Pasangan Calon Nomor Urut 2 Herry-Kerry

Oleh: Paulus Laratmase

Debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Biak Numfor yang dilaksanaka di Hotel Swissbell, Kamis 24 Oktober 2024 menjadi ajang diskusi publik yang menyaksikan secara langsung di dalam ruangan maupun yang menonton melalui canal YouTube bahkan siaran langsung dari RRI Biak.

Bahwa ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati memiliki visi dan misi yang jelas dalam pemaparannya di hadapan publik. Secara menyeluruh penilain publik dari pantauan suaranaknegerinews.com benar-benar berangkat dari kondisi yang saat ini dialami dan akan dikerjakan oleh satu pasang di antara tiga pasang ini yang kelak memimpin Kabupaten Biak Numfor ke depan.

Pertanyaan yang diajukan oleh Calon Bupati Nomor Urut 2 Herry Ario Naap mengajukan pertanyaan pemantik kepada Calon Bupati Nomor Urut 1 sebuah pertanyaan yang selama ini menjadi diskusi hangat di kalangan Masyarakat sebagai berikut:

“DAU kita 633 Milyar DAU bebas 470 M untuk membayar gaji pegawai dan tenaga P3K sebanyak 800 orang serta PNS sebanyak 400 orang artinya total 1200 orang wajib dibiayai. Maka total yang digunakan untuk membayar gaji dan tunjangan sebesar 425 Milyar dan sisa 45 Milyar. Kondisi Pilkdada mewajibkan daerah mengalokasikan dana sebesar 64 Milyar dan 71 Milyar untuk digunakan untuk membayar TPP, namum PAD kita tidak mampu untuk menuntaskannya,  Jika anda sebagai bupati berhadapan dengan situasi ini, apa yang harus anda kerjakan dan PAD dari mana bisa digunakan menghadapi situasi seperti ini?

Demikian jawaban dari Markus Mansnembra Cabub Nomor Urut 1: “Terkait dengan langkah langkah kami jika terpilih, maka kami harus melihat ke belakang. APBD Biak Numfor 10 tahun terakhir mengalami defisit anggaran. APBD 10 tahun lalu belum memiliki regulasi yang ketat dapat digunakan untuk membayar hutang daerah. Untuk itu dibutuhkan komitmen yang bukan hanya 1 tahun anggaran.”

Maluku For Upulatu: Herry-Kerry

Demikian tanggapan Herry Naap Cabub Nomor Urut 1 menegaskan: “Hutang Biak Numfor sejak saya dilantik 400 Milyar lebih. Di masa kepemimpnan saya sudah dibayar 300 Milyar. Artinya tinggal 100 Milyar hutang daerah. Kemudian DAU tinggal 45 Milyar, maka bukan Herry tidak mau membayar TPP, kondisi keuangan kita faktanya demikian, maka jika kita tidak menggandeng invenstor dan hanya mengharapkan DAU maka di sini kita dapat membuat asumsi tanpa dasar.”

Jawaban Calon Nomor Urut 2 Herry Ario Naap, telah mematahkan opini yang selama ini berkembang, seakan-akan terjadi penyimpangan dana yang menyebabkan defisit anggaran belanja darah. Kondisi defisit Anggaran Daerah yang disebabkan kepemimpinan Bupati masa lalu, mewajibkan Herry selaku pimpinan membayar hutang daerah 400 Milyar yang kini tinggal 100 Milyar.

Penguasaan pemaparan visi dan misi, penjabaran terhadap program-program jika terpilih oleh Pasangan Herry-Kerry mendapat apresiasi luar biasa dari massa pendukung. Komitmen keterbukaan transparasi terhadap pemanfaatan anggaran daerah dibuka di hadapan publik agar tidak bias informasi yang dapat memberi kesan terdapat ketidak-taatan pemanfaatan anggaran daerah.

Massa Pendukung Pasangan Nomor Urut 2 Herry-Kerry