Penulis : Ririe Aiko Di negeri yang kaya raya, Rakyatnya milih kabur entah kemana. Bukan karena tidak cinta, Tapi karena sadar, Cinta tanah air, Nggak bikin hidup mereka makmur Bukan karena negerinya nggak subur, Tapi karena sistemnya hancur lebur Si kaya dibuat makin kaya Si miskin dibuat makin miskin. Cari kerja dibuat makin susah. Penghasilan dibuat makin rendah. Para pemimpin berdasi rapi, berpidato dengan kata-kata wangi, penuh filosofi puitis bak pujangga, tapi kenyataan hidup rakyatnya? beda lagi cerita! Di balik meja megah dan kursi empuk, mereka meramu anggaran, katanya buat kemajuan, tapi kok yang maju cuma kantong yang didepan? Anak muda turun ke jalan, bawa spanduk, bawa harapan, teriak lantang soal keadilan, tapi yang datang malah pentungan. Suara demokrasi dimatikan. Di gedung-gedung tinggi penuh kaca, para penguasa sibuk berdiskusi, tentang cara paling cepat ngumpulin kekayaan, Tapi bukan buat rakyat, buat anak-cucu, biar ada warisan tujuh turunan. Akhirnya anak-anak muda pamit, bukan cuma pamit merantau, tapi pamit nyari masa depan Yang udah nggak bisa lagi keliatan, Kalau tetap ada disini. Bukan karena tidak Cinta, Tapi karena dimatikannya, Mimpi-mimpi mereka, Sebelum sempat berusaha.






