Oleh Amelia Fitriani

PAGI itu, langit Prambanan masih berwarna lembut ketika ribuan orang berkumpul dengan jersey putih bercorak yang siap berubah jadi kanvas warna-warni. Saya ikut di antara mereka, merasakan semangat yang bukan hanya soal berlari, tetapi juga merayakan hidup di tengah kemegahan candi yang sudah berdiri sejak seribu tahun silam.

Sejak awal, acara ini sudah terasa berbeda. Mengusung tema “The Most Aesthetic Fun Run 5K at Candi Prambanan”, event ini mengajak para peserta untuk menjelajah candi Hindu terbesar di Indonesia dengan cara yang tak biasa. Alih-alih sekadar menikmati keindahan arsitektur dari kejauhan, saya benar-benar merasakannya sambil berlari, dikelilingi pemandangan candi yang megah dan cahaya pagi yang hangat.

Racepack yang Menggoda

Sebagai pelari fun yang senang mengikuti event lari, pastinya racepack & medali merupakan daya tarik tersediri. Begitupun dengan event ini. Dengan biaya pendaftaran Rp285.000, peserta sudah mendapat racepack yang cukup lengkap. Di dalamnya ada jersey Color Run Festival, string bag, BIB nomor, sunglasses, refreshment, insurance, produk sponsor gratis, hingga sertifikat digital. Plus finisher medali yang didapatkan usai finish berlari. Semua item ini dirancang apik dan membuat saya merasa sedang mengikuti sebuah festival olahraga yang serius digarap, bukan sekadar fun run biasa.

Karena ini adalah event “color run”, maka jersey putih merupakan pelengkap yang sesuai. Warna putih itu akan berubah menjadi kanvas hidup, karena sepanjang rute para peserta akan dihujani taburan serbuk warna-warni. Medali finisher dengan siluet Candi Prambanan pun menjadi item memorable yang layak dikoleksi. Sementara sunglasses dan string bag menambah kesan kasual, seolah mengingatkan bahwa event ini memang bertujuan menghadirkan keceriaan dan gaya hidup sehat sekaligus.

Rute yang Aesthetic

Lari dimulai pukul 06.00 dari Lapangan Brahma di kompleks Prambanan. Rutenya hanya 5 kilometer, mengelilingi area candi dan kawasan sekitarnya, termasuk persawahan dan pemukiman.

Karena ini konsepnya fun run, tidak ada catatan waktu yang dikejar. Saya merasa bebas menikmati setiap langkah, sembari sesekali berhenti untuk bergaya di hadapan fotografer Fotoyu atau sekadar menghela napas menikmati panorama.

Yang paling berkesan tentu saat melintas di depan Candi Prambanan yang megah. Candi ini sudah berdiri sejak abad ke-9, sebuah mahakarya arsitektur Hindu yang masih kokoh setelah lebih dari seribu tahun. Dalam benak saya, kisah legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso terlintas begitu saja. Betapa kisah cinta yang romantis sekaligus tragis itu, masih terus hidup hingga kini, seakan berbisik di sela-sela batu candi yang menjulang.

Berlari di sana membuat saya merasa seakan berada di persimpangan antara masa lalu dan masa kini. Di satu sisi, saya merasakan denyut sejarah dan kebudayaan. Di sisi lain, tubuh saya dibanjiri warna-warni serbuk, musik, dan tawa riuh para peserta. Perpaduan itu menghadirkan pengalaman yang sulit ditemukan di tempat lain.

Lebih dari Sekadar Lari

Sekitar pukul 07.00 saya sudah mencapai garis finish. Namun acara tidak berhenti di situ. Ada panggung hiburan yang diisi dengan zumba party dan musik enerjik, bazaar makanan, hingga spot foto yang memang disiapkan bagi peserta. Semua ini memperkuat kesan bahwa Color Run Prambanan bukan hanya event olahraga, melainkan festival gaya hidup.

Saya mengapresiasi bagaimana penyelenggara mampu menjaga keseimbangan antara semangat fun run dengan atmosfer bersejarah Prambanan. Karena saya paham, tidak mudah menggelar acara di kawasan warisan dunia yang sarat nilai budaya. Tetapi justru keberanian untuk menghidupkan ruang itu dengan semangat kekinian membuat acara ini terasa istimewa.

Bagi saya, Prambanan Color Run Festival 2025 lebih dari sekadar ajang lari santai. Ia adalah cara baru untuk menghidupkan warisan budaya, menjadikannya relevan dengan generasi masa kini tanpa kehilangan keanggunannya. Berlari sambil diselimuti warna-warni di bawah bayangan Candi Prambanan adalah pengalaman yang akan sulit saya lupakan.

Sebagaimana kisah Roro Jonggrang yang tetap hidup di ingatan kita, begitu pula acara ini akan terus membekas. Sebuah pengingat bahwa sejarah dan kebahagiaan bisa berpadu indah dalam langkah-langkah sederhana seorang pelari. **

Tulisan telah diunggah di blog pribadi saya:
https://ameliafitriani.com/2025/09/01/prambanan-color-run-festival-2025-berlari-menjelajah-warisan-dunia-dengan-cara-yang-berbeda/