Oleh: Arsiya Oganara*
Suaraanaknegerinews.com –Surah At-Taubah artinya pengampunan karena kata ini sering diulang dalam surah ini. Nama populernya Bara’ah, nama lainnya Al-Muqosyiqisah artinya yang menyembuhkan atau membersihkan dari kemusyrikan dan kemunafikan. Sebutan lainnya, Al-Fadhihah maknanya pembuka rahasia.
Kata Bara’ah berasal dari kara bari’a yang berarti menjauh dari sesuatu dan memutuskan hubungan dengannya.
Ini merupakan surah kesembilan dalam Al Qur’an terdiri dari 129 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Madaniyah, artinya diturunkan setelah Rosulullah hijrah ke Madinah.
Tujuan utama surah ini yaitu memusuhi yang berpaling dari ajaran tauhid dan mengikuti siapa yang mengajarkan tauhid.
Ulama sepakat bahwa surah ini merupakan surah terakhir yang diterima Nabi Muhammad saw. Ia diturunkan sesudah surah Al-Fath (surah ke 110 dalam urutan Mushaf dan surah yang ke 114 dari segi jumlah surah).
Ulama berbeda pendapat tentang tidak dimulainya surah ini dengan Basmalah. Setidaknya ada 3 perbedaan pendapat, pertama, ini mengikuti kebiasaan masyarakat Arab yang tidak menyebutkan Basmalah bila membatalkan perjanjian.
Kedua, karena Basmalah mengandung curahan rahmat dan limpahan kebajikan sedangkan surah ini berbicara tentang pemutusan hubungan Allah dan Rosul-Nya terhadap kaum musyrikin sehingga mereka tidak wajar mendapatkan rahmat dan kebajikan.
Lalu, ketiga, saat surah ini turun para shabat bingung apakah ia merupakan satu surah tersendiri atau bagian dari surah Al-Anfal maka mereka menuliskannya tanpa Basmalah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Qutaish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
“(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka.” QS. At-Taubah (Pengampunan) 9: 1.
Tujuan ayat ini adalah pembatalan perjanjian antara kaum muslimin dengan sekian banyak kelompok kaum musyrikin. Pada musim panas tahun ke 9 Hijriyah kalender penaggalan Arab, Rosulullah menuju ke Tabuk untuk menghadapi Romawi.
Saat itu kaum musyrikin menyebarkan isu negatif untuk melakukan pelanggaran perjanjian, maka turunlah surah Al-Anfal ayat 58 untuk membatalkan perjanjian itu. Ayat satu At-Taubah mempertegas pemutusan hubungan dan perjanjian.
Hikmah dari ayat ini agar kita tidak melanggar janji dan memutuskan hubungan. In syaa Allah, kita termasuk orang-orang yang selalu bertaubat. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.
*Profil Penulis:
Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling.
Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi Professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten.
Juga Professional Tourist Guide and Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.
Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.






