Oleh: Arsiya Oganara*
Suaraanaknegerinews.com – Surah An-Nahl artinya lebah, “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah”, pada ayat 68. Nama lainnya, An-Ni’am karena banyak nikmat Allah swt yang diuraikan pada surah ini.
Tema utama surah ini adalah tentang ketuhanan, wahyu, dan kebangkitan. Penyampaian dekatnya kehadiran ketetapan Allah swt yaitu kemenangan agama yang haq. Kesempurnaan kuasa Allah swt dan keluasan ilmu-Nya.
Surah ini merupakan surah keenam belas dalam Al Qur’an terdiri dari 128 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Keistimewaan dan keajaiban lebah diantaranya pada jenis lebah terdiri dari antan dan betina juga tidak antan dan tidak betina. Sarang-sarangnya tersusun dalam bentuk lubang yang sama bersegi enam diselubungi oleh selaput yang sanagat halus menghalangi udara dan bakteri menyusup kedalamnya.
Keajaiban mencakup sistem kehidupan yang penuh disiplin dan dedikasi di bawah pimpinan seekor “ratu”. Sang ratupun memiliki keajaiban dan keistimewaan “rasa malu” yang dimiliki dan dipeliharanya menjadikan ratu lebih enggan berhubungan intim dengan salah satu anggota masyarakatnya dengan jumlah mencapai 30ribu ekor lebah.
Rosulullah menibaratkan seorang mukmin manusia seutuhnya bagaikan lebah tidak makan kecuali yang baik dan indah yaitu kembang-kembang menghasilkan yang baik dan bermanfat seperti madu, tidak hinggap ditempat yang kotor, tidak menggangu kecuali yang mengganggunya. Jika menyengat sengatannya menjadi obat. Demikian tafsir Al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. An-Nahl (Lebah) 16: 68 – 69.
“Dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang pada sebagian pegunungan dan sebagian pepohonan, dan pada sebagian tempat-tempat tinggi yang mereka buat”.
Kemudian, makanlah dari setiap buah-buahan, lalu tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu dalam keadaan mudah. Keluar dari perutnya minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat penyembuhan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang berpikir”. QS. An-Nahl (Lebah) 16: 68 – 69.
Kata awha dari kata wahy/wahyu dari segi bahasa berarti isyarat yang cepat, dipahami juga sebagai ilham yaitu potensi bersifat naluriah yang dianugerahkan Allah swt pada lebah. Kata An-Nahl merupakan bentuk jamak dari An-Nahlah yakni lebah, maknanya menganugerahkan.
Ayat 69 ditutup dengan kalimat bagi orang-orang yang berpikir, berkaitan dengan uraian kehidupan dan sistem kerja lebah serta keajaiban-keajaibannya. Hal ini memerlukan perenungan yang lebih dalam.
Ya Allah, jadikan kami manusia seutuhnya yang tunduk dan patuh pada-Mu. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.
*Profil Penulis:
Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling.
Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi Professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten.
Juga Professional Tourist Guide and Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.
Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.






