Oleh: Mohammad Medani Bahagianda*
Suaraanaknegerinews.com – Puasa adalah salah satu ibadah utama dalam Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim selama bulan Ramadhan. Selain menahan diri dari makan dan minum, puasa juga merupakan sarana untuk melatih kesabaran dan ketakwaan.
Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga tentang membentuk karakter seorang Muslim, mengendalikan emosi, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Puasa menjadi bentuk latihan spiritual yang mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, serta empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
- Dalil tentang Kewajiban Puasa
Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 183:
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Ayat ini menegaskan bahwa puasa bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai ketakwaan. Puasa menguji kesabaran seseorang dalam menghadapi godaan-godaan duniawi, mengajarkan disiplin, serta meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
- Puasa sebagai Latihan Kesabaran
Puasa melibatkan pengendalian diri yang intens. Selama puasa, seorang Muslim harus bersabar dalam menahan lapar, haus, serta berbagai godaan lainnya. Allah SWT memuji orang-orang yang bersabar dalam banyak ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam Surah Az-Zumar ayat 10:
قُلۡ يٰعِبَادِ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوۡا رَبَّكُمۡ ؕ لِلَّذِيۡنَ اَحۡسَنُوۡا فِىۡ هٰذِهِ الدُّنۡيَا حَسَنَةٌ ؕ وَاَرۡضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ؕ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوۡنَ اَجۡرَهُمۡ بِغَيۡرِ حِسَابٍ
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Puasa Ramadhan adalah momen di mana setiap Muslim berusaha mencapai sabar tertinggi, menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, seperti rasa marah atau godaan untuk makan dan minum. Dengan demikian, kesabaran menjadi inti dari ibadah puasa.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 45, Allah SWT juga mengingatkan tentang pentingnya kesabaran dan shalat sebagai bantuan dalam menghadapi tantangan, termasuk puasa:
وَاسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ وَاِنَّهَا لَكَبِيۡرَةٌ اِلَّا عَلَى الۡخٰشِعِيۡنَۙ
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, ” (QS. Al-Baqarah: 45)
Puasa di bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT melalui kesabaran, terutama ketika menghadapi kesulitan.
- Hadis tentang Puasa dan Kesabaran
Nabi Muhammad SAW juga menyebut puasa sebagai benteng (perlindungan) yang kuat. Salah satu hadis yang sangat terkenal menyebutkan: “Puasa adalah perisai. Maka, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah dia tidak berkata kotor dan tidak berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia mengatakan: ‘Aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari dan HR. Muslim)
Hadis ini menggarisbawahi bahwa puasa berfungsi sebagai pelindung dari siksa dan dosa, yang dapat diraih melalui kesabaran dalam menahan hawa nafsu selama Ramadhan. Puasa memperkuat ketahanan mental seorang Muslim dalam menghadapi godaan duniawi.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Muslim, dan An-Nasa’i: “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang mendirikan salat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Sahih al-Bukhari dan HR. Sahih Muslim)
Dalam konteks ini, puasa yang dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan membawa pengampunan dosa, asalkan dilakukan dengan penuh keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT.
- Peristiwa-Peristiwa Penting yang Terjadi Selama Ramadhan
Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, dan beberapa peristiwa besar dalam sejarah Islam terjadi pada bulan ini, memperlihatkan nilai penting kesabaran dalam menghadapi cobaan:
Perang Badar (2 Hijriah). Perang ini terjadi pada 17 Ramadhan. Meskipun jumlah pasukan Muslim jauh lebih kecil dibandingkan pasukan Quraisy, mereka tetap teguh, bersabar, dan berserah diri kepada Allah.
Kemenangan dalam Perang Badar mengajarkan bahwa kesabaran dan keyakinan kepada Allah mampu mengatasi segala keterbatasan duniawi.
Pembebasan Makkah (Fathu Makkah) (8 Hijriah). Pada 20 Ramadhan, Nabi Muhammad SAW berhasil membebaskan Makkah dari kekuasaan Quraisy tanpa pertumpahan darah.
Kesabaran Nabi dan para sahabatnya selama bertahun-tahun menghadapi penindasan akhirnya membuahkan hasil.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa kesabaran dalam menghadapi kesulitan dan penindasan akan berujung pada kemenangan dan keberkahan.
Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an). Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan sebagai petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia.
Peristiwa ini terjadi pada malam yang dikenal sebagai Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan), yang terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
Malam ini memiliki keutamaan yang sangat tinggi, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Qadr:
لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)
- Kesimpulan
Puasa Ramadhan tidak hanya berfungsi sebagai ibadah fisik, tetapi juga sebagai latihan spiritual untuk menguatkan kesabaran, pengendalian diri, dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam puasa, seorang Muslim belajar menahan diri dari segala godaan dan mengembangkan kesabaran yang akan membantu mereka menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Puasa melatih umat Islam untuk bersikap sabar dalam menahan lapar, haus, amarah, dan godaan nafsu. Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam meraih pahala dan keberkahan selama Ramadhan.
Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi selama Ramadhan, seperti Perang Badar, Fathu Makkah, dan Nuzulul Qur’an, juga mengajarkan bahwa kesabaran dan keteguhan dalam menjalani ibadah serta kehidupan sehari-hari akan membawa kemenangan, keberkahan, dan pengampunan dari Allah SWT.
Semoga Allah SWT memberikan kita kesabaran yang kuat dan menerima setiap ibadah kita di bulan suci Ramadhan. (Arsiya Oganara)
*Profil Penulis:
Mohammad Medani Bahagianda (MMB) lahir di Teluk Betung, 9 April 1964. Menyelesaikan studi hingga program sarjana Teknik Sipil di Universitas Medan Area di Kota Medan Sumatera Utara.
Saat ini Medani bersma istri tercinta, Nurhikmah yang senantiasa mendampingi dalam suka dan duka. Serta buah hati tercinta, Dhyna Annisa Maghfira Bahagianda. ST, Mohammad Syafiq Halim Bahagianda S.H, dan Ghina Salsabila Qotrunada Bahagianda, S.Sos., gemar membaca dan menulis. Untuk korespondensi dapat melalui e-mail: saibatinsukamarga@gmail.com






