenaga kependidikan beragama muslim turut membaur dalam nuansa Pra-Natal penuh kedamaian.

Sifat komplementer sebuah realitas penuh makna, Kebaikan (al-birr) tidak terdiri dari memalingkan wajah Anda ke arah Timur atau Barat saja,  melainkan mereka yang percaya kepada Allah dan Hari Akhir, kepada para malaikat, Kitab Suci, dan para nabi; yang memberikan sebagian dari kekayaan mereka, betapapun mereka menghargainya, kepada kerabat mereka, kepada anak yatim, yang membutuhkan, musafir dan pengemis, dan untuk membebaskan mereka yang berada dalam perbudakan; mereka yang menjaga shalat dan membayar sedekah yang ditentukan; yang menepati janji setiap kali mereka membuatnya; yang tabah dalam kemalangan, kesulitan, dan saat-saat bahaya. Inilah orang-orang yang benar, dan merekalah yang sadar akan Tuhan (al-muttaqūn).(Q 2:177).

Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat pada-Ku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu (Filipi 4:9)

 

Paulus Laratmase