Staf Media Komunikasi Inpex Masela Bidang IT Evans Adam (kiri) dan Johanis Kopong Jurnalis Suara Anak Negeri (kanan)

Oleh: Johanis Kopong

suaraanaknegerinews.com | Tanimbar. Gaspar Batlajery (47) asal desa Alusi Bukjalim, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar kepada media ini mengeluhkan sikap perusahaan raksasa Inpex Masela, LTD yang belum fokus memperhatikan anak-anak Lokal Tanimbar untuk bekerja. Rabu (14/8/24) siang.

Dia bersama 2 rekan lainnya Petrus Lermatin (48) asal desa Alusi Kelan dan Serin (35) asal Arui Das sempat mengalami nasib yang sama merasa ditelantarkan hingga saat ini tidak mendapat kejelasan kelanjutannya.

Ihwal adu nasib berawal dari adanya permintaan tenaga kerja tahun 2018 dari pihak perusahaan PT. Nawakara Perkasa Nusantara cq Inpex Masela Ltd.

Saat itu memang berpapasan dengan situasi covid-19 sehingga semua kepengurusan lamaran kerja di pending pihak perusahaan, padahal semua data dan identitas lamaran kerja telah terkirim dan menunggu hingga saat ini belum ada kelanjutannya untuk bisa dipanggil bekerja.

Sambungnya membeberkan sejumlah pengalaman antara lain pernah bekerja di tambang batubara Lekton, Banjarmasin, Kalimantan Tengah, tambang emas PT Kent di Kutai, Kalimantan Timur dan tambang emas PT NHL di Halmahera, Maluku Utara.

“ Kami putra daerah asli Tanimbar ada 3 pelamar dan kami adalah tenaga kerja yang punya pengalaman kerja di perusahaan migas untuk dapat melakukan yang terbaik bagi daerah kami Tanimbar.” Ujarnya.

Lanjutnya berharap bagi anak-anak Tanimbar yang telah bekerja di Inpex Masela Ltd dapat memperjuangkan nasibnya yang belum diberi kesempatan untuk bekerja.

Di tempat terpisah Maria (21) nama samaran asal Desa Olilit Raya, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sempat mengeluhkan hal yang sama dan kepada media ini mengatakan pada akhir bulan April lalu, Maria mendapat telepon dari salah satu keluarga dekatnya meminta Maria untuk bersama-sama ke kantor Inpex Masela Ltd di hotel Galaxy Saumlaki dan kantor PT. Taka Hydrocore Indonesia di Jalan poros Saumlaki.

Saat itu Maria sempat membawa dokumen-dokumen lamaran kerja ke pihak PT Taka Hydrocore Indonesia selanjutnya mendapat wawancara dan penjelasan bahwa 100 % perekrutan tenaga kerja diutamakan adalah anak-anak daerah.

Setelah meneliti dokumen lamaran Maria, menurut pihak PT Taka Hydrocore Indonesia, kemungkinan besar lamaran dapat diterima karena beberapa faktor yaitu ijazah Maria adalah bagian engineering, Maria adalah anak daerah Tanimbar dan mendapat arahan untuk dapat melengkapi dokumennya dengan sertifikat safety K3.

Pihak PT Taka Hydrocore Indonesia sempat memproses dan mengirim dokumen lamaran kerja Maria ke pusat serta berupaya terbaik dan meminta Maria menunggu untuk diberikan kabar baliknya.

“ Saya sebagai anak Tanimbar selesai kuliah di luar daerah mau kembali mengabdi ke daerah, Inpex juga ada janji untuk prioritas anak daerah bekerja sehingga kami juga menaruh harapan terakhir, orang tua saya tentunya punya impian anaknya berhasil mendapat pekerjaan, saya berharap Inpex dapat memperhatikan anak-anak daerah.” Imbuhnya.

Lanjutnya membeberkan, pihak perusahaan sempat mempertanyakan pengalaman kerja namun hal itu ditanggapi Maria bagaimana bisa punya pengalaman kerja, dirinya baru saja selesaikan studinya.

Menurutnya, Jika Inpex Masela Ltd belum berjalan 100% setidaknya anak-anak daerah diberi kesempatan bekerja sehingga punya kesempatan memiliki pengalaman kerja kemudian tiba saatnya perusahaan berjalan produktif maka anak-anak daerahpun punya pengalaman kerja seperti yang diharapkan oleh Inpex Masela Ltd.

JF (53) sebagai orang tua dari Maria turut prihatin dan mengungkap kekecewaannya karena anaknya sejak bulan April hingga saat ini belum mendapat panggilan untuk bekerja.

“ Mungkin kami ini orang-orang biasa saja sehingga anak saya hingga saat ini belum dipanggil untuk bekerja padahal sudah wawancara dan serahkan dokumen lamaran, semoga ada berkat Tuhan pihak perusahaan bisa membantu maka kami ucapkan terima kasih.” Tutupnya.

Pihak Inpex Masela Ltd cq Corporate Communication, Evants Adam ketika dihubungi media ini via telepon selulernya mengatakan bahwa benar dirinya membidangi fungsi Corporate Communication tetapi hanya menangani bidang komunikasi, bukan bagian yang menangani media.

“ Saya bukan orang yang menangani terkait media sehingga saya juga tidak dapat memberikan statement apapun karena ketentuan dari manajemen memang seperti itu, saya posisi orang yang bekerja juga.” Ucapnya.

Mengakhiri penjelasannya, Evants yang baru saja beberapa hari lalu membuka ruang diskusi dan komunikasi, meminta media serta semua pihak bersabar untuk isu ini dapat segera dikomunikasikan ke pihak manajemen pusat Inpex Masela Ltd. (Jk)