Sepanjang sejarah, hewan telah menemani tentara berperang dalam berbagai peran. Peran-peran ini termasuk transportasi, komunikasi, alarm, dan sekadar pendamping.

Selama Perang Dunia II, peperangan menjadi lebih maju dan sangat mekanis. Hal ini menyebabkan penurunan penggunaan hewan secara tradisional dalam peperangan. Misalnya, kuda digantikan oleh truk untuk mengangkut tentara dan perlengkapan.

Meskipun penggunaan hewan dikurangi di medan perang, hewan lebih banyak digunakan sebagai maskot oleh unit-unit tersebut. Maskot hewan merupakan simbol kebanggaan unit dan meningkatkan semangat unit. Penggunaan maskot juga dilakukan oleh unit serba hitam.

Hewan seperti kucing, babi, kambing, dan anjing termasuk hewan yang paling populer dijadikan maskot. Dalam beberapa kasus, maskot digunakan untuk pengendalian hama. Beberapa tentara melekatkan takhayul pada maskot tersebut karena hewan tersebut diyakini membawa keberuntungan.

Maskot tersebut dirawat oleh seluruh unit, tidak peduli pangkat prajuritnya. Seperti yang terlihat di sini oleh Unit Layanan 3561 wanita yang semuanya berkulit hitam. 3561 adalah unit medis yang ditugaskan di Camp Atterbury di Edinburgh, Indiana. Kita dapat melihat sersan unit bersama prajurit bermain dengan maskot unit “Kopral Khaki”.

Maskot hewan apa yang paling mewakili kelompok kerja, kelompok teman, atau keluarga Anda?

Foto: Delapan anggota Unit Layanan 3561 bermain dengan “Kopral Khaki”, Camp Atterbury, Indiana, domain publik. Jypr.Jo.29.12.23.

 

Fenan Ngoranmele