Laporan: Paulus Laratmase

Analisis Papua Strategis (APS) Provinsi Papua Pegunungan sukses melaksanakan kegiatan Annual conference I dengan tema Papua Development Strategy: Percepatan Pembangunan Papua Menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan Dilaksanakan di gedung Aithousa Wamena pada 22, Mei 2024.

Pada kegiatan tersebut, APS Provinsi Papua Pegunungan menghadirkan para narasumber diantaranya: Lesman Tabuni, S.KM., M.KM (Staf Khusus Kadinkes Provinsi Papua), dr. Mia Rumateray, dr. Alosius Giay, Merlince Siep, S.Pd., M.Pd, Naftali Mabe (Pendiri Sekolah YAPESLI), Meki Wetipo, S.IP (Pegusaha Orang Asli Papua), dan Dr. Ricar, Ph.D (Direktur Badan Riset APS). Kegiatan ini juga di hadiri oleh ketua umum APS, Laos Deus Rumayom, S.Sos., M.Si dan dibuka secara resmi oleh perwakilan Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Dr. Lukas Waika Kosay, SE., M.Si.

Kegiatan Annual conference I dilaksanakan dengan maksud untuk merespon pembangunan tanah Papua sebagai wilayah dengan indeks pembangunan SDM terendah dan tertinggal dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur, dan kesejahteraan. Pada kegiatan tersebut difokuskan pada empat bidang utama yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur kampung.

Catatan dan rekomendasi untuk melaksanakan Percepatan Pembangunan Papua Menuju Indonesia Emas 2045 diantaranya: Bidang kesehatan berkaitan dengan masalah akses layanan kesehatan, kualitas layanan kesehatan, dan tingginya kasus penyakit Tb dan HIV AIDS. Untuk menangani kondisi kesehatan yang telah masuk dalam kategori darurat, maka perlu dilakukan grand design sistem kesehatan meliputi penataan data kasus penyakit, pemetaan wilayah kasus penyakit, perlu dilakukan evaluasi, penguatan melalui kebijakan pemerintah berdasakan semangat Otsus seperti pembuatan kartu sehat untuk orang asli Papua, perlu adanya komintem dari pemerintah untuk memperhatikan layanan kesehatan baik di level Desa, Kabupaten, hingga Provinsi, dan perlu adanya peningkatan kesedaran serta kepedulian dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah kesehatan.

Untuk bidang pendidikan diperlukan pendekatan kurikulum berbasis kotekstual yang sesuai dengan kodinsi masyarakat setempat, melaksanakan pola pendidikan berbasis asrama, mendorong pendidikan vokasi di tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi sebagai upaya peguatan skill guna mencegah peningkatan angka pengangguran, peguatan wawasan pendidikan anak bagi ibu rumah tangga, meninhgkatkan keamananan bagi tenaga guru, serta diperlukan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik dan kependidikan.

Pada bidang ekonomi, diperlukan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi, peguatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan lahan pertanian dengan mengelola komoditi unggulan seperti kopi dan lain-lain, dipelukan perlindungan kekayaan alam di wilayah Provinsi Papua Pegunungan, dan pemerintah harus menciptakan pasar bagi masyarakat melalui BUMD Kabupaten dan Provinsi.

Sementara itu di bidang Infrastruktur Kampung, diperlukan peningkatan infrastruktur dasar desa seperti akses jalan, jaringan, listrik, air bersih dll, penguatan kelembagaan desa terutama BUMD guna meningkatkan pendapatan asli desa, dan memaksimalkan pengelolaan anggaran desa untuk program pembangunan.

 

Dok. Foto