(sebuah apresiasi dan hadiah tahun baru bagi Leni Marlina)
Oleh: Yusuf Achmad
–
Pendahuluan
Perkenalan penulis dengan penyair perempuan bernama Leni Marlina terhitung belum lama. Namun, setelah mencermati karya puisi-puisinya, penulis tergerak untuk memberikan apresiasi dan penilaian terhadap karyanya. Puisi-puisi Leni Marlina disiarkan di berbagai platform seperti suaraanaknegerinews.com, hatipena.com, dan diunggah di grup WA komunitas.
Tema-tema puisi Leni Marlina sangat beragam, mencakup masalah keseharian, pendidikan, politik, cinta, perempuan, spiritualitas, kesehatan, dan sebagainya. Dari tema-tema tersebut, penulis tertarik untuk mencermati puisi Leni yang bertemakan kesehatan. Puisi bertema kesehatan menarik perhatian penulis karena tidak banyak penyair Indonesia yang berbicara dengan tema ini. Selain itu, data menunjukkan bahwa dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, kesehatan harus menjadi prioritas utama untuk diperhatikan.
Beberapa isu kesehatan yang telah dan sedang terjadi di Indonesia, seperti pandemi Covid-19 dan kemungkinan munculnya virus baru, memperkuat alasan penulis untuk memilih tema ini. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, hingga tahun 2025, masih terdapat tantangan besar dalam menangani penyakit menular dan tidak menular. Selain itu, Indonesia akan memasuki era emas dengan pertumbuhan jumlah penduduk muda yang signifikan. Data menunjukkan bahwa penyakit yang semula hanya diderita oleh orang dewasa kini mulai banyak diderita oleh pemuda bahkan anak-anak. Misalnya, peningkatan kasus diabetes dan obesitas pada anak-anak menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan kesehatan generasi muda.
Di masyarakat, program-program pemerintah dan inisiatif masyarakat seperti kampanye kesehatan dan literasi kesehatan juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan penanganan kesehatan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran serta masyarakat dalam menghadapi tantangan kesehatan.
Dari sekian banyak puisi karya Leni Marlina, penulis akan membahas lima puisi yang bertemakan kesehatan, yaitu:
- A Bunch of Longing for Health
- Health Oh Health
- The White Bed
- The Whisper of the Soul to the Body
- Come, rise, my dear friend!
Kelima puisi di atas semuanya bertemakan kesehatan. Penulis akan membahasnya dengan menggunakan pendekatan stilistika dan teori lain yang mendukung, meskipun teori lain hanya sebagai tambahan untuk mempertajam pendekatan stilistika yang digunakan. Langkah-langkah yang dilakukan penulis adalah membaca puisi tersebut secara mendalam, menginterpretasikan, mencari kata atau frase yang mengacu pada kata itu sendiri atau sebagai simbol, membuat tabel, dan menganalisisnya.
Pembahasan
Puisi Pertama: “A Bunch of Longing for Health”
Secara keseluruhan, interpretasi atas puisi ini menggambarkan pentingnya kesehatan sebagai elemen vital dalam kehidupan manusia. Kesehatan diibaratkan sebagai cahaya yang mengubah malam menjadi pagi, memberikan kehidupan dan harapan. Kesehatan juga digambarkan sebagai mantra yang tidak terdengar namun memberikan kehidupan pada kesunyian, menunjukkan pentingnya keberadaan kesehatan meskipun tidak selalu terlihat. Keinginan untuk mendapatkan kembali kesehatan yang hilang tercermin dalam keinginan untuk menghirup udara baru dan bersatu kembali dengan kehidupan yang sehat.
Analisis Kata yang Sering Muncul
No | Kata | Jumlah kemunculan | Makna |
1 | Health | 3 | Menandakan pentingnya kesehatan sebagai tema utama puisi ini. |
2 | Breath | 2 | Menggambarkan kehidupan dan pemulihan, simbol dari hidup dan keberadaan. |
3 | Light | 1 | Melambangkan harapan, kehidupan, dan pemulihan dari kegelapan atau kesakitan. |
4 | Longing | 2 | Menunjukkan betapa mendalamnya kerinduan “aku” terhadap kesehatan. |
5 | Life | 2 | Menggambarkan kehidupan yang diinginkan kembali oleh “aku” dengan pemulihan kesehatan. |
6 | Prayer | 2 | Menunjukkan betapa mendalamnya harapan dan spiritualitas dalam mencari kesehatan. |
7 | Hope | 2 | Melambangkan harapan yang tidak pernah padam untuk pemulihan kesehatan. |
8 | Silence | 2 | Menggambarkan kesunyian dan kesakitan yang dirasakan oleh “aku” dalam keadaan sakit. |
9 | Blood | 1 | Melambangkan kehidupan dan hasrat yang mengalir dalam diri “aku” meskipun dalam kondisi sakit. |
10 | Desire | 1 | Menandakan betapa besar keinginan “aku” untuk kembali sehat dan menjalani hidup yang normal. |
Analisis Simbol yang Digunakan
No. | Frase | Makna | Jumlah Kemunculan |
1 | cracks of the air | Melambangkan kekosongan, kesakitan, dan ketidakpastian. | 1 |
2 | lungs moving like a train on broken tracks | Melambangkan perjuangan berat dalam bernapas dan penderitaan fisik. | 1 |
3 | the infusion drips | Melambangkan waktu yang hampir habis dan ketidakpastian tentang masa depan. | 1 |
4 | ghosts peeking at the door | Melambangkan ketakutan dan keputusasaan akan kesehatan yang tidak kunjung datang. | 1 |
5 | iron bed is like a broken compass | Melambangkan ketidakpastian dan kebingungan dalam mencari arah pemulihan. | 1 |
6 | tiny needle that pierces unnoticed | Melambangkan rasa sakit yang terus-menerus tetapi diabaikan. | 1 |
7 | prayers fallen among the beads | Melambangkan harapan yang terlupakan dan keputusasaan dalam mencari kesembuhan. | 1 |
8 | breath weaving time | Melambangkan perjuangan dan kesedihan yang terus-menerus seiring berjalannya waktu. | 1 |
9 | shadows chasing the seconds | Melambangkan ketidakpastian dan keputusasaan dalam menghadapi waktu yang terus berjalan. | 1 |
10 | the fire of spirit to heal | Melambangkan harapan dan semangat yang masih ada untuk mencari kesembuhan dan pemulihan. | 1 |
Puisi pertama ini menggunakan kata-kata yang kuat untuk mengekspresikan kerinduan, harapan, dan pentingnya kesehatan. Setiap kata memperkuat tema dan makna keseluruhan puisi. Dari kata-kata yang muncul diketahui jika kata kesehatan paling banyak muncul. Ini sesuai dengan pesan “aku” puisi yang mengingatkan pembacanya akan betapa pentingnya kesehatan dan betapa besar dampaknya ketika kita kehilangan kesehatan. Puisi ini juga menggambarkan betapa kuatnya kerinduan dan pengharapan “aku” untuk kembali sehat.
Puisi Kedua: “Health Oh Health”
Puisi “Health Oh Health” berbicara tentang penderitaan dan perjuangan dalam menghadapi penyakit yang serius. Langit putih yang tergantung di atas menggambarkan kekosongan dan ketidakpastian dalam perjalanan waktu. Tubuh yang menjadi saksi napas yang tersengal-sengal menunjukkan penderitaan yang dialami oleh “aku” puisi. Infus yang menetes dan mendekati saat-saat terakhir menunjukkan ketidakpastian dan keputusasaan tentang pemulihan kesehatan. Doa-doa yang menggantung dari langit-langit yang sunyi menunjukkan harapan yang terlupakan dan keputusasaan dalam mencari kesembuhan.
Analisis Kata yang Sering Muncul
No | Kata | Jumlah kemunculan | Makna |
1 | Breath | 1 | Menggambarkan kehidupan dan perjuangan dalam kondisi sakit. |
2 | Sky | 1 | Melambangkan kekosongan, kesakitan, dan ketidakpastian. |
3 | Lungs | 1 | Melambangkan perjuangan berat dalam bernapas dan penderitaan fisik. |
4 | Infusion | 1 | Melambangkan waktu yang hampir habis dan ketidakpastian tentang masa depan. |
5 | Ghosts | 1 | Melambangkan ketakutan dan keputusasaan akan kesehatan yang tidak kunjung datang. |
6 | Compass | 1 | Melambangkan ketidakpastian dan kebingungan dalam mencari arah pemulihan. |
7 | Needle | 1 | Melambangkan rasa sakit yang terus-menerus tetapi diabaikan. |
8 | Prayer | 1 | Melambangkan harapan yang terlupakan dan keputusasaan dalam mencari kesembuhan. |
9 | Shadows | 1 | Melambangkan ket |
10 | Soul | 1 | Melambangkan kedamaian dan kenyamanan yang didapatkan ketika kesehatan kembali. |
11 | Time | 3 | Menunjukkan perjalanan waktu dan perjuangan dalam menghadapi penyakit. |
12 | Love | 2 | Menunjukkan kerinduan yang mendalam untuk kesehatan dan kehidupan yang sehat. |
13 | Fire | 1 | Melambangkan semangat dan harapan yang masih ada untuk pemulihan. |
Analisis Simbol yang Digunakan
No. | Frase | Makna | Jumlah Kemunculan |
1 | The white sky that hangs above you | Melambangkan kekosongan, kesakitan, dan ketidakpastian. | 1 |
2 | Lungs moving like a train on broken tracks | Melambangkan perjuangan berat dalam bernapas dan penderitaan fisik. | 1 |
3 | The infusion drips | Melambangkan waktu yang hampir habis dan ketidakpastian tentang masa depan. | 1 |
4 | Ghosts peeking at the door | Melambangkan ketakutan dan keputusasaan akan kesehatan yang tidak kunjung datang. | 1 |
5 | Iron bed is like a broken compass | Melambangkan ketidakpastian dan kebingungan dalam mencari arah pemulihan. | 1 |
6 | Tiny needle that pierces unnoticed | Melambangkan rasa sakit yang terus-menerus tetapi diabaikan. | 1 |
7 | Prayers hang from the silent ceiling | Melambangkan harapan yang terlupakan dan keputusasaan dalam mencari kesembuhan. | 1 |
8 | Breath weaving time | Melambangkan perjuangan dan kesedihan yang terus-menerus seiring berjalannya waktu. | 1 |
9 | Shadows chasing the seconds | Melambangkan ketidakpastian dan keputusasaan dalam menghadapi waktu yang terus berjalan. | 1 |
10 | Fire of spirit to heal | Melambangkan harapan dan semangat yang masih ada untuk mencari kesembuhan dan pemulihan. | 1 |
Dari kemunculan kata dan frase, terutama kata-kata yang sering muncul, pembaca dapat menguak amanat penyair akan puisinya. Puisi kedua ini ditujukan kepada teman-teman termasuk pembaca, untuk mengingatkan kita agar menghargai kesehatan dan bersyukur atas berkat yang diberikan. Puisi ini menggambarkan betapa mendalamnya kerinduan untuk kembali sehat dan perjuangan dalam menghadapi penderitaan. Dengan mengingatkan kita untuk menghargai kesehatan, penyair juga mengajak kita untuk selalu bersyukur dan berterima kasih atas kesehatan yang kita miliki, serta tidak menyerah dalam menghadapi kesakitan.
Puisi Ketiga: “The White Bed”
Puisi ini menggambarkan perjuangan dan harapan dalam proses penyembuhan di rumah sakit. Tempat tidur putih diibaratkan sebagai perahu kecil yang membawa “kamu” melintasi lautan rasa sakit menuju pantai penyembuhan. Tenaga medis digambarkan sebagai orang-orang yang berpakaian putih dengan hati yang murni, yang berusaha sebaik mungkin untuk membantu pasien. Harapan untuk masa depan yang lebih baik ditunjukkan dengan ajakan untuk tidak menyerah pada tantangan kecil dan melihat dermaga masa depan yang menunggu.
Analisis Kata yang Sering Muncul
No | Kata | Jumlah kemunculan | Makna |
1 | Friend | 3 | Menunjukkan hubungan dekat dan dukungan. |
2 | White | 2 | Melambangkan kemurnian, harapan, dan tempat penyembuhan. |
3 | Bed | 2 | Melambangkan tempat perawatan dan penyembuhan. |
4 | Healing | 2 | Menunjukkan tujuan akhir dari proses penyembuhan. |
5 | Prayers | 2 | Melambangkan dukungan spiritual dan doa untuk kesembuhan. |
6 | Pain | 1 | Melambangkan penderitaan dan kesakitan. |
7 | Medicine | 1 | Melambangkan pengobatan dan proses penyembuhan. |
8 | Infusion | 1 | Melambangkan pengobatan dan proses penyembuhan. |
9 | Future | 1 | Melambangkan harapan dan masa depan yang lebih baik. |
Analisis Simbol yang Digunakan
No. | Frase | Makna | Jumlah Kemunculan |
1 | White bed | Tempat perawatan dan penyembuhan | 2 |
2 | Small boat | Perjalanan menuju penyembuhan dan harapan | 1 |
3 | Ocean of pain | Penderitaan dan kesakitan | 1 |
4 | Shore of healing | Tujuan akhir dari penyembuhan | 1 |
5 | Dressed in white with hearts of purity | Tenaga medis yang membantu proses penyembuhan dengan hati yang tulus | 1 |
6 | Morning light | Harapan dan awal yang baru | 1 |
7 | Medicine entering your body | Pengobatan dan proses penyembuhan | 1 |
8 | Prayers follow the drops of your infusion | Dukungan spiritual dan doa untuk kesembuhan | 1 |
9 | Small waves in the white room | Tantangan kecil yang harus dihadapi dalam proses penyembuhan | 1 |
10 | Dock of the future | Harapan dan masa depan yang lebih baik | 1 |
Puisi ini menggambarkan tempat tidur bukan hanya sebagai penjara, tetapi sebagai perahu kecil yang membawa “kamu” menuju penyembuhan. Pentingnya dukungan medis termasuk di dalamnya tenaga medis yang membantu dengan hati yang tulus sangat penting dalam proses penyembuhan. Serta harapan untuk masa depan agar tidak menyerah pada tantangan kecil, dan lihatlah ke masa depan dengan harapan dan keyakinan.
Puisi Keempat: “The Whisper of the Soul to the Body”
Puisi ini menunjukkan dialog antara tubuh dan jiwa dalam proses penyembuhan. Tubuh berbicara melalui rasa sakit dan kesunyian, meminta waktu untuk menyembuhkan luka. Dukungan dan harapan dari jiwa ditunjukkan melalui senyuman dan harapan yang diberikan. Tubuh berjanji untuk membalas dengan kesehatan yang lebih baik dan kemampuan untuk bernapas lebih lama. Tubuh dan jiwa bersatu dalam doa untuk kesabaran dan pemulihan, menegaskan pentingnya dukungan emosional dan spiritual dalam proses penyembuhan.
Analisis Kata yang Sering Muncul
No | Kata | Jumlah kemunculan | Makna |
1 | Body | 5 | Menunjukkan fokus pada tubuh dan proses penyembuhan. |
2 | Pain | 2 | Melambangkan penderitaan dan kesakitan. |
3 | Silence | 2 | Melambangkan kesunyian dan ketenangan dalam proses penyembuhan. |
4 | Hope | 2 | Melambangkan harapan dalam proses penyembuhan. |
5 | Heart | 2 | Melambangkan kesehatan dan kehidupan. |
6 | Lungs | 2 | Melambangkan kemampuan tubuh untuk bernapas lebih baik. |
7 | Sing | 2 | Melambangkan semangat dan proses penyembuhan. |
8 | Prayer | 2 | Melambangkan doa untuk kesabaran dan pemulihan. |
9 | Companion | 1 | Melambangkan dukungan dan kebersamaan. |
10 | Recovery | 1 | Melambangkan proses pemulihan. |
11 | Weary | 1 | Melambangkan tubuh yang tak pernah lelah. |
12 | Home | 1 | Melambangkan tujuan akhir dari proses penyembuhan. |
13 | Rise | 1 | Melambangkan semangat untuk bangkit. |
Analisis Simbol yang Digunakan
No. | Frase | Makna | Jumlah Kemunculan |
1 | Pain and silence | Penderitaan dan kesunyian yang dirasakan tubuh | 2 |
2 | Smile you offer, hope you plant | Dukungan dan harapan yang diberikan untuk proses penyembuhan | 1 |
3 | Heart that beats stronger | Kesehatan yang lebih baik | 1 |
4 | Lungs that break the air longer | Kemampuan tubuh untuk bernapas lebih baik | 1 |
5 | Song of resurrection, rhythm of healing | Proses penyembuhan dan kebangkitan | 1 |
6 | Prayer of patience and recovery | Doa untuk kesabaran dan pemulihan | 1 |
7 | Companion, never weary | Tubuh yang selalu mendukung dan tidak pernah lelah | 1 |
8 | Forsaken body, beloved body | Tubuh yang pernah ditinggalkan namun tetap dicintai | 1 |
9 | We will return home | Tujuan akhir dari proses penyembuhan dan kembali ke kehidupan normal | 1 |
Puisi keempat ini menunjukkan pentingnya komunikasi antara tubuh dan jiwa dalam proses penyembuhan. Senyuman dan harapan yang diberikan oleh jiwa dapat membantu tubuh dalam proses penyembuhan. Kesabaran dan ketekunan yang disertai doa untuk kesabaran dan pemulihan menegaskan bahwa dukungan emosional dan spiritual sangat penting.
Puisi Kelima: “Come, rise, my dear friend!”
Puisi ini menggambarkan panggilan dari masa depan kepada tubuh untuk bangkit dari tempat tidur dan kembali ke kehidupan yang penuh warna. Puisi ini menekankan pentingnya tidak membiarkan rasa sakit memadamkan semangat hidup dan mengajak tubuh untuk bangkit dari penderitaan dan membangun kembali harapan. Masa depan telah menyiapkan ruang untuk impian yang tertunda dan kebahagiaan yang belum dirasakan, menegaskan pentingnya harapan dan ketekunan dalam mencapai pemulihan.
Analisis Kata yang Sering Muncul
No | Kata | Jumlah kemunculan | Makna |
1 | Body | 3 | Menunjukkan fokus pada tubuh dan proses penyembuhan. |
2 | Rise | 4 | Melambangkan kebangkitan dan pemulihan. |
3 | Pain | 2 | Melambangkan penderitaan dan kesakitan. |
4 | Hope | 2 | Melambangkan harapan dalam proses penyembuhan. |
5 | Future | 2 | Melambangkan harapan dan masa depan yang lebih baik. |
6 | Light | 1 | Melambangkan semangat hidup. |
7 | Joy | 1 | Melambangkan kebahagiaan yang hilang dan perlu dibangun kembali. |
8 | Laughter | 1 | Melambangkan kebahagiaan dan kebebasan yang dirasakan ketika sehat. |
9 | Happiness | 1 | Melambangkan kebahagiaan yang belum dirasakan tetapi diharapkan. |
10 | Dreams | 1 | Melambangkan impian yang tertunda dan harapan yang belum terwujud. |
Analisis Simbol yang Digunakan
No. | Frase | Makna | Jumlah Kemunculan |
1 | The future | Harapan dan masa depan yang lebih baik | 2 |
2 | Rise from that bed | Kebangkitan dan pemulihan dari sakit | 1 |
3 | Days full of color | Kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan kebebasan | 1 |
4 | Your steps are free, and your laughter cleaves the air | Kebebasan dan kebahagiaan yang dirasakan ketika sehat | 1 |
5 | Pain extinguish your life’s light | Rasa sakit yang mencoba memadamkan semangat hidup | 1 |
6 | Rise from the ruins of your joy | Kebangkitan dari penderitaan dan kesakitan | 1 |
7 | Rebuild the palace of your hope | Pembangunan kembali harapan yang telah hancur | 1 |
8 | Space for your deferred dreams | Impian yang tertunda dan harapan yang belum terwujud | 1 |
9 | Happiness you have not yet felt | Kebahagiaan yang belum dirasakan tetapi diharapkan | 1 |
10 | Reconcile with health in the body | Berdamai dengan kesehatan dan pemulihan | 1 |
Puisi kelima ini menyerukan dan mengajak tubuh untuk bangkit dari tempat tidur dan kembali ke kehidupan yang penuh warna dan kebahagiaan. Selain itu, puisi ini berbicara tentang harapan dan masa depan. Puisi ini menekankan bahwa masa depan telah menyiapkan ruang untuk impian yang tertunda dan kebahagiaan yang belum dirasakan. Penyair juga mengajak pembaca untuk tekun dan bangkit serta tidak membiarkan rasa sakit memadamkan semangat hidup
Kesimpulan
Jika hasil ke lima tabel dari lima puisi di atas dianalisis dan dirangkum akan menghasikan tabel sebagai berikut:
No | Kata | Jumlah kemunculan | Makna |
1 | Health | 9 | Menandakan pentingnya kesehatan sebagai tema utama puisi. |
2 | Body | 8 | Menunjukkan fokus pada tubuh dan proses penyembuhan. |
3 | Pain | 7 | Melambangkan penderitaan dan kesakitan. |
4 | Hope | 6 | Melambangkan harapan dalam proses penyembuhan. |
5 | Heart | 4 | Melambangkan kesehatan dan kehidupan. |
6 | Lungs | 4 | Melambangkan kemampuan tubuh untuk bernapas lebih baik. |
7 | Prayer | 4 | Melambangkan doa untuk kesabaran dan pemulihan. |
8 | Light | 3 | Melambangkan semangat hidup dan harapan. |
9 | Future | 3 | Melambangkan harapan dan masa depan yang lebih baik. |
10 | Silence | 2 | Melambangkan kesunyian dan ketenangan dalam proses penyembuhan. |
11 | Longing | 2 | Menunjukkan betapa mendalamnya kerinduan “aku” terhadap kesehatan. |
12 | Life | 2 | Menggambarkan kehidupan yang diinginkan kembali oleh “aku”. |
13 | Breath | 2 | Menggambarkan kehidupan dan perjuangan dalam kondisi sakit. |
14 | Sing | 2 | Melambangkan semangat dan proses penyembuhan. |
15 | Companion | 2 | Melambangkan dukungan dan kebersamaan. |
16 | Rise | 2 | Melambangkan kebangkitan dan pemulihan. |
17 | Joy | 2 | Melambangkan kebahagiaan yang hilang dan perlu dibangun kembali. |
18 | Laughter | 1 | Melambangkan kebahagiaan dan kebebasan yang dirasakan ketika sehat. |
19 | Happiness | 1 | Melambangkan kebahagiaan yang belum dirasakan tetapi diharapkan. |
20 | Dreams | 1 | Melambangkan impian yang tertunda dan harapan yang belum terwujud. |
Berdasarkan rangkuman dari kemunculan kata-kata dalam lima puisi tersebut, berikut adalah kesimpulannya:
Kelima puisi karya Leni Marlina menyoroti tema kesehatan dan pemulihan sebagai elemen vital dalam kehidupan manusia. Kesehatan disebutkan secara dominan, menekankan pentingnya untuk menjaga dan menghargai kesehatan. Tubuh digambarkan sebagai entitas yang mengalami penderitaan namun juga memiliki potensi untuk bangkit dan pulih, dengan dukungan dari harapan, doa, dan cinta.
Kesimpulan Utama:
- Pentingnya Kesehatan:Kesehatan muncul sebagai tema utama, digambarkan sebagai sumber kehidupan, harapan, dan kebahagiaan. Kehilangan kesehatan membawa penderitaan dan kesakitan, tetapi juga menekankan betapa berharganya kesehatan ketika dimiliki.
- Proses Penyembuhan dan Pemulihan:Tubuh yang menderita diibaratkan sebagai sesuatu yang perlu diperbaiki dan dipulihkan, melalui proses yang penuh harapan dan doa. Harapan menjadi elemen kunci yang mendorong pemulihan dan memberikan semangat untuk bangkit dari penderitaan.
- Perjuangan dan Ketahanan:Puisi-puisi ini mencerminkan perjuangan dalam menghadapi sakit dan penderitaan. Namun, ada juga penekanan pada ketahanan dan kemampuan tubuh untuk bangkit kembali, dengan dukungan dari doa, cinta, dan harapan.
- Kebahagiaan dan Kehidupan:Harapan untuk masa depan yang lebih baik, kebahagiaan, dan kehidupan yang sehat menjadi tujuan akhir. Kegembiraan dan tawa digambarkan sebagai hasil dari pemulihan, memberikan semangat untuk terus berjuang.
Secara keseluruhan, kelima puisi ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya kesehatan, proses penyembuhan, dan semangat untuk bangkit dari penderitaan. Mereka mengajak pembaca untuk menghargai kesehatan, tidak menyerah dalam menghadapi kesakitan, dan selalu berharap untuk pemulihan yang lebih baik.
Catatan tentang Penyair
Kumpulan puisi di atas awalnya ditulis oleh Leni Marlina pada tahun 2019, kemudian direvisi, dan pertama kali diterbitkan secara digital pada tahun 2025.
Leni Marlina adalah penyair, penulis, dan pendidik Indonesia yang karya-karyanya mengeksplorasi tema ketahanan, penyembuhan, dan identitas budaya. Sebagai anggota terkemuka dunia sastra, ia terafiliasi dengan SATU PENA, Indonesian Creator of AI Era, dan Forum Siti Manggopoh (FSM). Secara internasional, ia aktif sebagai anggota ACC Shanghai Huifeng International Literary Association (ACC SHILA), berperan sebagai Duta Puisi Indonesia, dan telah berkontribusi pada Victoria Writers Association di Australia.
Sejak tahun 2006, Leni menjadi dosen di Departemen Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang (UNP), Indonesia. Selain karir akademisnya, ia juga berkontribusi sebagai kolumnis dan jurnalis, memperkaya diskursus publik dengan wawasan-wawasannya.
Kecintaannya pada sastra melampaui penulisan pribadinya. Leni telah mendirikan dan memimpin beberapa komunitas dan inisiatif yang berfokus pada bahasa, sastra, literasi, dan pemberdayaan sosial. Ini termasuk:
- World Children’s Literature Community (WCLC): https://shorturl.at/acFv1
- Poetry-Pen International Community
- PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat), the Poetry Community of Indonesian Society’s Inspirations: https://shorturl.at/2eTSB; https://shorturl.at/tHjRI
- Starcom Indonesia Community (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02
- Linguistic Talk Community
- Literature Talk Community
- Translation Practice Community
- English Language Learning, Literacy, Literary Community (EL4C)
Karya Leni Marlina menunjukkan komitmen mendalamnya untuk mendorong kreativitas, pendidikan, pertukaran budaya, dan advokasi sosial. Puisinya berfungsi sebagai jembatan antara refleksi pribadi dan tema universal, memberi suara berpengaruh dalam sastra kontemporer.
Daftar Pustaka
- Achmad, Yusuf. Mengeksplorasi Kesehatan dan Harapan dalam Puisi Leni Marlina: Sebuah Analisis Stilistika. Diterbitkan secara digital, 2025.
- Aminudin. 1997. Stilistika. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Laporan Kesehatan Indonesia 2025.”
- Kutha Ratna, Nyoman. 2013. Stilistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Marlina, Leni. A Bunch of Longing for Health. 2019, direvisi dan diterbitkan secara digital, 2025.
- Marlina, Leni. Come, rise, my dear friend! 2019, direvisi dan diterbitkan secara digital, 2025.
- Marlina, Leni. Health Oh Health. 2019, direvisi dan diterbitkan secara digital, 2025.
- Marlina, Leni. The White Bed. 2019, direvisi dan diterbitkan secara digital, 2025.
- Marlina, Leni. The Whisper of the Soul to the Body. 2019, direvisi dan diterbitkan secara digital, 2025.