Ilustrasi: Qur'an.com/Arsiya Oganara
Ilustrasi: Qur'an.com/Arsiya Oganara

Oleh: Arsiya Oganara*

Suaraanaknegerinews.com – Surah Al-Kahf artinya Gua, dinamakan juga Ashabul Kahf artinya Penghuni-Penghuni Gua diambil dari kisah surah ini ayat 9 – 26. Kisah sekelompok pemuda yang menyingkir dari gangguan penguasa pada zamannya. Lalu tertidur di dalam gua selama tiga ratus tahun lebih. Nama ini sudah dikenal sejak zaman Rosulullah.

Tema utama surah ini adalah ajakan menuju kepercayaan yang haq dan beramal saleh. Kisah merupkan unsur pokok pada surah ini. Pada awalnya terdapat kisah Ashabul Kahf, lalu kisah dua pemilik kebun, kemudian kisah Nabi Adam as.

Pada pertengahan surah diuraikan kisah Nabi Musa dengan seorang hamba Allah swt yang sholeh dan pada akhirnya kisah Dzulqarnain. Benang merah dan tema utama pada kisah-kisah ini adalah pelurusan akidah tauhid dan kepercayan yang benar.

Menggambarkan betapa Al-Qur’an adalah satu kitab yang sangat agung karena mencegah manusia menyekutukan Allah swt.

Surah ini merupakan surah kedelapanbelas dalam Al Qur’an terdiri dari 110 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.

Surah ini merupakan wahyu Al-Qur’an keenam puluh delapan yang diterima Nabi Muhammad saw. Surah ini turun sesudah surah Al-Ghasyiyah dan sebelum surah Asy-Syura. Demikian tafsir Al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Ayat 9, ayat-ayat yang mengisahkan Penghuni Gua dan kisah-kisah Al-Qur’an yang lain, tidak menyebutkan siapa mereka, di mana, dan kapan terjadinya peristiwa itu. Hal ini untuk lebih mengarahkan manusia pada inti dan pelajaran yang dapat ditarik dari kisah-kisah Al-Qur’an.

Gua Rajib sekitar 8 km dari kota Amman Jordania, berada di desa Rajib. Gua berada di bukit yang ada batu besar dan berlubang, pingir bagian timur dan barat terbuka sehingga cahaya matahari bisa masuk ke dalam gua.

Gua ini ditemukan pada tahun 1963. Peneliti dan pakar purbakala Rafiq Wafa’ ad-Dajani menulis hasil penelitiannya dalam sebuah buku “Penemuan Gua Ashab al-Kahf” terbit pada tahun 1964. Penemuan ini mengantar pada keyakinan bahwa itulah gua Ashab al-Kahf yang disebut dalam Al-Qur’an.

Kemudian, Ayat 10 – 12, kepergian pemuda-pemuda meninggalkan kedurhakaan kaumnya untuk menyendiri dalam gua setelah menempuh segala cara sehingga tidak tersisa lagi sesuatu kecuali apa yang berada di luar kemampuan manusia.

Ayat 13 – 15, kaum itu menjadikan tuhan selain Allah swt. Sekelompok pemuda dengan berani menentang hal tersebut di hadapan penguasa dan kaumnya.

Lalu, ayat 16 – 18, Allah swt memerintahkan mencari tempat aman agar keyakinan akidah mereka tidak terpengaruh. Allah swt telah mengatur posisi gua agar para pemuda tetap terpelihara dari binatang dan lainnya dengan masuknya cahaya. Allah swt membolak-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri agar angin dan matahari selalu mengenai tubuh mereka dan tubuh tidak rusak karena pengaruh tanah.

Ayat 19 -20, para pemuda bangun dari tidur yang berkepanjangan dan seorang dari mereka membeli makanan.

Selanjutnya, ayat 21 – 22, uang ratusan tahun untuk membeli makanan membuka rahasia sekelompok pemuda. Setelah penduduk mengetahui pemuda-pemuda itu dan bukti yang sangat jelas tentang kebangkitan setelah kematian, maka dibangunlah tempat ibadah di atas gua tersebut untuk mengabadikan mereka dan peristiwa itu.

Perbedaan pendapat penduduk tentang jumlah pemuda terjadi, semua informasi dikembalikan pada Allah swt yang Maha Mengetahui.

Ayat 23 -24, ayat ini memberikan tuntunan tiada sesuatupun kecuali milik dan atas penguasan Allah.

Terakhir, ayat 25 – 26, ayat ini menginformasikan tentang masa keberadaan mereka di dalam gua selam 300 tahun ditambah 9 tahun.

Ya Allah, jadikan kami hamba-Mu yang bertakwa. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.

*Profil Penulis:

Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling.

Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi Professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten.

Juga Professional Tourist Guide and Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.

Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.

Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.