Oleh: Arsiya Oganara*
Suaraanaknegerinews.com – Islam adalah agama yang mengatur segala sesuatu tentang manusia serta alam beserta isinya. Surah Al-Anfal artinya harta rampasan perang. Hal ini terdapat pada ayat pertama.
Ini merupakan surah kedelapan dalam Al Qur’an terdiri dari 75 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Madaniyah, artinya diturunkan setelah Rosulullah hijrah ke Madinah. Nama Al-Anfal sudah dikenal masa Nabi Muhammad saw.
Surah ini merupakan wahyu kedelapan puluh sembilan yang diterima Rosulullah jika ditinjau dari urutan surat yang Rosulullah terima dan bukan juga urutan dalam mushaf Al-Qur’an. Surah ini turun pada tahun kedua hijriah penaggalan Arab setelah turunnya sebagian surah Al-Baqarah.
Tema utama dan tujuan penting surah ini adalah untuk menekankan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan mendatangkan manfaat serta menampik mudarat kecuali berkah dan atas pertolongan Allah.
Ini untuk mengantarkan mereka berserah diri pada Allah dan berpegang teguh pada tali agama-Nya yang dapat mengantarkan persatuan dan kemenangan menghadapi musuh-musuh Allah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Qutaish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesama kamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang mukmin.” QS. Al-Anfal (Harta Rampasan Perang): 1.
Ayat ini berbicara tentang pejuang-pejuang muslim yang berhasil dengan bantuan Allah mengalahkan kaum musyrikin dalam perang Badr. Setelah selesai peperangan dengan hasil gemilang dan perolehan rampasan perang yang cukup banyak namum mereka tidak mengetahu cara dan kadar pembagiannya.
Allah memberi wewenang untuk membagi sesuai ketentuan-Nya. Laksanakan perintah dan jauhi larangan-Nya. Janganlah bertengkar tentang pembagian itu tetapi perbaikilah hubngan diantara kalian.
Ini merupakan bentuk pendidikan bagi kaum muslimin. Pada masa jahiliyah masyarakat Arab sangat gandrung berperang dengan tujuan memperoleh harta rampasan perang.
Islam datang meluruskan motivasi mereka bahwa peperangan dilakukan hanya karena kehendak Allah dan untuk meninggikan kalimat-Nya. Harta rampasan perang adalah milik Allah dan dibagikan oleh Rosulullah.
Hikmah yang bisa kita petik dari ayat ini bahwa wajib melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. In syaa Allah, kita termasuk hamba-Nya yang bertakwa. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.
*Profil Penulis:
Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling.
Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi Professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten.
Juga Professional Tourist Guide and Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.
Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.






