Laporan: Paulus Laratmase

Untuk pertama kalinya akan dilaksanakan Konferensi Pertama Analisis Papua Strategis di Provinsi Papua Pegunungan, Wamena  22-23 Mei 2024 dengan mengusung tema, Strategi Pembangunan Papua, Implementasi UU Otsus dan Percepatan Pembangunan Papua Pegunungan menuju Indonesia Emas 2045.

Sekjen Analisis Papua Strategis Willem Thobias Fofid melalui telpon seluler mengatakan, “Konferensi bertujuan untuk menganalisis strategi pembangunan Papua, dengan fokus pada implementasi Undang-Undang Otonomi Khusus (UU Otsus) dan upaya percepatan pembangunan Papua Pegunungan, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.”

Selain itu, Willem Thobias Fofid mereduksi tujuan utamnya, menganalisis implementasi UU Otsus di Papua dan dampaknya terhadap pembangunan Papua Pegunungan, merumuskan strategi dan langkah-langkah percepatan pembangunan Papua Pegunungan menuju Indonesia Emas 2045, mendorong dialog antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan efektivitas pembangunan Papua.”

Sonny Lokobal selaku Ketua APS Papua Pegunungan menjelaskan, “Melalui tema Evaluasi Implementasi UU Otsus di Papua, Tantangan dan Peluang khususnya di Provinsi Papua Pegunungan sekaligus membahas Strategi Pembangunan Papua Pegunungan meliputi Pengembangan Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi sebagai wujud visi Indonesia Emas tahun 2045 sebagai visi kebangsaan.”

Lanjut Sonny, Agenda Konferensi APS Papua Pegunungan, terdiri dari (a) Pembukaan dan Sambutan (b) Presentasi Analisis Implementasi UU Otsus di Papua (c) Diskusi Panel: Strategi Pembangunan Papua Pegunungan (d) Presentasi dan Diskusi: Peran Papua dalam Visi Indonesia Emas 2045 (e) Penutupan dan Kesimpulan.

Direktur Riset APS Center Development and Global Studies Dr. Richard Patty menjelaskan, “Peserta kali ini berasal dari Perwakilan Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Papua Pegunungan, Tokoh Masyarakat Adat, Pemuka Agama, dan Pemangku Kepentingan Lokal kemudian Akademisi, Peneliti, dan Ahli Pembangunan, ada juga Perwakilan Masyarakat Sipil dan LSM bahkan Pelaku Usaha dan Investor serta rekan-rekan Media.”

 

Dok. Foto