Biak, 10 Desember 2023. Pukul 19.00 WIT, rumah keluarga Bapak Max Batilmurik di Biak menjadi saksi gemerlapnya perayaan Natal yang diselenggarakan oleh Kerukunan Keluarga Yamdena (KKY) Biak Numfor dan Supiori.
Mengusung tema “KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI (Luk 2:14)” dan sub tema “Melalui Natal Kristus, KKY Lebih Menata Diri Untuk Mewujudkan Kerukunan Yang Solid dan Kuat Memasuki Tahun 2024,” menjadi refleksi Perayaan Natal Keluarga Besar Yamdena yang berada di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori.
Diawali Perarakan Lilin Natal yang dipandu Ny. Sasake, anak-anak, cucu-cucu berdarah Yamdena Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang lahir di Papua dengan barisan yang apik menarasikan ayat-ayat Alkitab terkait nubuatan tentang Kelahiran Yesus Kristus di kota Daud, sambil pembakaran lilin yang diawali Pendeta J. Sasake, S.Th selaku Pelayan Firman sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Yamdena Kabupaten Biak Numfor dan Supiori disusul sesepuh Max Batilmurik pensiunan Danki Brimob Biak Numfor dan undangan.
Kehadiran pembina dan pengurus Ikatan Keluarga Yamdena Kabupaten Biak Numfor dan Supiori sebagai penjaga tradisi adat dan budaya Tanimbar di rantau menjadi kental dalam panduan lagu-lagu yang dinyanyikan pada Perayaan Natal KKY semuanya dalam bahasa Yamdena yang dirumuskan oleh Ketua KKY Pendeta J. Sasake, S. Th, menjadikan suasana Perayaan Natal lebih bernuansa inkulturatif.
Melalu refleksi Natal yang diambil dari Mika, 5:1-4, Pendeta J. Sasake, S.Th mengatakan, “Kita semua tahu bahwa kelahiran Mesias di Betlehem telah dinubuatkan berpuluh-puluh tahun yang lampau. Kitab Mika telah ditulis 735 tahun sebelum kelahiran Kristus dan tentang kedatangan Mesias telah dinubuatkan bahwa akan lahir Mesias di Betlehem”.
Pendeta J. Sasake, S.Th mereduksi sifat-sifat Mesias terkati nubuatan ratusan tahun sebelum kelahiran Yesus bahwa Yesus itu Mesias karena telah ditetapkan oleh Allah Bapa-Nya untuk menyelamatkan Manusia ketika manusia telah memberontak terhadap Allah dan jatuh ke dalam dosa. Allah berjanji (lihat Kej. 3:15) akan datang seorang Mesias untuk menyelamatkan manusa. Dan karena itu janji Allah dilanjutkan oleh para nabi seperi Yesaya, Yeremia, Hagai, Mika yang penggenapannya pada kelahiran Kristus di Betlehem.
Ada tiga sifat Kristus yang lahir bagi manusia oleh Pendeta J. Sasake, S.Th, melalui Mika 1-2 menekankan sifat pertama Kristus yaitu Dia adalah Kekal dengan mengatakan, “Dia adalah seorang yang memerintah kaum Israel yang permulaannya sesudah sejak purbakal, sejak dahulu kala. Hal ini menunjukkan bahwa Mesias yang lahir di Betlehem itu sifatnya kekal sebab sudah sejak purbakala dan sejak dahulu kala. Sifat kekal menunjukkan bahwa kita harus menyembah dan terus percaya kepada-Nya karena Alla itu kekal adanya”.
Sifat kedua menurut Pendeta J. Sasake, S.Th, adalah Gembala yaitu sebagai seorang Gembala yang menggembalakan bangsa Israel. Sifat Mesias yang lahir itu akan menggembalakan Umat-Nya. Oleh karena itu kita tidak perlu takut dan cemas, sebaliknya kita harus memperkuat iman agar kepada Dia sang Mesias itu akan selalu memimpin dan menggembalakan domba-domba-Nya, (Mzm. 23), Mari kita sambut Penggembala Agung kita, mari kita sambut Dia.
Sifat ketiga menurut Pendeta J. Sasake, S. Th dapat dibaca pada ayat 4, Mesias yang lahir di Betlehem itu ia adalah Damai Sejahtera. Kelahiran-Nya merekonsiliasi hubungan manusia dengan Allah yang pada akhirnya benang merah melalui bukit golgota. Karena itu titik kulminasi menurut Pendeta J. Sasake, pemberitaan tentang Firmal yang adalah kasih Allah bagi manusia ada pada kelahiran Mesias di Betlehem dan kematian Kristus di bukit Golgota.
Korelasi dengan tema natal 2023 yang diambil dari Lk. 2:14, Pendeta J. Sasake mengatakan, “Kelahiran Yesus adalah damai Sejahtera. Tidak hanya itu, tetapi Dia juga adalah Raja Damai itu sendiri yang akan memberikan damai bagi kita. Praksisnya dalam kehidupan kita adalah supaya kita menjadi damai dengan Allah, kita harus datang kepada Sang Raja Damai itu dan dari kita, membawa damai bagi orang lain”.
Sebaliknya jika kita tidak berdamai dengan Allah maka kita juga tidak pernah akan mengalami damai dalam kehidupan kita. Terlebih bagi persekutuan KKY, marilah dengan hikmah natal ini kita diajarkan untuk melakukan 3 sifat utama dari Mesias, yaitu percaya akan kekekalan Krsitus, menjadikan Dia sebagai gembala, membawa damai di mana saja kita berada.
Ketua Permata Kabupaten Biak Numfor dan Supiori yang diwakili oleh John Amboki, SE.,M.H., dalam kesan dan pesan Natal 2023 mengatakan, “Kristus hadir di tengah dunia karena Kasih Allah sendiri bagi manusia. Kasih-Nya menembut semua sekat suku, agama, ras dan berbagai perbedaan yang membatasi sifat kasih Allah. Justeru Yesus lahir meniadakan perbedaan-perbedaan itu dan membawa kita pada kasih universal yang adalah kasih Allah sediri.
Sebagai Orang Tanimbar yang ada di rantau Ketua Permata yang juga wakil Ketua Ikatan Keluarga Maluku Kabupaten Biak Numfor dan Supiori mengatakan, “Damai Natal mendorong kita menjadi pembawa damai dalam diri kita, keluarga kita bahkan dalam konteks demokrasi di tahun 2024, menjadi pemilih yang bijaksana memilih wakil rakyat, memilih pemimpin yang berkepedulian bagi mereka yang sangat membutuhkan”.
Paulus Laratmase, selaku pembina Kerukunan Keluarga Yamdena Kabupaten Biak Numfor dan Supiori dalam kesan dan pesan Natal mendorong semua warga mencinta budaya Tanimbar dengan memakai kain tenun ikat dan syal sebagai simbol ketanimbaran di mana saja berada, tetapi terlebih menjadi pembawa damai di mana saja orang Tanimbar/ Yamdena hidup dan tinggal.
“Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2023 & Selamat Memasuki Tahun Baru 2024”
RATU NOR KIT LEREYE MA DEDESAR, AMIN
Fenan Ngoranmele