Apakah cinta itu? Menurut teman teman apa sih itu cinta? Cinta identik dengan hawa nafsu tetapi kasih identik dengan kekudusan. Cinta sesuatu yang umum yang semua kalangan mengetahuinya. Bila dihubungkan dengan Katolik, cinta yang dimaksud adalah cinta kasih. Sumber cinta kasih adalah teladan Yesus Kristus. Tanpa cinta kasih yang dilakoni Yesus Kristus maka tak ada keselamatan. Sebab karena cinta-Nya, Yesus Kristus rela sengsara dan wafat di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia. Namun, saat ini realitas cinta sesungguhnya sudah “nge-blur”. Kini, kebanyakan dari kita memaknai cinta lebih kepada apa yang kita terima daripada apa yang kita beri. Rata-rata kita (orang muda) mendekatkan cinta dengan napsu. Banyak dari kita berpendapat bahwa cinta dan nafsu itu beda tipis. Sesuai dengan kata kata Paus Benedictus XVI, dimana paus mengklasifikasikan bahwa cinta terdiri atas EROS, AGAPE, dan LOGOS.

Kekuatan baru senantiasa mengalir dalam kesesakan ketika kita menaruh cinta Tuhan di dalam hati kita. Cinta Sejati itu lebih kuat daripada maut dan tak terpadamkan oleh kekuatan apapun: “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan ! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina” (Kidung Agung 8:6, 7). Menaruh Cinta Tuhan dalam hati berarti hidup di dalam kasih Tuhan.

Pesan bagi kita yang ingin kuat dalam kesesakan: tempatkan cinta di dalam hati, maka cinta itu akan menjadi indah. Cinta akan menjadi kekuatan ilahi yang mengubah duri menjadi mawar, cuka menjadi madu. Cinta mengubah kesedihan menjadi kegembiraan. Cinta mengubah kemarahan menjadi keramahan. Cinta mengubah kecerewetan menjadi nyanyian. Cinta mengubah keputusasaan menjadi pengharapan. Cinta mengubah musibah menjadi berkat. Semua karena cinta Tuhan telah menjadi nahkoda jiwa dan raga. Hidup pun menjadi sebuah perjalanan indah dan tak karam kendati ombak menghantamnya.

Yesus memberi kita teladan untuk mengasihi lewat tindakan. Selama masa pelayanan-Nya, Yesus mengajar, menyembuhkan orang sakit, dan menangis bersama mereka yang berduka. Dia tidak pernah meminta imbalan dari orang-orang yang dilayani-Nya. Malahan, terkadang Dia diusir atau dibenci. Namun, toh, Yesus melakukan semua itu dengan tulus.

Lalu, bagaimana supaya kita dapat memiliki kasih seperti kasih Yesus? Mulailah dengan dasar pemikiran bahwa cinta membutuhkan ketulusan dan komitmen. Komitmen untuk berjuang mengasihi orang-orang yang ditempatkan di dalam hidup kita. Langkah pertamanya adalah menerima kelemahan dan kelebihan mereka. Jika Anda mengasihi dengan tulus, Anda tidak akan menuntut balasan.

Ingatlah bahwa cinta yang Anda berikan tidak hanya eksklusif untuk pasangan, melainkan juga untuk keluarga dan teman-teman Anda. Saya bersyukur ketika saya mencoba untuk mengasihi keluarga saya di dalam kebenaran, perlahan-lahan hubungan kami menjadi lebih dalam dan harmonis. Dengan kasih yang benar, saya juga dapat lebih mengenal teman-teman saya dan saling membangun satu sama lain.

Cinta menjadi sesuatu yang indah jika kita mengerti siapa Pribadi yang perlu kita cintai terlebih dahulu, serta cara yang benar untuk menunjukkannya itu kepada sesama. Di hari kasih sayang ini, mari sebarkan cinta yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Di akhir tulisan saya, saya hanya ingin mengatakan jangan sampai kita tinggalkan cinta pertama kita kepada Tuhan. Amin