
SAWAHLUNTO (Humas), 7 November 2025 Di tengah arus deras digitalisasi yang menggulung hampir setiap sendi kehidupan, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Sawahlunto menyalakan lentera cahaya suci dengan menggelar kegiatan Parade Tilawah dan Khatam Al-Qur’an bertema “Mendekatkan Generasi Z Kepada Al-Qur’an di Era Digital.”
Kegiatan yang berlangsung penuh khidmat di Halaman utama MAN Kota Sawahlunto ini dibuka secara resmi oleh Kepala MAN Kota Sawahlunto Dafril Tuanku Bandaro. Dalam sambutannya, Dafril menekankan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, terutama bagi generasi Z yang kini tumbuh di tengah dunia digital yang serba cepat dan penuh distraksi.
“Era digital memberi kita kemudahan, tetapi juga tantangan besar. Generasi Z harus mampu menjadi pengguna teknologi yang beriman dan berilmu, menjadikan Al-Qur’an sebagai kompas dalam setiap langkahnya dan meningkatkan kecintaan generasi Muda Kepada Al Qur’an,” ujar Dafril dalam pidato pembukaan yang disambut tepuk tangan hangat para hadirin.
Suasana kegiatan tampak semarak namun tetap sarat makna. Lantunan ayat-ayat suci menggema indah, menembus hati para peserta. Dari bibir-bibir muda para qari dan qariah, yang di awali Dafril Tuanku Bandaro Kepala MAN Kota Sawahlunto, bergulir kalam Allah dengan suara merdu dan tartil yang memukau. Setiap lantunan menjadi saksi betapa Al-Qur’an tetap hidup di dada para penuntut ilmu, meski zaman terus berubah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh civitas akademika MAN Kota Sawahlunto, mulai dari majelis guru, GTK, hingga peserta didik, serta turut melibatkan mahasiswa PPL dari UIN Imam Bonjol Padang. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata sinergi antara lembaga pendidikan menengah dan perguruan tinggi dalam menanamkan nilai-nilai spiritual dan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan generasi muda.
Selain Parade Tilawah dan prosesi Khatam Al-Qur’an, kegiatan juga diwarnai dengan penyerahan Bantuan Sembako untuk walimurid siswa yang Kurang mampu dari GASSBARO, pembacaan doa khatam, dan tausiyah yang menggugah hati. Jika dunia maya menjadi ruang baru bagi generasi Z, maka Al-Qur’an harus menjadi cahaya yang menuntun mereka di ruang itu.
Kegiatan berakhir dengan suasana haru dan bahagia. Para peserta saling berjabat tangan, sementara lantunan doa dan Salawat mengiringi penutupan acara. Meski sederhana, kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bahwa di tengah derasnya gelombang digitalisasi, Al-Qur’an tetap menjadi jangkar nilai dan identitas bagi generasi penerus bangsa.
Dengan kegiatan ini, MAN Kota Sawahlunto sekali lagi membuktikan bahwa kemajuan teknologi tak harus menjauhkan manusia dari nilai-nilai ilahi. Justru sebaliknya, di tangan generasi beriman dan berilmu, digitalisasi dapat menjadi sarana untuk menebarkan cahaya Al-Qur’an ke seluruh penjuru dunia.
Kontributor : Nofri Hendra
Editor : DTB





