Oleh: Paulus Laratmase)*

Hari ini, Minggu 20 Oktober 2024 sejarah  mencatat dilantiknya Probowo Subianto sebagai Presiden ke-8 dan  Gibran sebagai Wakil Presiden Repbulik Indonesia. Haru biru masyarakat Indonesia mengiringi perjalanan dari Gedung Parlemen ke mobil  dengan uangkapan tangis ceria atas jasa seoeang Jokowi selama dua periode memimpin.

Rudi Tamrin menulis pada facebooknya, “From Solo With Love, Back to Solo With Honour,”  bahkan Rudi melanjutkan narasinya, “Datang sebagai pemula pulang sebagai legenda” Jokowi, 20 Oktober 2024.

Setiap tanggal 20 Oktober, sudah pasti dikenang sebagai hari di mana Presiden dan Wakil Presiden Ke-8 Indonesia dilantik, tetapi juga akan menjadi sebuah memory, di mana seorang mantan Presiden RI bernaman Jokowi secara resmi kembail menjadi rakyat biasa, kembali ke Solo tempat di mana ia hidup dan tinggal bersama isteri Iriana.

Integritas seorang Jokowi terhadap bangsa Indoneisa patut dikenang. Dua periode memimpin oleh Denny JA dalam survey LSI menunjukkan 80,8 % tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi sangat tinggi. Tetapi di balik itu, hasil survey Denny JA menggambarkan 18,5% menyuarakan ketidakpuasaan dari 1200 responden dengan multi stage random sampling pada margin of error 2,9%.

Kepuasan tertinggi dalam survey Denny JA melalui LSI digambarkan digambarkan sebagai berikut: kepuasan tertinggi muncul di kalangan pemilih beragama non islmam mencapai 93% sementara pada pemiih muslim kepuasan pada angka 78,7%. Perbedaan ini menurut Denny JA, mencerminkan bagaimana Jokowi diapresiasi lintas generasi dengan intensitas yang berbeda.

Di segmen pendapatan, dukungan terbesar datang dari mereka yang tergeletak di bawah 2 juta rupiah/ bulan. Mereka ini oleh Denny JA  digolongkan pada wong cilik dengan kepuasan 83,3% sedangkan di kalangan ekonomi mapan, tingkat kepuasan berada di angka75,5% sedangkan di segmen pendidikan, kepuasan tertinggi datang dari kalangan berpendidikan rendah di mana 81 % menyatakan kepuasan sedangkan kalangan terpelajar hanya 72,4%.

Hal menarik dari survey LSI, kepuasan dukungan Jokowi merata di berbagai konstituen partai. Di kalangan pemilih Gerindra 9,7 % menyatakan puas, PDIP kepuasan berada di tingkat 87,9%, PKS 55,1% meski ketidakpuasan juga tinggi 44,9%.

Di berbagai daerah, Papua dan Maluku, kepuasan mencapai 93,3% tertinggi di banding dengan daerah lain di Indonesia. Angka ini menjadi  dasar, mengapa integritas Jokowi perlu diulas pada momentum hari terakhir sebelum take off seorang Jokowi dan keluarganya ke Solo setelah pelantikan Presiden Prabowo dan Gibran.

Integritas, sebuah kata bahasa Latin yang berarti mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan sesuatu yang utuh. Pribadi yang berintegritas adalah pribadi yang utuh satu kesatuan antara kata dan tindakannya. Artinya ia melaksanakan apa yang  dikatakan atau dijanjikannya. Integritas sama dengan keteguhan mempertahankan prinsip yang menjadi landasan hidup dan perilakunya.

Data survei LSI seperti dipaparkan di atas terhadap seorang Jokowidodo mantan Presiden RI yang hari ini kembali ke kampung halamannya di Solo telah memenuhi kriteria apa yang disebut integritas bukan hanya sebatas  konsep melainkan pada tataran praksis.

Kepuasan, demikan angka Papua dan Maluku dengan indikator 93,3% telah mengubah pandangan awal pada pendapat Rudi Tamrin di atas, “Datang sebagai pemula dan pulang dengan legacy.”

Integritas Jokowi menjadi sebuah karakter yang diperoleh melalui praktek pembiasaan. Ia menaati aturan-aturan formal bahkan hal kecil yang dijanjikan di tengah masyarakat. Ia menjalankan apa yang dijanjikan bertindak sesuai etos kerja, moral, nilai-nilai universal dan bertanggunjawab terhadap berbagai implementasi norma, entah itu norma hukum dan kebiasaan hidup yang baik.

Hari ini Joko Widodo kembali dengan legacy, He is doing the right thing, even  when no one is wathing What he done.

Ia telah kembali dengan membawa legacy terhadap apa yang telah dibuat, dikerjakannya bagi seluruh rakyat Indonesia selama dua periode memimpin bagi Papua, Maluku dan  Indonesia.

Demikian kata Rudi Tamrin, “From Solo With Love, Back to Solo With Honour”.

Paulus Laratmase)* adalah Direktur Eksekutif LSM Santa Lusia