“Doa Mengubah Segala Sesuatu,” adalah sebuah judul lagu yang dipopulerkan oleh Vania Larissa. Lagu yang dirilis di awal tahun 2014 lalu.

Malam itu dinyanyikan oleh seorang pelayat di rumah duka. Saat itu, malam penguatan bagi keluarga almarhum John F. Rustan yang baru saja diantar dari Surabaya dalam upaya keluarga menyelamatkan nyawanya.

Tuhan menghendaki lain, demikian kata Max Mansawan,  “Orang baik itu, kini telah tiada, orang Cina yang memiliki perhatian khusus bagi kami orang Papua, dalam kasih yang tidak bisa diukur dengan nilai materi”.

Bait-bait lagu dengan judul “Doa Mengubah Segala Sesuatu” di hari pertama doa penguatan dilantunkan:

Saat di sekelilingku Ada di luar kemampuanku. Kuberdiam diri mencariMu Doa mengubah segala sesuatu.

Saat kenyataan di depanku Mengecewakan perasaanku, Ku menutup mata memandangMu Sebab doa mengubah segala sesuatu.

Doa orang benar bila didoakan dengan yakin besar kuasanya, dan tiap doa yang lahir dari iman berkuasa menyelamatkan.

Sperti mata air di tanganMu mengalir ke manapun Kau mau, tiada yang mustahil di mataMu, Doa mengubah segala sesuatu.

Tidak sedikit manusia yang datang memberikan penghormatan terakhir bagi seorang almarhum John F. Rustan, sosok manusia humanis dalam empiriknya sebagai pengusaha, politisi yang dalam relasi sosialnya tidak mengenal strata.

Politisi partai Golkar Biak Numfor yang loyalitasnya tinggi. Dari periode ke periode, ia mampu mendorong para kader duduk di tikungan Mandow, Kantor Rakyat dalam memperjuangkan aspirasi mereka. Bahkan ia sendiri pernah menjadi Anggota Dewan Yang Terhormat pada DPRP Provinsi Papua, sebuah dedikasi jabatan politis  pengambil kebijakan public bagi banyak orang.

John F. Rustan kini telah tiada. Gabriel Marcel dalam bukunya berjudul The Mistery of Being mengakatan, Cinta mendorong seseorang untuk berkata kepada orang yang dicintanya, “You shall not die”.

Pada makna Gabreil Marcel, kematian tidak serta-merta meniadakan semua yang telah dikerjakan seorang almarhum John F. Rustan. Ketiadaannya justeru menghadirkannya atas salah satu cara merepresentasikan semua kebaikan yang telah dia buat dan dikerjakan dalam kemanusiawiannya.

Doa mengubah segalanya, demikian Vannia Larissa mengingatkan kita semua, ”Saat keadaan di sekeliling kita di luar kemampuan diri, saat kenyataan hidup mengecewakan, hanya doa orang benar besar kuasanya karena doa lahir dari iman  sebab doa dapat mengubah segala sesuatu”.

Iman itulah yang oleh Vannia Larissa, “Sperti mata air yang adalah Tuhan sendiri, Sang mata air itu, mengalir ke manapun Ia mau, demikian tiada yang musthail di mata Tuhan, karena hanya doa yang mengubah keputus-asaan menjadi pengharapan akan keselamatan-Nya dalam ketiaadaan ciptaan-Nya”.

 

Paulus Laratmase