
Laporan Nelson Wayoi
–
Waropen — Suara Anak Negeri News.Com,- Dalam suasana penuh sukacita dan haru, Wakil Bupati Waropen, Yoel Boari, secara resmi melepas siswa-siswi Kelas XII SMA Fransiskus Xaverius Mote pada acara pelepasan yang berlangsung Selasa, 6 Mei 2025. Pelepasan ini menandai kelulusan angkatan ke-7 sekolah tersebut sejak didirikan pada tahun ajaran 2015/ 2016 oleh Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, yang kala itu menjabat sebagai Penjabat Bupati Waropen.

Momen ini menjadi semakin bermakna karena sosok penting dalam sejarah sekolah Drs. F.X. Mote dan Yoel Boari, kini secara demokratis dipercaya rakyat Waropen sebagai Bupati dan Wakil Bupati untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Keterlibatan mereka mencerminkan kesinambungan kepemimpinan dan perhatian terhadap kemajuan dunia pendidikan di daerah Waropen.
SMA Fransiskus Xaverius Mote sendiri berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua, walaupun pendirinya adalah seorang Katolik. Hal ini menjadi catatan sejarah tersendiri, bahwa semangat pendidikan lintas iman dan keberagaman tetap dijunjung tinggi demi mencerdaskan anak-anak Waropen.
Dalam laporannya, Kepala Sekolah Oktoviana Sirami, S.Pd., menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan seluruh siswa. “Jumlah peserta ujian nasional tahun ini sebanyak 22 orang dan seluruhnya dinyatakan lulus 100 persen,” ujarnya disambut tepuk tangan para hadirin.
Wakil Bupati Yoel Boari dalam sambutannya menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam mendidik generasi muda. “Sekolah ini telah menjadi tempat penggemblengan ilmu dan karakter. Para siswa telah dibekali bukan hanya untuk melanjutkan pendidikan, tetapi juga siap terjun ke masyarakat dengan nilai-nilai kasih Kristus,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para guru dan tenaga pendidik atas dedikasi mereka selama ini, serta kepada para orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada sekolah tersebut.
Pada akhir acara, Kepala Sekolah secara simbolis menyerahkan kembali 22 siswa kepada orang tua mereka. “Tiga tahun lalu bapak dan ibu menitipkan anak-anak kepada kami. Hari ini, kami kembalikan mereka dengan bekal ilmu dan karakter untuk melanjutkan hidup mereka sebagai pribadi yang berguna bagi keluarga, gereja, bangsa dan negara,” tutur Oktoviana Sirami.
Pelepasan ini menjadi momentum reflektif bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi merupakan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat demi masa depan Waropen yang lebih cerah.
Editor: Paulus Laratmase