Jayapura, 1 Maret 2024.
Penyelenggaraan pesta demokrasi nasional yakni Pemilu serentak pada 14 Februari 2024 yang telah berlangsung dengan aman dan damai, terlebih khusus hasil sementara di seluruh tanah pada Papua 6 Provinsi menunjukan hasil sangat siginifikan dan tertinggi bagi Pasangan Calon Prabowo Gibran.

Dinamika pembangunan di Tanah Papua dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang sebentar lagi akan berakhir pada 2024, untuk itu APS Center for Development and Global Studies (CDGS) atau dikenal dengan APS Analisis Papua Strategis, sebuah lembaga riset dan komunitas putra putri Papua menggelar sebuah Diskusi Publik bertemakan Harapan Baru Masyarakat Papua Menyambut Prabowo Gibran Presiden & Wakil Presiden Republik Indonesia hasil Pilpres 2024.

Hadir sebagai moderator Laus Deo Calvin Rumayom akademisi Universitas Cenderawasih dan Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden 2019 – 2022 dan turut hadir tokoh-tokoh asal Papua dan pemerhati pembangunan:
1. Jhon Gluba Gebze, tokoh Papua dari Merauke yang juga mantan Bupati Merauke 2 periode menyampaikan harapan besar orang Papua tentunya untuk pembangunan dan pengembangan SDM Orang Asli Papua dalam berbagai aspek seperti: pendidikan, kesehatan, legislatif dll harus diberikan tempat utama dalam pemerintahan baru mengingat benang kusut dari era Kesultanan Tidore, zaman Belanda, PEPERA 1969 dan saat ini Otsus sebagai jalan tengah. Orang Papua sudah membuka diri dan iklas dan hal ini dapat dilihat dari perolehan suara di seluruh Papua pada 6 Provinsi menunjukan hasil yang sangat tinggi bagi Prabowo Gibran terlebih khusus Provinsi Papua Selatan dengan hasil tertinggi.

2. Leo Imbiri, Sekjen Dewan Adat Papua, menyampaikan penyelesaian pelanggaran HAM dan perlindungan bagi Masyarakat Adat

3. Yuliana Numberi, Yayasan Mitra Perempuan Papua menitikberatkan kepada tata kelola pemerintahan, Penentu Pejabat harus sesuai, pelayanan sesuai kondisi lapangan, misalnya stunting, malaria, HIV dan penyakit menular lainnya terus harus ada perbaikan kesehatan fasilitas dan petugas serta Pemberdayaan perempuan
Papua dan pendidikan

4. Agus Sumule, Akademisi Universitas Negeri Papua, menyoroti masih ada agenda besar yaitu seperti pengangkatan pada 3 lembaga di DPR RI, Provinsi, Kabupaten dan Kota, 30% harus Orang Papua dan keterwakilan Perempuan Papua duduk keterwakilan dengan total seluruh Papua 319 orang, persyaratannya dapat memiliki kemampuan membaca anggaran dan mengelola APBD. Pimpinan daerah harus berpihak pada Orang Papua dengan terus optimis dan bergandengan tangan.

5. Prof. Belthasar Kambuaya Ketua Senat Universitas Cenderawasih dan Menteri Lingkungan Hidup periode 2011 – 2014, katakan Belthasar Kambuaya, invetarisir BP3OKP, inventarisir aturan-aturan yang mengikat OAP dan BP3OKP sebagai lembaga dalam implementasi Otsus harus dapat bicara ke negara sehingga harus ada spesial treatment khusus bagi Papua, Kita berharap setelah dilantik melihat Papua sebagaimana 60% lebih Orang Papua menilai memberikan pilihan bagi Prabowo Gibran.

6. Ketua Umum GAMKI, Sahat Sinurat turut hadir, menyampaikan pembangunan Papua terus berjalan dan pemberdayaan Orang Papua harus terus ditingkatkan.

Dalam pembukaan diskusi publik oleh Sekretaris Jenderal Analisis Papua Strategis (APS) dan Center for Development and Global Studies (CDGS) Willem Thobias Fofid secara singkat katakan diskusi publik yang diselenggarakan ini menyikapi perkembangan pembangunan Papua yang terus berjalan dengan cepat dengan dinamikanya pada setiap daerah di Papua dan sebagai respon atas harapan masyarakat Papua menyambut kedua pemimpin negara tersebut yang telah dipilih oleh masyarakat Indonesia khususnya di Tanah Papua pada 6 Provinsi yang ada.

 

APS COMMUNITY