Oleh: Arsiya Oganara*
Suaraanaknegerinews.com – Surah Yusuf memuat kisah tentang Nabi Yusuf as. Satu-atunya nama dari surah ini dan sudah dikenal masa Nabi Muhammad saw. Berbeda dengan banyak nabi yang lain kisah Nabi Yusuf as hanya ada di surah ini. Penyebutan nama Nabi Yusuf as juga pada surah Al-An’am dan Al-Mukmin (Ghafir).
Tujuan utama surah ini, Al-Qur’an benar-benar penjelasan menyagkut segala sesuatu yang mengantar pada petunjuk berdasarkan pengetahuan dan kekeuasaan Allah secara menyeluruh baik yang nyata maupun yang gaib.
Surah ini merupakan surah keduabelas dalam Al Qur’an terdiri dari 111 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Makkah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah. Surah ini turun sesudah surah Hud dan sebelum surah Al-Hijr. Surah ini merupakan wahyu ke 51dari urutan surah-surah Al-Quran yang diterima Rosulullah.
Yusuf adalah putra Ya’qub lbn Ishaq Ibn Ibrahim as. Ibunya Rahil salah seorang dari tiga istri Nabi Ya’qub. Ibunya meninggal ketika Benyamin dilahirkan, sehingga ayahnya mencurahkan kasih sayang yang besar pada keduanya melebihi kasih sayang kepada kakak-kakaknya.
Hal ini menimbulkan kecemburuan yang akhirnya mengantarkan mereka menjerumuskannya ke dalam sumur. Lalu, ia dipungut oleh kafilah Arab yang sedang menuju ke Mesir dan merekapun menjualnya. Ketika itu, yang menguasai mesir adalah dinasti dengan gelar Heksos, artinya para pengembala babi.
Pada masa kekuasaan Abibi yang digelari oleh Al-Qur’an dengan Al-Malik bukan Fir’aun. Setelah perjalanan hidup yang berliku-liku, pada akhirnya Nabi Yusuf as mendapatkan kedudukan yang tinggi bahkan menjadi penguasa Mesir.
Nabi Yusuf as meninggal di Mesir sekita 1635 SM. Jasadnya diawetkan sebagaimana kebiasaan orang Mesir pada saat itu. Ketika orang-orang lsrail meninggalkan Mesir, mereka membawa mumi Nabi Yusuf kemudian dimakamkan di Syakim.
Pada kisah ini, pribadi Nabi Yusuf as dipaparkan secara sempurna dan dalam beberapa bidang kehidupannya. Aneka ujian dan cobaan beserta sikapnya.
Bermula dari gangguan saudara-saudaranya, pelemparan ke dalam sumur tua, terdampar ke negeri yang jauh. Rayuan dari wanita cantik, kaya, dan istri penguasa yang dihadapi pria muda normal yang pasti memiliki persaan, namun kisahnya berakhir sukses tetap di jalan-Nya karena istiqomah dan bersabar. Demikian awal pengantar surah Yusuf dari Tafsir Al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Ayat 1 – 3, tiga ayat pertama adalah pengantar kisah yang sangat menarik, setelah sekumpulan orang Yahudi – dalam riwayat lain – kaum muslimin, sahabat-sahabat Rosulullah bermohon kiranya menceritakan suatu kisah.
Surah ini memulai ayat-ayatnya dengan huruf alfabet Arab. Huruf yang mereka kenal dan gunakan sehari-hari untuk menyusun ucapan karya sastra. Secara jelas dan tegas ayat ini menyatakan bahwa Al-Quran berbahasa Arab dan Allah swt yang memilih bahasa itu.
Hal ini disebabkan karena masyarakat pertama yang ditemui Al-Qur’an adalah masyarakat yang berbahasa Arab. Tidak ada suatu ide yang bersifat universal sekalipun kecuali menggunakan bahasa masyarakat pertama yang ditemuinya. Sebab terpenting lainnya karena keunikan ahasa Arab disbanding dengan bahasa-bahas lainnya.
Bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Semit, sama dengan bahasa lbrani, Aramiya, Suryani Kaldea, dan Babilonia. Kata-kata bahasa arab pada umumnya berdasar tiga huruf mati yang dapat dibentuk dengan berbagai bentuk.
Ya Allah, Yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami pada agama-Mu. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.
*Profil Penulis:
Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling.
Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi Professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten.
Juga Professional Tourist Guide and Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.
Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.






