Oleh : joko

http://suaraanaknegerinews.com | Manila, Filipina — Sabtu, 7 Juni 2025 menjadi momen penuh makna bagi umat Katolik, khususnya mereka yang terinspirasi oleh pelayanan pastoral lintas negara.

Bertempat di Central Seminary Universitas Santo Tomas (UST), Manila, Pastor asal Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku – Indonesia, RD. Dominics Baldawins Masriat, membagikan pesan rohani dalam sesi harian bertajuk “Sejenak Sabda.”

Sebagai Pastor Mahasiswa di UST Manila, RD. Dominics menjadi sosok penggugah semangat rohani, tak hanya bagi komunitas Indonesia di Filipina, tetapi juga bagi mahasiswa internasional yang mencari penguatan iman di tengah kesibukan akademik.

Sabda Harian: “Jangan Sibuk Urusi Orang Lain, Abaikan Dirimu Sendiri”

Dalam refleksinya yang mengacu pada Bacaan Liturgi Hari Biasa Pekan Paskah VII (Kis 28:16-20.30-31 dan Yoh 21:20-25), Pastor Dominics mengingatkan bahwa banyak orang tanpa sadar terlalu fokus pada persoalan orang lain, hingga lupa menata dirinya sendiri.

“Injil hari ini mengajak kita untuk menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan kepada kita terlebih dahulu,” tegasnya. “Ketika kita mampu mengurus diri sendiri dengan baik, kita akan lebih siap menolong dan memahami persoalan orang lain.”

Pesan Kedua: “Jangan Khawatir, Setialah kepada Kristus”

Lebih lanjut, RD. Dominics juga menekankan pentingnya menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Yesus.

“Jika kita setia mengikuti Yesus, maka segala sesuatu akan diberikan kepada kita. Kuncinya adalah kesetiaan,” ujarnya dalam renungan penuh damai.

Melalui pesan sederhana namun mendalam ini, ia menyampaikan bahwa kekhawatiran duniawi tidak akan menguasai hati yang berserah penuh pada kasih Kristus.

Doa yang Menyentuh: Setia di Tengah Dunia yang Bising

Mengakhiri renungan “Sejenak Sabda”, RD. Dominics mengajak seluruh umat untuk berdoa bersama:

“Ya Allah, berkatilah kami agar kami senantiasa setia mengikuti Yesus Putera-Mu.”

Dengan salam kasih dan doa, ia mengingatkan bahwa panggilan untuk mengikuti Kristus bukanlah sekadar ajakan spiritual, tetapi komitmen konkret yang harus dijalani dalam keseharian.