Para Hakim Konstitusi yang mulia

Kami datang ke mari, menemui anda semua, untuk menyampaikan rasa syukur dan terima

kasih.

Kurang-lebih setahun yang lalu, anda, anggota Mahkamah Konstitusi, dinistakan. Lembaga

ini diperlakukan hanya sebagai juru stempel murahan. Mahkamah terhormat ini diinfiltrasi

untuk membuka jalan bagi sebuah dinas-—justru di Indonesia yang ditegakkan sebagai

sebuah republik dengan darah dan doa.

Bung Karno, yang memelopori kepemimpinan Republik kita, pernah mengatakan, “Jadikan

deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekali pun ada batasnya.

Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat.”

Para Hakim Kons-tusi yang terhormat.

Hari ini, kami tambah berterima kasih karena anda telah mengembalikan bukan saja

martabat Mahkamah, tapi juga hak-hak kami—khususnya hak demokrasi dalam kompetisi

politik.

Telah lama hak-hak rakyat dilipat-lipat. Bertahun-tahun poli-k diubah hanya jadi permainan

para juragan partai. Dalam memilih wakil dan pemimpin, pemilu dan Pilkada prak-s tertutup

bagi rakyat yang luas dan tidak terbuka bagi mereka yang tak berpartai.

Padahal telah jadi rahasia umum, di dalam dan di luar Parlemen, partai-partai telah jadi

bunglon—berubah mirip kongsi jual beli: jual beli suara, jual beli dukungan, jual beli

integritas.

Telah jadi rahasia umum pula, politik bukan lagi perjuangan untuk perbaikan hidup rakyat.

Kini politik adalah medan perdagangan. Semua diringkus untuk dipertukarkan dengan

kedudukan dan kekuasaan.

Perilaku jujur disisihkan, karena tidak laku. Perilaku tidak jujur menjadi kelaziman baru.

Betapa menyedihkan. Bung HaLa, guru bangsa dan guru kita semua, pernah berkata:

“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan

pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki.”

Elite politik kita, para juragan parpol besar dan kecil, telah mempersulit perbaikan perilaku

yang tidak jujur. Apalagi ketika mereka kian berkuasa. Apalagi ketika mereka bersekongkol

dalam sebuah kartel poli-k keculasan.

Anda, para hakim yang mulia, berdiri di depan melawan itu. Anda bukan saja mencegah

para pembegal demokrasi jadi kekuatan yang menentukan pemilu dan Pilkada. Anda

mengembalikan demokrasi jadi percaturan para demos, rakyat banyak yang berhak. Itulah sebabnya hari ini kami datang kemari, ke gedung yang tenang ini, untuk menyatakan

terima kasih.

Semoga demokrasi tidak ditipu lagi.

Merdeka!

Terima kasih.

Jakarta, 22 Agustus 2024

  1. Setyo Wibowo, Abdur Rasyad, Abraham Samad, Adiyoso, Ahmad Baidhowi, Airlangga

Pribadi Kusman, Andrinof A. Chaniago, Aisah Putri, Alif Iman, Andi Warnerin, Andreas

Harsono, Anna Hadi Purnamasari, Anthony Budiawan, Antonius Danar, Ariady Achmad, Arie

Kri-ng, Arif Zulkifli, Bambang Joedopramono, Bek- Wibowo, Benny Susetyo, Bismo Agung,

Bivitri Susan-, Burhanuddin Muhtadi, Connie R. Bakrie, Damayan- Buchori, Danardono

Sirojudin, Defny Holidin, Dewi Kar-ka, Dhia Prakasha Yudha, Dian Aulia, Dwi Kundoyo, Erry

Riyana Hardjapamekas, Fajar Nursahid, Fauzan Luthsa , Feri Amsari, Firman Noor, Franz

Magnis-Suseno, Gama Andrea, Gama Andrea, Gloria Truly Estrelita, Goenawan Mohamad,

Henny Supolo, Ihsan Ali-Fauzi, Ikrar Nusa Bhak-, Ismid Hadad, Jakty Kusuma, Jaya Suprana,

Jayadi Hanan, Jimmy Radjah, John Muhammad, Judia Daisy Rina, Kamala Chandrakirana,

Karlina Supelli, Kusfiardi, Laode M. Syarif, Lili Romli, Maria Har-ningsih, Mas Achmad

Santosa, Mayling Oey-Gardiner, Meu-a Ganie-Rochman, Milya Irawa-, Misiyah, Mouliza

Donna Sweinstani, Natalia Soebagjo, Neng Dara Affiah, Nia Sjarifudin, Nong Darol Mahmada,

Nursyahbani Katjasungkana, Okky Madasari, Omi Komaria Madjid, Premana W. Premadi, Ray

Rangku-, Robi Nurhadi, Saidiman Ahmad, Saiful Mahdi, Saiful Mujani, Sandra Hamid, Sandra

Moniaga, Sarah Nuraini Siregar, Satyawan Sunito, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,

Simon L.P. Tjahjadi, Sri Lestari Wahyuningrum, Suhendro, Sulistyowa- Irianto, Swary Utami

Dewi, Tamsil Linrung, Tini Hadad, Todung Mulya Lubis, Tunggal Pawestri, Ubedilah Badrun,

Usman Hamid, Valina Singka Subek-, Wakil Kamal, Wanda Hamidah, Willy Purna Samadhi,

Yanuar Nugroho, Yunarto Wijaya, YuneLy Tarigan, Zaenal Arifin Mochtar, Zainal Abidin Bagir,

Zuhad Aji F., Zulkifli Amin, Zumro-n K. Susilo, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik

Indonesia, STF Driyarkara

Narahubung:

Nong Darol Mahmada 08161142714

Alif Iman 081299078234

Ubedilah Badrun 081213128972