Dilaporakan oleh: Paulus Laratmase
–
Biak Numfor, 29 November 2024 – Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, Kabupaten Biak Numfor berupaya menghadirkan solusi inovatif dalam pengelolaan keuangan daerah. Salah satu terobosan penting yang dikembangkan adalah pemanfaatan teknologi chatbot INSOS (Informasi Sentral Otomatis Berskalabilitas) berbasis WhatsApp. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pengelolaan keuangan daerah, seperti prosedur birokrasi yang rumit, keterbatasan akses terhadap informasi, serta kendala teknis seperti jaringan internet yang kurang stabil di beberapa wilayah.
Dalam wawancara eksklusif dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Biak Numfor, Gunadi, S.Sos., M.Si, kami membahas secara mendalam tentang bagaimana INSOS dapat memberikan solusi nyata dalam tata kelola keuangan daerah yang lebih transparan, efisien, dan mudah diakses.
Menjawab Tantangan Birokrasi dan Akses Informasi
Dalam wawancara, Gunadi menceritakan berbagai tantangan yang dihadapi oleh BPKAD dalam pengelolaan keuangan daerah selama ini. Menurutnya, salah satu kendala terbesar adalah panjangnya prosedur birokrasi yang harus dilalui untuk mendapatkan informasi keuangan yang diperlukan oleh pemangku kepentingan, seperti bendahara pengeluaran, pejabat pembuat komitmen (PPK), dan perangkat daerah lainnya. “Banyak pemangku kepentingan yang membutuhkan informasi keuangan harus datang langsung ke kantor BPKAD untuk memperoleh data terkait pengajuan dana, pencairan anggaran, atau realisasi anggaran perangkat daerah. Proses ini jelas memakan waktu dan biaya, terlebih lagi di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” ungkap Gunadi.
Kondisi ini diperparah oleh masalah jaringan internet yang tidak stabil di wilayah pelosok Kabupaten Biak Numfor. Meskipun telah ada aplikasi pengelolaan keuangan daerah, Gunadi menjelaskan bahwa aplikasi tersebut tidak selalu dapat diakses dengan lancar, terutama di daerah terpencil. “Akses internet yang terbatas sangat menghambat penggunaan aplikasi pengelolaan keuangan daerah yang memerlukan koneksi internet yang stabil. Hal ini menjadi masalah bagi pengelola keuangan yang harus memperbarui data secara real-time,” jelasnya.
Solusi Teknologi Chatbot INSOS
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BPKAD Kabupaten Biak Numfor mengembangkan teknologi chatbot INSOS (Informasi Sentral Otomatis Berskalabilitas), yang dapat diakses melalui WhatsApp. Sistem ini memungkinkan para pemangku kepentingan, seperti bendahara pengeluaran, Kepala Perangkat Daerah, Kepala Kampung, dan PPK, untuk memperoleh informasi keuangan secara langsung hanya dengan mengirimkan pesan singkat.
Gunadi menjelaskan dengan antusias, “INSOS hadir sebagai solusi sederhana namun efektif untuk mempermudah akses informasi keuangan. Para pengguna hanya perlu mengirimkan pesan di WhatsApp, dan mereka akan langsung menerima notifikasi atau informasi terkait realisasi anggaran, laporan keuangan, atau data pencairan dana yang sudah sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Hal ini tentu akan mempercepat proses pengambilan keputusan dan memudahkan komunikasi antara pengelola keuangan dan perangkat daerah.”
Salah satu keunggulan utama INSOS, menurut Gunadi, adalah kemampuannya untuk memberikan informasi kapan saja dan di mana saja, melalui koneksi internet yang stabil. “Platform WhatsApp, yang sudah familiar dan mudah digunakan oleh semua kalangan, menjadi media yang sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah,” tambah Gunadi.
Meningkatkan Efisiensi dan Transparansi
INSOS tidak hanya memberikan kemudahan bagi para pengelola keuangan daerah, tetapi juga berperan dalam meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran daerah. Sebelumnya, proses pengambilan keputusan dan pengelolaan anggaran seringkali mengalami hambatan karena kurangnya akses langsung terhadap data dan laporan keuangan yang terbaru. Dengan INSOS, seluruh pemangku kepentingan dapat memperoleh informasi yang tepat waktu, yang penting untuk menjaga akuntabilitas penggunaan anggaran daerah.
Gunadi menegaskan bahwa teknologi ini sangat penting dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. “Dengan mempermudah akses informasi kepada semua pihak yang berkepentingan, INSOS memungkinkan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan anggaran. Ini juga akan membantu mencegah adanya penyalahgunaan dana dan memastikan bahwa anggaran digunakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah,” ujarnya.
Mendukung Pengambilan Keputusan yang Cepat
Salah satu dampak positif dari penggunaan INSOS adalah percepatan dalam pengambilan keputusan. Dalam birokrasi yang kompleks, pengambilan keputusan yang cepat sering kali terhambat oleh keterbatasan waktu dan informasi. Dengan INSOS, keputusan-keputusan penting terkait pengelolaan keuangan dapat diambil lebih cepat dan tepat karena informasi yang diperlukan sudah tersedia dalam genggaman tangan.
Menurut Gunadi, teknologi ini mendukung pengelola keuangan daerah untuk lebih fokus pada perencanaan dan implementasi kegiatan yang lebih strategis. “Dengan akses yang lebih cepat terhadap data keuangan, para pengelola keuangan dapat segera melakukan analisis dan pengambilan keputusan tanpa harus menunggu prosedur birokrasi yang lama. Ini sangat penting dalam mempercepat pelaksanaan program-program pemerintah daerah yang berdampak langsung pada masyarakat,” kata Gunadi.
Dampak Positif Jangka Panjang
Proyek INSOS ini tidak hanya bertujuan untuk mempermudah pengelolaan keuangan daerah, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Gunadi berharap dengan keberhasilan implementasi teknologi ini, Kabupaten Biak Numfor dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah.
“Proyek ini sejalan dengan tema PKN II Angkatan XXVIII tahun 2024, yaitu Kolaborasi Tata Kelola Pemerintahan untuk Pengentasan Kemiskinan. Dengan mempermudah akses informasi keuangan, perangkat daerah dapat lebih fokus pada pengelolaan anggaran untuk program-program yang dapat langsung mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Gunadi.
Ia juga berharap bahwa INSOS dapat terus berkembang dan memberikan manfaat tidak hanya bagi pengelola keuangan, tetapi juga bagi masyarakat yang dapat lebih mudah mengakses informasi terkait kebijakan dan program pemerintah daerah. “Kami yakin bahwa INSOS akan menjadi alat yang sangat berguna dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkas Gunadi.
Sebagai penutup sesi wawancara dengan Kepala BPKAD Biak Numfor, melalui closing statemennya, Gunadi menegaskan, “Dengan mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi chatbot INSOS, Kabupaten Biak Numfor telah membuka jalan bagi pengelolaan keuangan daerah yang lebih efisien dan transparan. Proyek ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi pengelola keuangan dalam mengakses informasi, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat. Di tengah tantangan birokrasi dan keterbatasan teknologi, INSOS memberikan harapan baru dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, meningkatkan pelayanan publik, serta mendukung pengentasan kemiskinan di daerah. Melalui inovasi ini, Kabupaten Biak Numfor berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pemanfaatan teknologi untuk mempercepat pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah.”