Penulis: Anto Narasoma

Kami,
anak-anak Indonesia, menyatu ke dalam kibaran merah putih. suaranya berkumandang di jagat kegembiraan

agustus kembali datang
membawa kenangan pertempuran merebut kebebasan dari cengkeran senjata api para penjajah

79 tahun lalu,
air mata, darah,
dan nyawa, seperti sebungkus kacang yang direncah dan dibuang kulitnya di tepian sejarah kemerdekaan

begitu pilu dan sedih,
seolah para pejuang hanya seberkas pecahan kaca yang direncah dan dilempar ke kotak sampah

kami anak-anak Indonesia, berkobar menjadi api. kibaran bendera ini, akan membelit lehar dan nyawa penjajah

sebab,
masa lalu tak boleh terulang. dengan tangan dan jiwa perlawanan para penjajah, bakal kami kubur ke balik makam-makam tua

Palembang
20 Juli 2024