Oleh : Nita Lusaid

Saya pernah menginap di hotel Mahakam 24 Residence dua kali. Kunjungan tanpa menginap juga dua kali, untuk kepentingan bekerja. Total empat kali saya ke hotel yang terletak di jalan Mahakam Jakarta Selatan ini. Nampaknya saya akan sering ke hotel ini bersama Amel dan Neti, rekan kerja saya di XYZ+ agency.

Bagi saya hotel ini menarik. Lokasinya dekat mall. Banyak tempat nongkrong di sekelilingnya. Banyak alternatif transportasi menjangkau hotel tujuh lantai ini. Dan yang paling menarik menurut saya: hotel ini seperti sebuah galeri seni. Banyak lukisan di setiap lantai. Total 188 bingkai, padahal kamarnya hanya 79 pintu.

Tangga dari lantai ke lantai dibuat pendek. Design seperti ini membuat kita bisa menikmati lukisan di hotel ini dengan nyaman dan tidak melelahkan. Pengunjung seperti dimanjakan katanya oleh lukisan AI (artificial intelligence) karya Denny JA.

Saya sangat tertarik dengan lukisan AI Denny JA. Semua lukisan itu menunjukkan betapa pelukisnya mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni untuk melahirkan sebuah lukisan AI. Denny yang mempunyai pengalaman yang luas tentang banyak hal mampu digabungkan dengan kemampuannya memainkan berbagai aplikasi AI. Gabungan kedua hal ini yang mampu melahirkan lukisan AI yang menyentuh hati saya.

Pengalaman saja rasa tidak cukup. Denny juga memiliki semangat inovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu diluar kotak. Inovasi ini akhirnya melahirkan karya yang unik seperti puisi esai, dan kini lukisan AI.

Inovasi itu sejatinya adalah kemampuan Denny mengebolarasi otak manusia dengan kekuatan mesin atau teknologi yang semuanya ada di dalam telepon genggamnya. Capaian seperti ini tidak terbayangkan, bahkan lima tahun yang lalu masih belum terbayangkan.

Hasil menggabungkan kerja otak manusia dan mesin ini sungguh mampu melahirkan karya yang indah secara seni. Inilah hasil kolaborasi antara manusia dan mesin yang harmonis. Kita tidak membayangkan bagaimana hasil kerja sama otak manusia dan mesin ini di masa depan. Pasti dahsyat sekali.

Ketika saya menikmati Lukisan Denny JA dari Galeri Mahakam 24, mengingatkan saya pada anak-anak yang saya temui hampir setiap hari dalam kapasitas saya sebagai Narasumber di Sekolah Laboratorium Pancasila. Sesuai dengan tuntutan kurikulum, dalam satu tahun setiap sekolah harus menyelenggarakan 3 kali Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kita singkat saja, setiap tahun sekolah ini harus menyelenggarakan 3 kali kegiatan P5.

P5 merupakan implementasi kurikulum merdeka. Di buku-buku disebutkan hasil akhir dari P5 adalah pelajar yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Lalu apa kaitannya P5 dengan lukisan IA karya Denny JA? Menurut saya, lukisan Denny JA bisa menjadi alternatif kegiatan P5. Selama ini kegiatan P5 biasanya ditampilkan dalam bentuk tarian, fashion show, dan drama. Banyak kreasi yang telah dibuat oleh siswa terkait tampilan ini.

Nah, sekarang saatnya, lukisan karya Denny JA ini bisa menjadi inspirasi untuk kegiatan P5 di sekolah, khususnya tingkat SMA dan SMK. Implementasinya bisa dipikirkan. Misalnya seperti di bawah ini.

1. Membangun Kesadaran tentang Nilai-nilai Pancasila:
Lukisan AI Denny JA dapat digunakan sebagai alat untuk membantu pelajar memahami nilai-nilai Pancasila secara visual dan menarik. Menurut saya banyak lukisan Denny JA yang membawa pesan nilai-nilai Pancasila. 22Misalnya, di lantai 7 ada lukisan tentang imajinasi anak. Lukisan ini memberikan kesadaran tentang rasa keadilan sosial. Beberapa lukisan lain juga memberikan pesan yang sama, seperti lukisan masa lalu tentang Pancoran, Bis Kota dan bajaj di tengah kota.

2. Mendorong Refleksi dan Diskusi:
Siswa secara berkelompok melakukan refleksi dan berdiskusi tentang tema-tema lukisan AI Denny JA.. Para pelajar dapat menarik makna dan implikasi dari lukisan Denny JA serta menyesuaikan dengan setiap nilai-nilai dari Pancasila. Dari diskusi ini para pelajar dapat memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana menerapkannya dalam tindakan nyata.

3. Menggali Kreativitas dalam Penghayatan Pancasila:
Para siswa juga bisa mengikuti proses kreatif dari Denny JA. Misalnya, bagaimana Denny menciptakan lukisan ini dengan menggabungkan perintah berupa teks pada aplikasi AI. . Banyak proses kreatif di sini yang bisa dieksplor. Pada akhirnya, setiap siswa dapat mengembangkan kreativitas mereka sendiri.

4. Memperluas Dampak Pendidikan Karakter:
Seorang siswa yang menggunakan AI dalam menciptakan karya seni tentu hal ini akan berdampak positif. Mereka juga dapat memasukkan nilai nilai tradisionak (kearifan lokal) ke dalam AI sehingga menghasilkan sesuatu yang modern dan relevan .
Jadi, lukisan AI Denny JA dapat menjadi model bagi sekolah dan lembaga pendidikan lainnya untuk menggabungkan teknologi dan seni dalam upaya memperkuat pendidikan karakter.

Saya meyakini lukisan AI Denny JA, mempunyai potensi besar untuk para pelajar dalam membangun kesadaran, mendorong refleksi dan diskusi, serta menggali kreativitas. Selain itu, lukisan AI Denny JA juga memberikan dampak pendidikan karakter. Kelak proyek ini menjadi langkah inovatif dalam menyiapkan generasi muda untuk memiliki pemahaman yang kuat dan keterlibatan yang mendalam terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

Bandung, 17 Juni 2024