Bandar Lampung, suaraanaknegerinews.com – Palestina, Genjatan Senjata sebuah puisi esai karya Arsiya Heni Puspita dengan nama pena Arsiya Oganara dibacakan langsung olehnya pada acara Forum Muslimah Lampung (Formula) mengusung tema “Kemuliaan Rajab dan Nasib Umat” di ruang Melati Hotel Soeltan Luxe (Nusantara Syariah) Jalan Soekarno Hatta Bandar Lampung. Sabtu, 1 Februari 2025.
Rajab adalah bulan yang dimuliakan Allah dan Rasul-Nya. Banyak peristiwa penting pada bulan Rajab yang menunjukkan kemuliaan umat Islam. Diantaranya, pembebasan Baitul Maqdis (Palestina) pertama oleh khalifah Ummar bin Khattab pada tahun 637 M atau 15 H. Kemudian, pembebasan Baitul Maqdis (Palestina) kedua oleh Salahuddin Al Ayyubi pada tanggal 27 Rajab 583 H atau 1187 M.
Diketahui, pemateri pada acara ini pertama, Ustadzah Rani Pasaribu dengan judul Kemuliaan Rajab dan Nasib Umat. Sedangkan pemateri kedua, Ustadzah Riskha Tri Budiarti berjudul Umat Terbaik. Hadir pada acara ini tak kurang dari 100 ibu-ibu.
Puisi Esai: Palestina, Genjatan Senjata
Berawal dari serangan tujuh oktober dua ribu dua puluh tiga, menjadi semaian bibit kekejaman penjajah zionis Israel, bombardir rumah, sekolah, fasilitas kesehatan sampai kamp pengungsi.
Bayi yang baru menghirup udara dunia tak luput dari serangan itu, anak-anak, wanita dan para tua renta meregang nyawa.
Pengosongan paksa area pemukiman merupakan hal biasa, zionis lsrael wujud manusia namun sejatinya iblis durjana.
Detik ini, empat ratus enam puluh hari lebih puing-puing kehancuran Gaza terus berlanjut, semua tegak berdiri hancur lebur tiada tersisa.
Saat ini, lebih dari empat puluh lima ribu delapan ratus jiwa melayang ke angkasa, ini bukan hanya angka tetapi nyata.
Genosida memelukai dunia, kebengisan lsrael menguak luka berdarah-darah. Sayatan kelam sejarah manusia tak patut terlupakan.
Gencatan senjata bualan belaka, angin sepoi pembalut kekejaman penjajah agar manusia berpaling dari ingatan.
Awal tahun dua ribu dua puluh lima, lima belas Januari perjanjian lembaran baru genjatan senjata disepakati.
Tak kurang tiga hal terulis di perjanjian itu. Pembebasan tahanan, akses bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, penarikan mundur pasukan penjajah.
Namun, belum sampai pada pelaksanaan kesepakatan sembilan belas Januari dua ribu dua puluh lima, penjajah masih saja menunjukkan keberutalannya.1
Seharusnya, pertukaran tahanan dan sandera awali perdamaian dunia, tiada lagi pelanggaran setelahnya.
Selayaknya, bantuan solidaritas kemanusian mengalir deras tanpa halangan dan rintangan, Gaza bergerak bebas dan bangkit dari keterpurukan.
Palestina, negeri para nabi, tempat sahabat utama Rosulullah, al Aqsho nan jauh lambang negeri diberkahi.
Doa pada-Nya, pertolongan, dan kemenangan menggema sejagad raya. Kedaulatan Palestina kunci utama penghapus genosida.
Palestina Merdeka!
Bandar Lampung, Jumat, 17 Januari 2025
——————–
Meski Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Terus Bombardir Palestina (REPUBLIKA) https://republika.co.id/share/sq8c6v366
Catatan kaki:
1). republika.co.id
(Arsiya Oganara)