Kunjungan delegasi Jepang ke museum mini perang dunia II yang sementara kami rintis merupakan hal yang sangat luar biasa, karena secara spontanitas tak terduga. Hal tersebut berawal pada hari Rabu tgl. 29 November 2023 dihubungi oleh penerjemah rombongan Repatriasi Jepang Tabah Helmi Nonaka diundang untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan Tim Repatriasi Jepang di Swissbel Hotel, dan dalam perbincangan itu kami diminta untuk mendapingi perjalanan Tour ke salah satu gua Jepang, yaitu gua Mambenu yang terletak di Biak Timur tepatnya di daerah Ibdi Sub, dan disela-sela itu menyempatkan waktu untuk singgah dikediaman kami untuk melihat reliek atau benda-benda asal prajurit Jepang peninggalan perang dunia ke II di Biak.

Tim Repatriasi ini diketuai oleh Fumihiko Matsumoto dari Japan Association for Recovery and Repatriation of War Casualties, Miyashita Ken perwakilan Ministry of Health, Labor and Welfare dan di dampingi oleh staf dari Kedutaan Besar Jepang, dan untuk pemerintah Indonesia di wakili oleh Tim dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Balai Arkeologi Jayapura serta pemerintah kabupaten Biak Numfor.

Adapun tujuan kedatangan Tim Repatriasi tulang belulang prajurit Jepang kerjasama pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia di kabupaten Biak Numfor yaitu dalam misi penyelamatan kerangka prajurit Jepang, dan sesuai skedul kedatangan mereka kali ini untuk mengidentifikasi tulang prajurit Jepang yang tewas di Biak dan Supiori.

Saat ini reliek atau benda-benda peninggalan perang dunia II serta beberapa buku atau dokumen penunjang sejarah dan perang dunia II sementara ditampung dan ditata di garasi dan ruang tamu rumah kami. Besar harapan kami suatu saat dapat mendirikan sebuah Museum standar yang berbadan hukum sebagai tempat Edukasi Sejarah dan Perang Dunia II di Biak.

 

Eko Hermanto