Dilaporkan oleh : God Samderubun, S.S.,M.Si

Editor : Paulus Laratmase

Dalam rangka memperinganti HUT Pertama Ikatan Dosen Katolik Indonesia Wilayah Papua dan dalam semangat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024, maka telah diadakan Webinar Nasional melalui fasilitas zoom, dengan tema “Eksistensi Ikatan Dosen Katolik Indonesia Sebagai Wadah Pemersatu Potensi Dosen di Wilayah Papua”.

Sri Murniani Letsoin, ST., M.Eng., Ph.D., dari Universitas Musamus, Merauke memaparkan materi dengan judul: Role of the Indonesian Catholic Lecturers Association (IKDKI) in Education and Community Development in Papua, merupakan laporan terakhir Suara Anak Negeri,  yang dirangkum oleh Godfridus Samderubun, S.S.,M.Si.

Sri sapaan dosen muda energik ini mengawali pemaparan makalahnya dengan mengatakan, “Peran Dosen Katolik di Papua dalam Program Pemberdayaan Masyarakat dibutuhkan pendekatan teknologi  berbasis pada sumberdaya lokal.”

“Persoalan-persoalan objektif  seperti (1) Masih banyak wilayah geografis atau daerah dipedalaman yang terisolasi belum tersentuh pembangunan. Ketertinggalan atau keterisolasian ini ditandai dengan minimnya sarana transportasi, sarana dan insfrastruktur pendidikan yang rendah, sarana kesehatan yang belum memadai dan tentunya teknologi komunikasi yang belum menjangkau seluruh wilayah (2) Disparitas/kesenjangan dalam bidang sosial ekonomi; angka kemiskinan yang tinggi dan berdampak pada akses pendidikan yang sulit serta berbagai persoalan/isu sosial yang lain. Banyak masyarakat yang secara ekonmi sama sekali jauh dari layak dan berkecukupan (3) Kompleksitas dan keragaman budaya di papua; banyaknya suku dan sub suku dengan keragaman tradisi dan bahasa (4) Rendahnya infrastruktur pendidikan; ketersediaan guru, rusaknya sarana prasarana sekolah, sumberdaya tenaga pengajar yang rendah (5) Masalah kesehatan dan gizi; banyak anak kekeurangan gisi, rendahnya pelayanan kesehatan pada daerah yang terpencil dan terisolasi, menjadi tanggunjawab semua orang yang tinggal dan hidup di Tanah Papua, termasuk komunitas IKDKI Wilayah Papua,” tegas Sri Murniani Letsoin.

Sri Murniani yang menyelesaikan S1 dan S2 pada Fakultas Teknik Univeritas Gadja Madah Yogja ini, lalu menekankan pentingnya sinergitas program IKDKI wilayah Papua.

“Mencermati berbagai persoalan diatas, sangat perlu dan memdesak untuk membangun sinergitas dan integrasi antar berbagai stakeholder dan pemangku kepentingan termasuk akademisi dari dunia kampus di Papua. Sinergi ini sangat penting untuk melahirkan solusi yang strategis dan holistik, terutama bidang-bidang yang langsung bersentuhan  dengan kepentingan masyarakat,” ungkap Sri dalam aksentuasi bahasa Inggrisnya yang khas.

“Papua dengan kompleksitas budayanya perlu diberdayakan dalam dan melalui teknologi dengan menjaga tatanan kultur yang sejak dulu kala mengatur, mengendalikan dan memberi arah manusia Papua bertingkah-laku. Kultur sebagai tata kelakuan pada tataran abstrak sampai yang konret sekalipun, teknologi jangan sampai mengikis sistem norma dan hukum, peraturan yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat Papua. Demikian halnya, wujud kultur pada tataran pola-pola interaksi sosial, fungsi intelektualitas pada tataran oraganisasi IKDKI dimampukan melakukan observasi-observasi ilmiah mealalui pemanfaatan teknologi yang didokumentasikan sebagai warisan  peradaban manusia Papua dulu, kini dan ke depan dalam  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” demikian Sri mengingatkan manfaat positif dari teknologi dalam pemberdayaan masyarakat Papua.

Doktor lulusan Czech University of Life Sciences Prague, Faculty of Egineering 2023 menegaskan, “manfaat teknologi  dapat memecahkan masalah yang dihadapi Masyarakat Papua, teknologi dapat digunakan oleh sumber-sumber yang tersedia di banyak tempat, teknologi diterapkan sesuai dan cocok dengan kondisi sosial ekonomi yang berlaku di suatu tempat dan terlebih masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, serta memelihara teknologi melalui pemberdayaan diri sendiri dan orang lain tanpa merubah tatanan sosio-kultur masyarakat Papua.”

Lanjut Sri, “Fungsi dari diciptakannya teknologi tepat guna pada tataran organisasi IKDKI melalui penelitan, bahwa teknologi tepat guna mampu menjawab permasalahan masyarakat dengan disesuaikan pada kebutuhan, tepat guna dan dapat digunakan dan dipelihara oleh masyarakat intelektual tepelajar dan tidak terpelajar sekalipun dapat menghasilkan nilai tambah dalam aspek sosial-ekonomi, berdampak positif bagi diri sendiri, lingkungan bahkan bagi banyak orang.”

Sri Murniani Letsoin, ST., M.Eng., Ph.D, memiliki kesamaan ide dengan Prof. Beni bahwa, “IKDKI menjadi jembatan antar dosen Katolik untuk berbagi sumber daya dan ilmu dan memfasilitasi peluang jaringan untuk mendorong kolaborasi, IKDKI dapat memberikan pelatihan dan penguatan kepasitas bagi dosen-dosen Katolik  di papua, IKDKI Wilayah Papua dapat memperomosikan program pengabdian asyarakat yang berguna bagi masyarakat, dan mendiorong partisipasi aktif dosen dalam pengabdian masyarakat.  Pemanfaatan teknologi  dalam pemetaan potensi-potensi dan sumberdaya lokal yang bisa dikelola demi kemajuan dan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat lokal dan IKDKI Wilayah Papua merupakan representasi dari IKDKI Nasional  dapat melakukan intervensi dan rekayasa sosial untuk menghasilkan kebijakan dan pendekatan berbasis masyarakat dan kearifan lokal dalam memperjuangkan dan menyikapi berbagai persoalan pada masyarakat Papua.”

Sri Murniani akhirnya melihat bahwa dalam rangka menyikapi berbagai persoalan diatas, penting bagi IKDKI Wilayah Papua untuk membuat pemetaan potensi dosen kaatolik di wilayah papua. Secara khusus ibu Sri menekankan pemanfaatn teknologi dalam proses pemetaan. Langkah strategis yang direkomendasikan  adalah (1) Membuat database terpusat (2) Membuat analisis dan visualisasi data (3) Menggunakan teknologi Geographic Information Systems (GIS) dalam pemetaan dan (4) Membuat Platform kolaborasi online dan pengembangan portal web dan sumberdaya online.

Ia pun menyimpulkan, “Penting dan mendesaknya pelaksanaan langkah-langkah strategis diatas oleh Pimpinan perguruan tinggi di seluruh wilayah Papua, maupun oleh Pengurus IKDKI Wilayah Papua dan berharap  Pengurus IKDKI Papua segera menindaklanjuti berbagai rekomendasi dan masukan yang dihasilkan dalam diskusi,  sehingga dapat bermafaat langsung bagi masyarakat, terutama bagi Dosen Katolik agar lebih “MUMPUNI dan MELAYANI.