Oleh: Paulus Laratmase

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor melaksanakan “Pelatihan Kewirausahaan” bagi pengusaha kecil dan menegah selama dua hari yaitu hari Kamis tanggal 2 dan 4 Mei 2024 pertempat di Hotel Swissbel Jalan Imam Bonjol Biak Papua.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor Yubelius Usyor, SE ketika ditemui di sela-sela kegiatan pelatihan mengatakan, “Menjadi seorang wirausaha membutuhkan berbagai fondasi pengetahuan, ketrampilan dan juga mental yang memadai. Pengetahuan dan ketrampilan bisnis bisa menjadi dua sisi. Pada satu sisi bisa memberi bekal memadai sebelum memulai bisnis, sementara di sisi lain, terkadang membuat orang terlalu berhati-hati dalam memulai sebuah usaha baru.”

“Peserta palatihan kewirausahaan yang sedang berjalan, semuanya telah menjalani bisnis usahanya. Secara empirik ada yang mengalami jatuh-bangun. Ada yang bisa sempat gulung tikar alias bangkrut akibat salam manajemen. Ada yang melakukan kegiatan usaha namun tidak mampu membedakan apakah usaha yang ditekuni itu bukan usaha keluarga yang bisa seenaknya mengambil dan menggunakan uang,” tandas  Yubelius Usyor, SE melalui senda guraunya.

Yubelius Usyor menegaskan, “Pelatihan kewirausahaan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan guna mengembangkan pengetahuan, bakat, keterampilan, serta sikap dengan menerapkan jiwa wirausaha yang kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan kesempatan yang dihadapi serta memecahkan masalah di lapangan dengan simulasi pada pelatihan. Untuk itu para trainer yang melatih mereka, bukan dari akademisi yang menelorkan teori-teori yang tidak jarang bertentangan dengan kondisi riil di lapangaan, ketika mereka hadapi. Para trainer didatangkan dari praktisi pelaku usaha yang mengalami jatuh bangun dalam usahanya, sehingga apa yang ditransfer kepada peserta merupakan apa yang dialami dan telah dilalui.”

“Tujuan pelatihan bagi para pengusaha kecil adalah agar peserta mengerti dan mempelajari ciri-ciri atau kharakteristik usahanya, membedakan pengertian wirausaha dan kewirausahaan bahkan kewiraswastaan. Melalui pelatihan mereka mampu mengimplementasi etika bisnis sehingga bagaimana bersikap secara profesional menggapai tujuan berusaha, bagaimana memperoleh modal dalam melakukan inovasi usaha, bagaimana membaca peluang dan strategi business plan dan marketing plan dan mampu melakukan terobosan baru mendapatkan profit,” tegas Yubelius

Alumni Universtitas Ottow dan Geisler Jayapura ini meminta kesediaan jurnalis untuk melihat langsung pelatihan yang didominasi intruktur yang adalah praktisi. Ia meminta para jurnalis menulis bagaimana pelatihan ini melibatkan mereka yang selama ini duduk di depan pintu Super Market Hadi, mereka para tuna netra yang turut ambil bagian dalam pelatihan berwirausaha.

“Testimoni dapat diperoleh dari mereka baik ibu-ibu yang adalah Orang Asli Papua juga mereka yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah para tuna netra. Dengan demikian manfaat pelatihan dapat mereka sampaikan sebagai wujud output dari kegiatan ini,” demikian harapan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Yubelius Usyor, S.E.