Kemeriahaan pelantikan Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Biak, Senin 26 Februari 2024 menjadi sebuah fenomena menarik untuk disimak. Video berdurasi beberapa detik yang dikirim bapak guru Tegar, sang kameramen bukan sekedar tanpa makna, seakan ingin menceritakan atau mengabarkan sesuatu kepada public bahwa SMA Negeri 1 Biak sebuah lembaga pendidikan yang “lain dari lain” dalam sebuah proses pemanusiaan manusia yang sedang menuntut ilmu di sana.
Adalah mayoret Putri Amanda Rahman, siswi SMA Negeri Kelas XI A-1 tampil memukau bersama rekan-rekannya Zaizca Ramadhani, Silva Irianda, Fatira Nursyahra dan Alifa Asyira dan seluruh personil marching band memeriahkan acara pelantikan Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Biak. Apa yang dipelajari dari makna tampil para siswa pada momentum ini?
Proses Kepemimpinan
Kepemimpinan sering sulit didefiniskan secara tepat. Secara empirik banyak orang pintar tidak jarang gagal menggapai mimpinya. Justeru sebaliknya, mereka yang kemampuan intelektualnya pas-pasan mereka mampu menggapai mimpi, mampu menggapai cita-cita melalui ketekunan, keuletan dari hal-hal sederhana.
Hari ini, melalui materi pembelajaran “Harmoni Dalam Ke-Indonesiaan” sebuah materi yang secara filosofis meneropong bagaimana sebuah keserasian tampil para siswa dalam sebuah irama apik dalam barisan yang tertata rapi. Harmani irama stikcs, harmoni irama bunyi, harmoni irama keterampilan mengayun tongkat sebagai leader oleh sang mayoret Putri Amanda Rahman, mampu menyelaraskan sebuah atraksi yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Kempuan penyelarasan sebuah realitas yang harmoni merupakan sebuah proses yang disebut sarana melatih sebuah kemampuan dini sebuah konsep yang disebut leadership. Leadership mendorong seseorang mengasah apa yang menjadi skill sekaligus mengasah sebuah goal terhadap sebuah visi atau mimpi masa depannya.
Kemampuan intelektual bukan satu-satunya sebuah indikator keberhasilan seseorang. Marching band telah memberikan sebuah pesan kepada kita semua, sebuah makna proses leadership anak-anak didik yang kiranya ke depan menjadi pegangan bagi bagaimana cara memimpin sebuah komunitas yang lebih besar bagi masa depan mereka. Demikian Putri Amanda Rahman dan rekan-rekan seluruh anggota group marching band menjadi role model “Men who occupies a central role or position of dominance and influence in their groups”.
Yin Yang
Di Kampung Baru, kelurahan Samofa, Kabupaten Biak Numfor terdapat persis di segitiga jalan itu sebuah toko bernama “Selaras”. Nama toko Selaras diberi logo yang bermakna filsafat Cina yang dibaca “Yin Yang”.
“Yin Yang” adalah dua prinsip induk dari seluruh kenyataan atau yang secara harfiah artinya positif dan negatif, namun implisit mewakili makna yang sangat mendalam tentang dualisme yang saling bertentangan, namun saling melengkapi dalam menyokong kehidupan dan mekanisme universal sehingga segala sesuatu dalam kenyataan kita merupakan sintesis harmonis dari derajat “Yin” tertentu dan derajat “Yang” tertentu.
Penerapan prinsip keseimbangan Yin Yang pada bangunan arsitektur modern seperti Phaeno Science Center di Wofsburg, Germany dan Hotel Marques de Riscal di Elciego, Spanyol terlihat pada penggunaan material yang saling berlawanan, antara yang solid dengan yang transparant, antara yang tegak dengan miring, antara yang memantulkan cahaya dengan yang menyerap cahaya.
Para pengusaha berdarah Cina tidak serta-merta memilih nama tanpa makna. Toko Selaras mau mengajarkan sebuah makna pluralitas hidup antara hitam-putih, panas-dingin, siang-malam, antara positif dan negasi/ negatif tidak bisa dielakan dari realitas hidup. Namun oleh filsuf Lao Tse merefleksikan sebagai “Hidup tanpa saling intervensi” pada makna menjaga “harmoni hidup” yang membawa keberuntungan.
Harmoni Marching Band
Menelisik marching band SMA Negeri 1 Biak di hari pelantikan Pengurus Osis mendorong kita memaknai filosofinya. “Marching Band artinya musik bergerak atau musik berjalan (music in motion). Marching Band adalah kegiatan seni musik atau musical activity. Marching Band adalah salah satu kegiatan musik yang dilakukan berkelompok dengan memainkan alat musik yang berbeda jenis.
Permainan alat musik tersebut dilengkapi dengan colour guard yang berfungsi sebagai penambah nilai estetik visual. Mayoret atau field commander yang bertugas sebagai dirigen atau pemimpin Marching Band. Kelompok perkusi sebagai penunjang derap disamping kelompok alat musik tiup juga sebagai penunjang melodi. Perlengkapan tersebut menjadikan penampilan menjadi indah.
Hal diatas memberikan pegertian bahwa marching band dapat dikatakan sebagai permainana alat musik yang dilakukan secara berkelompok dengan perlengkapan tambahan untuk memberikan nilai keindahan yang lebih ketika dilihat.
Ketika didengarkan terdengar musik dari beberapa alat musik dan dapat menikmati keindahan pertunjukan dengan penglihatan sendiri. Terlihat kekompakan tim dalam pertunjukan yang dilakukan. Semua itu dapat dikatakan seni dalam bidang musik, rupa dan tari. Semua bidang musik bersatu menjadi suatu keindahan bagi yang menikmati di hari bahagia pelantikan organisasi OSIS.
Konklusi
Marching Band SMA Negeri 1 Biak memberi nilai bagaimana generasi muda anak bangsa menunjukkan seni aktualisasi diri dan media pendidikan praksis bagi leadership masa depan mereka. Marching band membawa awareness bahwa pendidikan tidak cukup hanya pengembangan intelektualitas, namun nilai-nilai etika, moral, seni dan budaya dan bahwa marching band dapat merubah sikap dan prilaku bagaimana team building dan human skill dibentuk pada ranah proyeksi visi masa depan mereka yang ingin digapai yang penuh harmoni.
Demikian Putri Amanda Rahman cum suis telah mewujudkan Ying Yang sebuah harmoni melatih kepemimpinan dalam pelbagai peran sebuah marching band SMA Negeri 1 Biak bernilain seni tinggi pada makna realitas empiriknya.
Paulus Laratmase
(Guru PKN SMA Negeri 1 Biak-Papua)