Laporan Paulus Laratmase
–
Provinsi Papua kini memasuki babak penting dalam menentukan arah masa depannya melalui Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2025–2030 pada medio Agustus mendatang. Dalam menakar kelayakan dua pasangan calon yang tengah bersaing, yaitu pasangan nomor urut 01 BTM-CK dan pasangan nomor 02 MDF-AR, sejumlah indikator penting menjadi ukuran publik dalam menilai kesiapan dan kelayakan calon pemimpin.
Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Dewan Pengurus Daerah PDI Perjuangan Provinsi Papua, Calvin Mansnembra,SE., MBA menyampaikan bahwa dari enam indikator utama, pasangan BTM-CK tampil unggul secara menyeluruh dan meyakinkan.
Pertama, dari sisi kapasitas kepemimpinan, BTM dan CK bukanlah nama baru dalam birokrasi. Mereka adalah figur berpendidikan tinggi yang menapaki jenjang pemerintahan dari bawah, hingga menjadi pemimpin di daerah. Pengalaman birokrasi mereka dianggap matang dan sangat relevan untuk memimpin Papua ke depan.
Kedua, dari aspek perilaku dan kepribadian, keduanya dikenal luas sebagai pribadi yang santun, berkarakter baik, serta memiliki nilai spiritualitas tinggi. Ini tercermin dari interaksi mereka yang harmonis dengan masyarakat di berbagai lapisan.
Ketiga, keaslian asal-usul adat Tabi dan Saireri menjadi kekuatan identitas tersendiri. BTM yang berasal dari Tabi dan CK dari Saireri menjadikan mereka representasi otentik dua wilayah adat utama Provinsi Papua pasca Daerah Otonomi Papua. Mereka bukan hanya pemimpin, tapi juga anak asli yang paham akar budaya tanahnya.
Keempat, BTM dan CK tidak hanya dicintai oleh masyarakat Orang Asli Papua (OAP), namun juga mendapatkan dukungan luas dari masyarakat non-OAP dari berbagai suku bangsa. Popularitas dan penerimaan lintas komunitas ini adalah modal sosial penting dalam membangun persatuan di Bumi Cenderawasih.
Kelima, keberadaan istri yang mendampingi mereka bukan hanya simbolis. Istri-istri BTM dan CK adalah sosok pendidik, pekerja keras, dan setia, yang tidak ragu turun langsung ke daerah-daerah terpencil mendampingi suami dalam tugas dan pengabdian.
Terakhir, hubungan personal dan sejarah persahabatan panjang antara BTM dan CK menjadi nilai plus tersendiri. Kekompakan mereka diyakini akan menghadirkan sinergi nyata dalam memimpin Papua dengan visi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan rakyat.
Maka dari itu, menurut Calvin Mansnembra, hanya mereka yang memiliki akal sehat dan hati tulus, yang akan menyadari bahwa pilihan tepat bagi Papua adalah BTM-CK—sebuah pasangan yang tak hanya layak, tetapi juga pantas untuk dipercaya memimpin Papua menuju masa depan yang lebih baik.