Jika kepada saya dilontarkan pertanyaan, “siapakah imam keuskupan Amboina yang paling inspiratif?” Maka jawabannya menjadi sangat jelas dariku: Padre Titus Rahail, MSC (Sr). Mengapa? Sebab beliau adalah imam, biarawan, missionáris yang baik dan pengkotbah yang kreatif!

Sebagai imam, almarhum adalah pribadi yang sederhana, menarik, energik dan pendoa yang saleh. Beliau menyapa semua orang dengan kasih yang besar. Spiritualitas kesederhanaan dihidupinya dalam karya pelayanan. Saya hampir TIDAK pernah melihat beliau gonta ganti sepatu baru. Pakaiannya, itu-itu saja. Sebagai biarawan, beliau menghidupi trikaul (kemurnian, kemiskinan dan ketaatan) dalam semangat cinta.

Sebagai misionaris, almarhum adalah seorang petarung tanpa batas. Ada saja secuil kegelisahan di hatinya jika beliau TIDAK mengunjungi umat! Hampir setiap minggu SELALU ada misa di stasi-stasi yang beliau layani bahkan ketika alam tidak bersahabat. Paling tidak selama almarhum bertugas di Tual, SELALU sj ada misa di Duroa setiap minggu.

Dan sebagai pengkotbah, almarhum adalah pengkotbah yang inspiratif dan handal. Beliau TIDAK pernah jenuh menelurkan ide-ide segarnya yang menukik, mendalam pun memukau di mimbar khotbah. Khotbahnya SELALU mengalir tanpa teks dengan diksi yang khas. Kritiknya pun TIDAK kalah pedas. Mendengarkan opa Titus berkotbah, kita sepakat bahwa refleksinya sungguh berdaya transformatif. Ide-idenya merupakan sintesa yang amat kaya dari apa yang ia alami dan hidupi.
“Pikirannya dalam khotbah SELALU mengalir menyentuh hati”. Barangkali ini ungkapan yang amat representatif untuk menyebut sosok opa Titus.

Opa Titus adalah imam yang SELALU ditunggu-tunggu umat di saat misa. Gereja SELALU penuh bahkan ketika dia misa di siang bolong. Mengapa? Karena selain kesederhanaan dan ketulusan, SELALU saja ada refleksi baru, isu-isu hangat yang beliau angkat dalam misa. Selain itu, apa yang dia khotbahkan, itulah yang dia hayati dalam hidupnya. Dia menjadi suara dari kaum tak bersuara. Itulah mengapa almarhum menjadi imam yang dicintai banyak umat.

Di waktu senggang, opa Titus gemar membaca Majalah Hati Baru. Mungkin ini satu-satunya majalah kesukaannya, yang dengannya beliau dapat dengan mudah melihat secara jelas karya misi MSC sejagat.

Almarhum, tentang engkau, nampaknya tak ada kata yang tuntas membahas dirimu.

SELAMAT JALAN menuju Surga Abadi Pater Titus Rahail, MSC.

Engkau telah menginspirasi banyak orang untuk menjadi imam, biarawan, misionaris pun awam yang baik dan kreatif.

Brasil saat senja
Doaku
RIP
🙏❤️🙏

 

Admin