Oleh: joko
“RD. Ponsio Ongirwalu Vikep KKT–MBD Ziarah Rohani di Tanah Suci Italia: Menapak Jejak Santo Fransiskus dan Keajaiban Menara Pisa, Menyelami Jejak Kekudusan dan Keagungan Arsitektur Italia.”
Hari Ketiga Perjalanan Ziarah Kevikepan KKT–MBD di Italia: Dari Roma menuju Assisi dan Pisa, Menyatu dalam Doa dan Sejarah Gereja Dunia
http://suaraanaknegerinews.com | Roma – Dalam rangkaian perjalanan rohani hari ketiga ziarah ke Italia, RD. Ponsio Ongirwalu, selaku Vikaris Episcopal (Vikep) Kevikepan Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (KKT–MBD), memimpin rombongan umat mengunjungi kota suci Assisi dan Pisa, Kamis, 16 Oktober 2025.
Kunjungan ini menjadi momen penuh makna spiritual bagi para peserta, yang menapaktilasi jejak hidup Santo Fransiskus dari Assisi, seorang figur yang menjadi teladan kesederhanaan dan cinta kasih sejati dalam Gereja Katolik.
Jejak Kekudusan Santo Fransiskus dari Assisi
Assisi, kota kecil yang tenang di wilayah Umbria, Italia, menjadi saksi lahirnya seorang kudus besar bernama Giovanni di Pietro di Bernardone pada tahun 1181 atau 1182.
Ayahnya, seorang pedagang kain kaya bernama Pietro Bernardone, memberi julukan “Fransiskus” sebagai kenangan akan negeri Prancis yang ia kagumi.
Awal Kehidupan dan Pertobatan
Fransiskus muda dikenal sebagai pribadi yang gemar bersenang-senang dan bercita-cita menjadi ksatria. Namun, setelah tertawan dalam perang antara Assisi dan Perugia, kehidupannya berubah drastis. Dalam keheningan penjara, ia menemukan panggilan spiritual yang membawanya kepada Tuhan.
Mendirikan Ordo Fransiskan
Suatu hari, saat berdoa di Gereja San Damiano, Fransiskus mendengar suara Tuhan yang memintanya “memperbaiki Gereja yang hampir roboh.” Ia kemudian menjual barang-barang ayahnya untuk menolong kaum miskin.
Pada tahun 1209, Paus Innocentius III memberikan restu pendirian Ordo Fransiskan, yang menekankan hidup dalam kemiskinan, pelayanan, dan kasih terhadap sesama.
Perjalanan Hidup dan Karya
Fransiskus dikenal sebagai pengikut Kristus yang penuh damai, mencintai alam, serta mampu mendamaikan mereka yang bertikai. Ia juga mendirikan Ordo Ketiga Fransiskan, bagi umat awam yang ingin meneladani hidupnya tanpa meninggalkan kehidupan duniawi.
Wafat dan Pengangkatan sebagai Santo
Fransiskus wafat pada 3 Oktober 1226 di Portiuncula. Dua tahun kemudian, Paus Gregorius IX mengkanonisasinya sebagai santo. Hingga kini, Santo Fransiskus Asisi menjadi lambang kesederhanaan, kemiskinan, dan kasih terhadap seluruh ciptaan Tuhan.

Menara Pisa: Keajaiban Arsitektur Dunia
Setelah kunjungan ke Assisi, perjalanan rombongan dilanjutkan ke Pisa, salah satu kota paling terkenal di Italia berkat ikon dunia, Menara Pisa (Leaning Tower of Pisa).
Sejarah dan Arsitektur
Menara Pisa terletak di Piazza dei Miracoli, dibangun pada tahun 1173 sebagai menara lonceng bagi katedral. Arsitekturnya bergaya Romanesque, menampilkan bentuk silindris delapan tingkat yang indah, dibalut marmer putih dan abu-abu.
Namun, selama masa konstruksi, fondasi tanah yang lembek membuat menara ini miring, sebuah “kesalahan” yang justru menjadikannya terkenal di seluruh dunia.
Kemiringan dan Restorasi
Menara ini sempat ditutup pada 1990-an karena masalah kestabilan struktur, dan setelah restorasi besar, dibuka kembali pada 2001. Kini kemiringannya dikendalikan sekitar 3,97 derajat, namun masih terus bergerak sekitar 1–2 mm per tahun.
Fakta Unik Menara Pisa
Tinggi: 55,86 meter di sisi terendah dan 56,70 meter di sisi tertinggi, berat: ±14.500 ton, jumlah anak tangga: 294, diameter dasar: 15,484 meter dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan menarik jutaan wisatawan tiap tahun.
Makna Ziarah bagi Kevikepan KKT–MBD
Dalam refleksinya, RD. Ponsio Ongirwalu menegaskan bahwa perjalanan ini bukan sekadar wisata rohani, tetapi penghayatan iman dan panggilan untuk memperdalam relasi dengan Tuhan.
“Ziarah ini mengingatkan kita bahwa hidup iman harus sederhana, jujur, dan penuh kasih seperti Santo Fransiskus. Dan dari Menara Pisa, kita belajar tentang keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi ketidaksempurnaan,” ujar RD. Ponsio di sela-sela kegiatan doa bersama.
Bagi para peserta dari Kevikepan KKT–MBD untuk merenungkan kembali panggilan pelayanan dan kesederhanaan hidup, sekaligus menyaksikan keindahan warisan iman dan budaya Katolik di Italia.
Di tanah tempat Santo Fransiskus menyalakan obor cinta kasih dan di bawah bayang kemiringan Menara Pisa yang menantang waktu, para peziarah diajak untuk terus berdiri teguh, meski dunia tak selalu berdiri lurus di bawah kaki mereka.






