Oleh: Andika
–
Biak Numfor, 02 Juli 2024 – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIKDAYA) Kabupaten Biak Numfor baru saja meluncurkan proyek perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan layanan pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak di sekolah. Proyek ini diwujudkan melalui serangkaian kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak terkait.
“Ekosistem sekolah yang baik dan kondusif dapat mendorong peserta didik mengembangkan potensi terbaiknya. Oleh karenanya sekolah diharapkan menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk peserta didik menimba ilmu,” tegas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamarudin, S.Pd.,M.M mengawali sambutannya.
Lanjut Kamarudin, “Layanan PAPEDA merupakan konsep kearifan lokal sebuah akronim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Pada Anak, sebuah langkah nyata Pemerintah Biak Numfor melindungi anak terhadap tindakan kekerasan di sekolah. Melalui FGD yang melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP3AKB, Unit PPA Polres Biak Numfor, Klasis Biak Selatan, Dewan Masjid Biak Numfor dan Wahana Visi Indonesia, ingin mengidentifikasi faktor penyebab kekerasan di sekolah serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak.”
“Materi diskusi dalam Focus Group Discussion mau mengatarkan peserta memahami dan mampu mendefinisikan apa itu kekerasa, apa saja bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah, apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah dan komunitas untuk mencegah kekerasan terhadap anak termasuk langkah-langkah strategis apa yang harus diambil jika terjadi kasus kekerasan, apa peran guru, staf sekolah dan pihak terkait lainnya seperti peran orangtua dan masyarakat berkolaborasi dengan pihak sekolah mencipatkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak-anak.” jelas Kamarudin.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Seluruh stakeholder terkait, perwakilan kepala sekolah, guru dan orang tua menyambut baik inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan maksimal di lingkungan sekolah dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak di sekolah.