Oleh: Arsiya Oganara*
Suaraanaknegerinews.com – Surah Al-Maidah artinya hidangan atau jamuan karena memuat kisah pengikut Nabi Isa as yang meminta hidangan dari Allah. Al-Maidah adalah wadah yang berisi hidangan. Kisahnya dimulai dari ayat 112 – 115.
Ini merupakan surah kelima dalam Al Qur’an terdiri dari 120 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Madaniyah, artinya diturunkan setelah Rosulullah hijrah ke Madinah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Qutaish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
(Ingatlah) ketika Al-Hawariyyun (para pengikut setia Isa) berkata, “Hai Isa putra Maryam, mampukah (bersediakah) Tuhanmu menurunkan buat kami hidangan dari langit?” Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.” QS. Al-Maidah (Hidangan) 5: 112.
Al-Hawariyyun meminta makanan dalam satu hidangan istimewa yang bukan bersumber dari bumi atau buatan manusia tetapi dari langit. Ini merupakan permintaan yang tidak wajar atau aneh. Maka, Isa as menjawab, bertakwalah pada Allah dan hindari siksaan-Nya dengan cara tidak memohon hal yang aneh.
Kemudian, QS. Al-Maidah (Hidangan) 5: 113.
Mereka berkata, “Kami ingin makan hidangan itu, supaya tenteram hati kami serta kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan.”
Ayat ini menyatakan bahwa Al-Hawariyyun tidak menyambut baik jawaban dan tuntunan dari Nabi lsa as, mereka tidak ingin beriman pada risalah-Nya.
Selanjutnya, QS. Al-Maidah (Hidangan) 5: 114.
Isa putra Maryam berdoa, “Allahumma, Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit, akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi bukti dari-Mu. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”
Ayat ini menegaskan, Nabi Isa as tidak berhasil meyakinkan Al-Hawariyyun agar membatalkan permohonan mereka. Nabi Isa as memohon pada Allah dengan menyebut Tuhan yang paling Agung menyatakan hidangan itu bersumber dari-Mu.
Terakhir, QS. Al-Maidah (Hidangan) 5: 115.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antara kamumu sesudah itu, maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia.”
Allah mengabulkan doa nabi Isa as disertai dengan syarat agar merka beriman, jika tidak beriman maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat pedih dan belum pernah dirasakan manusia masa kini dan yang akan datang.
In syaa Allah, jika kita beriman maka tidak akan memohon pada Allah segala hal yang aneh dan tidak wajar. Sikap kita terhadap tuntunan-Nya yaitu dengan mendengarkannya dan mentaatinya. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.
*Profil Penulis:
Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling.
Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi Professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten.
Juga Professional Tourist Guide and Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.
Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.






