Oleh: Arsiya Oganara*
Suaraanaknegerinews.com – SurahAl-Hijr, Al-Hijr adalah nama sebuah pegunungan terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syiria) tepatnya pada jalur Khaibar menuju Tabuk Saudi Arabia. Pada zama dahulu didiami oleh kaum Tsamud kaumnya Nabi Shalih as. Sebutan lainnya Mada’in Shaleh atau Kota-kota Nabi Shalih as di Wadi Al-Qura.
Penamaan Al-Hijr berarti larangan karena ia terlarang dihuni oleh siapapun selain kaum Tsamud. Kisahnya pada ayat 80 – 84.
Tema utama dan tujuan uraian surah ini adalah menggambarkan kedudukan kitab suci Al-Qur’an dengan gamblang menjelaskan kebenaran.
Surah ini merupakan surah kelima belas dalam Al Qur’an terdiri dari 99 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. Al-Hijr 15: 80 – 84.
“Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Hijr benar-benar telah mendustakan para rasul dan Kami telah mendatangkan kepada mereka ayat-ayat Kami, tetapi mereka darinya selalu berpaling. Mereka memahat sebagian gunung-gunung untuk menjadi rumah-rumah dalam keadaan aman. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi, maka tidaklah dapat menolong mereka apa yang telah mereka usahakan”. QS. Al-Hijr 15: 80 – 84.
Kaum Tsamud mendustakaan mukjizat Nabi Shaleh as seperti unta yang tercipta dari batu karang. Al-Hijr dari kata hajar artinya batu karena mereka membelah gunung-gunung batuk sebagai tempat hunian mereka.
Kaum Tsamud merupakan generasi pertama dari Arab Ba’idah sama seperti ‘Ad. Nama mereka tertera dalam ukiran-ukiran peninggalan raja Sarjoun II, salah seorang raja Asiria Baru pada tahun 715 SM.
Kaum Luth, penduduk Al-Aikah dan Al-Hijr, tiga kelompok manusia durhaka digabungkan kisahnya secara singkat pada surah ini. Keserupaan siksa yang menimpa mereka yaitu suara yang menggelegar, gempa dan api yang turun dari langit.
Memang ketiganya saling terkait. Suara menggelegar dapat menimbulkan gempa, dan gempa dapat menimbulkan suara yang sangat dahsyat termasuk api yang turun dari langit.
Ya Tuhan kami, berikanlah pada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.
*Profil Penulis:
Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling.
Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi Professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten.
Juga Professional Tourist Guide and Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.
Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.






