anto narasoma
MAKRIFAT-MU
1/
setelah kucuci
wajah dan hatiku
lewat percikan hujan
di sepanjang malam ketiga puluh,
aku pun diam dan sunyi
setelah kukaji
berbagai zikir tanpa
menghitung-hitung jumlah kata yang berjalan pada malam,
aku pun tenggelam
ke dalam diriku sendiri
lalu kuselami makrifat yang kubaca dari kata
ke kata, maka di sepanjang kalimat itulah hakikat rasa pelan-pelan tampil secara tersamar
dari ada sebelum ada,
perasaan dan pikiranku selalu mengkaji berbagai kisah ketika kubuka ruang makrifat ke dalam diam
2/
maka,
segala konsekuensi
yang mengalir dari kisah-kisah perjalanan hatiku, setiap detak jantungku mengajarkan keberadaan-Mu
hanya jantungku
yang merangkap kenisbian wujud dari ada sebelum diriku ada
sebab,
teramat sulit menerjemahkan tafsir makrifat yang kuraba lewat kebesaran fitrah-Mu di sepanjang napasku
maka diam tak berarti sunyi dari perjalanan jejak-jejak kehidupanku
sebab dari detak
jantung yang berkelana
di balik embusan napasku ; Kau begitu setia menafsirkan makrifat kehidupan
bagi angka-angka
di usiaku
maka,
seusai tahiyat pada rakaat kedua, makrifat perjalanan usiaku pun
menuntun tafsir kalimat panjang terkait makrifat kelahiran, kehidupan, dan kematian
Palembang
23 Juni 2025






