Era Nurza

Di halaman rumah yang wangi
oleh anyir dan bara
sepotong daging berpindah tangan
dari pisau ke piring
dari piring ke hati
yang siap berbagi
tanpa menanyakan siapa
dari mana, atau mengapa

Di sela-sela urat dan lemak
terselip sunyi panjang pengabdian
Seekor kambing
menjadi bahasa cinta
antara langit dan bumi

Lalu terdengar doa
bukan hanya dari bibir tua yang bergetar
tapi dari anak kecil yang menengadah
dengan mata penuh harap
dari ibu-ibu yang memasak harapan
dalam kuah santan
dan kasih yang hangat

Tangan-tangan tak lagi menggenggam dunia
melainkan membuka genggamannya
menawarkan suap demi suap
damai yang bisa disantap bersama

Di tengah tawa dan air mata
aku tahu:
ini bukan sekadar pesta
ini tentang luka yang rela disembuhkan
tentang rezeki yang diluaskan oleh cinta
tentang jiwa yang dipanggang dalam ikhlas
hingga harum di hadapan Tuhan

Daging, doa, dan damai
tiga hal yang berpadu
dalam satu piring sederhana
yang membuat hidup
terasa cukup.

Talang Babungo, 7 Juni 2025