Laporan Paulus Laratmase

Lampung, 25 September 2025 – Dalam rangka memperingati HUT Ke-6 Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI), Wilayah Lampung menyelenggarakan acara Bedah Buku secara daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini diikuti oleh dosen Katolik dari seluruh Indonesia dan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M, IPU., ASEAN Eng., Ketua Umum DPP IKDKI sekaligus Direktur Program Pascasarjana Universitas Tarumanagara, sebagai pembedah utama.

Buku yang dibedah berjudul “Pendidikan, Pelayanan, dan Pemberdayaan: Dosen Katolik di Persimpangan” karya  Prof. Dr. Sri Hasnawati (FEB Universitas Lampung) dan Dr. Yanuarius Yanu Dharmawan (FKIP Universitas Bandar Lampung) oleh    Prof. Agustinus sendiri  menggarisbawahi makna mendalam profesi dosen, bukan hanya sebuah karier akademik, tetapi juga sebagai panggilan spiritual yang berakar pada iman Katolik.

Dalam pemaparannya, Prof. Agustinus menekankan perbedaan antara “panggilan” (vocation) dan  “pekerjaan”. Menurutnya, seorang dosen Katolik dipanggil untuk melayani dengan cinta dan kesetiaan, bukan hanya mengejar status, penghasilan, atau pengakuan sosial. Inspirasi tersebut diperkuat dengan referensi tokoh besar seperti Viktor Frankl, Paulo Freire, hingga Yesus Kristus sebagai teladan utama pengajar yang sejati.

Artikel dalam buku ini juga mendapat apresiasi karena menekankan pendekatan spiritualitas dalam profesi dosen. Nilai-nilai Kristiani dipadukan dengan filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara, sehingga gagasannya relevan dengan konteks sosial budaya Indonesia. Pendidikan, menurut Prof. Agustinus, tidak boleh semata pragmatis, melainkan harus membentuk karakter dan menghadirkan kasih dalam proses pembelajaran.

Meski demikian, Prof. Agustinus juga menyoroti beberapa keterbatasan. Buku ini dinilai masih kurang memberikan panduan praktis bagi dosen Katolik dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompetitif. Idealisme yang ditawarkan terkadang sulit diterapkan, terutama bagi mereka yang bergulat dengan tekanan administratif, target publikasi, dan tuntutan akreditasi.

Namun, kekuatan utama buku ini terletak pada ajakannya untuk refleksi. Profesi dosen Katolik digambarkan sebagai misi pelayanan yang luhur, bukan sekadar jalan karier. Pendidikan yang berlandaskan kasih menjadi kunci agar dosen dapat tampil sebagai teladan hidup, tidak hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan. Inilah pesan penting yang relevan bagi pendidikan Katolik di Indonesia saat ini.

Selain Prof. Dr. Agustinus, tampil reviewers lain seperti: Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo, Lic.S.Th. (Uskup Keuskupan Tanjungkarang), RP. Ignatius Swasono, SJ dari Keuskupan  Agung Jakarta, RD. Leo Agung Sire Gunawan dan sebagai moderator Dr. Drs. J. Johny Natu Prihanto, M.M.

Di tengah usia mudanya, IKDKI telah membuktikan diri sebagai wadah penting dalam menyuarakan peran dosen Katolik. Dengan semangat “Mumpuni dan Melayani”, HUT Ke-6 IKDKI menjadi momentum memperteguh panggilan dosen Katolik untuk menghadirkan pendidikan yang memerdekakan, membangun, dan penuh kasih.