Oleh Paulus Laratmase
-

Lagu “Di Sini Kunanti Cintamu” ciptaan Obbie Messakh dan dinyanyikan bersama Helen S merupakan sebuah karya abadi yang menyentuh hati banyak pendengar. Kehadirannya bukan saja hiburan, melainkan juga pesan mendalam tentang arti cinta yang tulus dan sederhana. Kata-kata yang terangkai dalam bait-baitnya begitu jujur, tidak berlebihan, tetapi mampu menyentuh sisi paling dalam dari hati manusia. Lagu yang mengingatkan masa-masa SMA dulu di era tahun 1980-an.

Pesan utama lagu ini adalah ketulusan dalam mencintai. Sang penutur dalam lagu tidak menawarkan kata-kata indah seperti syair pujangga, tidak pula janji manis penuh rayuan. Yang ia hadirkan hanyalah kesungguhan hati, kejujuran perasaan, dan keberanian untuk menanti cinta dengan penuh kesabaran. Hal ini menunjukkan bahwa cinta sejati tidak harus selalu dilukiskan dengan kata-kata megah, melainkan dapat hadir melalui kesederhanaan yang jernih.

Ada bagian yang sangat puitis dalam lagu ini: “Andaikan dada ini terbelah jadi dua, lihatlah namamu tertulis di hatiku.” Baris ini mengandung kekuatan simbolik yang luar biasa. Ia bukan hanya ungkapan perasaan, melainkan penegasan bahwa cinta sejati terpatri begitu dalam hingga menjadi bagian dari identitas seseorang. Dari sinilah pendengar belajar bahwa cinta yang hakiki adalah cinta yang tidak bisa dipisahkan dari diri dan kehidupan.

Selain itu, lagu ini juga menekankan pentingnya kesabaran. Frasa “di sini kunanti cintamu” bukanlah hanya penegasan menunggu, melainkan juga wujud kesetiaan. Menanti bukanlah hal yang mudah, apalagi dalam konteks cinta. Namun, ketika penantian itu dibungkus dengan ketulusan, ia menjelma menjadi kekuatan. Lagu ini seolah hendak mengajarkan bahwa cinta sejati selalu siap menunggu, karena yang dinanti bukan sekadar kehadiran seseorang, melainkan sebuah ikatan hati.

Di tengah dunia modern yang serba cepat, pesan lagu ini menjadi relevan. Banyak orang kini cenderung mencari cinta instan, menukar kesetiaan dengan kesenangan sesaat. Lagu Obbie Messakh menghadirkan kontras: cinta yang sederhana, tidak dibuat-buat, dan apa adanya. Justru dalam kesederhanaan itu kita menemukan makna terdalam dari cinta—yaitu kesediaan menerima pasangan dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Lagu ini juga dapat dimaknai sebagai refleksi spiritual. Menanti cinta tidak hanya berbicara tentang relasi manusia, melainkan juga tentang relasi dengan Sang Pencipta. Menanti jawaban doa, menanti kasih karunia, dan menanti janji yang pasti ditepati. Dengan begitu, lagu ini membuka ruang tafsir yang lebih luas, menyentuh ranah batiniah dan menumbuhkan kesadaran bahwa cinta tertinggi sesungguhnya berasal dari Tuhan.

Keindahan lagu ini bukan hanya ada pada liriknya, tetapi juga dalam nuansa musik yang mengiringinya. Petikan gitar, alunan nada yang mendayu, serta perpaduan vokal Obbie Messakh dan Helen S membuat pesan cinta dalam lagu ini semakin meresap. Musik di sini menjadi medium yang menguatkan makna, menjembatani kata dengan rasa, sehingga pendengar larut dalam suasana penuh kerinduan dan ketulusan.

Akhirnya, “Di Sini Kunanti Cintamu” adalah sebuah pengingat abadi tentang cinta yang jujur, sabar, dan setia. Lagu ini mengajarkan bahwa cinta bukanlah soal sandiwara atau rayuan manis, melainkan tentang hati yang benar-benar tulus mencintai. Maka, setiap kali lagu ini diputar, seakan kita diajak kembali untuk merenung: apakah kita masih percaya pada cinta yang sederhana, atau justru terjebak dalam pencarian cinta yang penuh kepalsuan?