Oleh: Swary Utami Dewi
–
Hari sudah hampir pukul 19.30 malam waktu Malaysia. Saya mendarat di Penang. Saya terakhir ke sini tahun 2017 dan bisa merasakan betapa berubahnya bandara Bayan Lepas, Penang, ini. Ia sudah menjadi megah dan luas. Ternyata ada renovasi yang dimulai tahun 2024 dan terus berlangsung hingga beberapa tahun mendatang. Ini bagian dari upaya pengembangan wisata bagi Penang, yang digerakkan oleh Pemerintah Kerajaan Malaysia.
Dari bandara ke arah ibukota, Georgetown, juga terasa pembangunan di Penang ini. Namun, masuk ke Georgetown masih terasa suasana klasik. Penang, yang sejak lama menjadi tujuan wisata karena kulinernya, juga tempat tujuan bagi mereka yang ingin cek kesehatan atau berobat (karena terkenal murah dan berkualitas), selain mengepakkan sayapnya untuk pembangunan wilayah, juga tetap menjaga keaslian kota tuanya.
Saat menjejak kuliner malam Nasi Kandar di Penang, saya bertemu dengan seorang ibu asal Bali, yang sedang berobat, dan membandingkan bagaimana murah dan bagusnya pelayanan kesehatan di sini. Dia menyebutkan untuk pemeriksaan general (general check-up), uang yang dikeluarkan sekitar RM700. Untuk operasi tangan yang kena saraf terjepit, dia mendapat pelayanan cepat, ditangani oleh dokter lulusan UK, dan membayar deposit RM3.000. Tidak ada lagi biaya lain yang dikeluarkan.
Sebelumnya, sewaktu berangkat ke bandara KLIA menuju Penang, driver online yang mengantar menjelaskan banyak orang Indonesia sengaja datang ke Penang untuk berobat. “Warga negara Malaysia hanya membayar RM2 untuk berobat di rumah sakit pemerintah dengan kualitas pelayanan yang baik,” jelasnya.
Di Penang, ketika makan malam, saya juga bercakap dengan seorang pelayan, yang ternyata baru sekitar dua tahun bekerja di sini. Ternyata dia orang Jawa Barat, yang semula bekerja di sebuah toko retail, yang terkenal ada di mana-mana di Indonesia. Gaji bersihnya per bulan RM2.100, sementara makan dan akomodasi sudah ditanggung oleh pihak restoran.
Hari ini saya menyaksikan dan merasakan perkembangan ke arah kemajuan di suatu negara tetangga, yang letaknya tak jauh dari Indonesia; Seraya berharap kemajuan yang dirasakan banyak orang juga segera terjadi di Indonesia.
23 Mei 2025